lead_time
float64 132
14.1k
| label
list | updated_at
stringclasses 19
values | id
int64 21
39
| annotator
int64 1
1
| created_at
stringclasses 19
values | annotation_id
int64 2
20
| content
stringclasses 19
values |
---|---|---|---|---|---|---|---|
484.958 | [
{
"end": 1131,
"labels": [
"METODE"
],
"start": 1039,
"text": "metode jumlah ranking, metode ketergantungan ranking, dan\\nmetode perbandingan pasangan (AHP)"
},
{
"end": 1405,
"labels": [
"TEMUAN"
],
"start": 1226,
"text": "metode ketergantungan ranking menghasilkan hasil\\nyang lebih baik daripada metode jumlah ranking dan AHP,\\ndengan akurasi keseluruhan sebesar 83,08% dan akurasi kappa\\nsebesar 68,63%"
},
{
"end": 770,
"labels": [
"TUJUAN"
],
"start": 717,
"text": "membandingkan\\nhasil pemetaan daerah yang rawan banjir"
},
{
"end": 3895,
"labels": [
"METODE"
],
"start": 3881,
"text": "metode ranking"
},
{
"end": 3978,
"labels": [
"METODE"
],
"start": 3944,
"text": "metode perbandingan pasangan (AHP)"
},
{
"end": 22234,
"labels": [
"TEMUAN"
],
"start": 22151,
"text": " metode ketergantungan ranking lebih baik\\ndari metode jumlah ranking dan metode AHP"
},
{
"end": 22411,
"labels": [
"TEMUAN"
],
"start": 22270,
"text": "metode ketergantungan ranking\\nmemiliki akurasi yang lebih tinggi dari kedua metode tersebut\\nyaitu 83,08% untuk akurasi keseluruhan dan 68,63%"
}
] | 2023-12-27T03:47:10.418566Z | 21 | 1 | 2023-12-27T03:46:08.056039Z | 2 | Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
Pemetaan Kerawanan Bencana Banjir dengan
Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis
Studi Kasus: Kota Kendari, Sulawesi Tenggara
M. Ramadhan Putra Fajar (221911249, 4SI2)
Dosen Pembimbing: Dr. Drs. Waris Marsisno, M.Stat.
dan metode
Ringkasan— Kota Kendari, yang terletak di Pulau Sulawesi,
sering mengalami banjir saat musim hujan. Tingginya frekuensi
banjir di kota ini mendorong perlunya kesiapsiagaan terhadap
bencana banjir. Oleh karena itu,
tujuan dari penelitian ini
adalah untuk membuat peta daerah yang rentan terhadap banjir
berdasarkan data dari penginderaan jauh dan sistem informasi
geografis. Penelitian ini juga bertujuan untuk membandingkan
hasil pemetaan daerah yang rawan banjir menggunakan metode
ranking
dengan
menggunakan data kerawanan yang disediakan oleh BNPB.
Dalam penelitian ini, parameter yang digunakan meliputi curah
hujan, ketinggian lahan, kemiringan lereng, penggunaan lahan,
geologi, dan sungai. Dari hasil perhitungan menggunakan
metode jumlah ranking, metode ketergantungan ranking, dan
metode perbandingan pasangan (AHP),
terdapat perbedaan
dalam jumlah kelurahan pada setiap kategori kerawanan. Dalam
hal akurasi, metode ketergantungan ranking menghasilkan hasil
yang lebih baik daripada metode jumlah ranking dan AHP,
dengan akurasi keseluruhan sebesar 83,08% dan akurasi kappa
sebesar 68,63%.
perbandingan
pasangan
Kata Kunci— Banjir, Kerawanan, Pemetaan, Penginderaan
Jauh, Sistem Informasi Geografis.
sungai
palung
normal,
sehingga melewati
I. LATAR BELAKANG
Banjir merupakan limpasan air yang melebihi tinggi muka
air
yang
menyebabkan adanya genangan pada lahan rendah di sisi
sungai. Pada umumnya banjir disebabkan oleh curah hujan
yang tinggi di atas normal sehingga sistem pengaliran air yang
terdiri dari sungai dan anak sungai alamiah serta sistem
drainase dangkal penampung banjir buatan yang ada tidak
mampu menampung akumulasi air hujan tersebut sehingga
meluap [1]. Berdasarkan data dari Podes 2021,
jumlah
kejadian bencana banjir di Indonesia merupakan salah satu
bencana yang tertinggi diantara jumlah kejadian bencana
lainnya yaitu terdapat sebanyak 15.366 desa dalam tiga tahun
terakhir [2].
Kemudian pada data Potensi desa yang diperoleh dari BPS
terkait jumlah peristiwa banjir di Provinsi Sulawesi Tenggara
pada tahun 2015-2021 menunjukkan angka yang cukup tinggi
yaitu 863 kejadian banjir. Sedangkan peristiwa banjir yang
telah terjadi dalam selang tahun 2015-2021 di Kota Kendari
menurut data Potensi desa yang dipublikasi BPS Sulawesi
Tenggara adalah 67 kejadian banjir.
Sumber: Data Informasi Bencana Indonesia, diolah
Gambar 1. Jumlah kejadian banjir di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun
2010-2022
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi
Sulawesi Tenggara, menjelaskan bahwa daerah yang rawan
terjadi banjir di Sulawesi Tenggara saat memasuki musim
penghujan yaitu Kota Kendari, Kabupaten Konawe dan
Konawe Utara [3]. Dengan frekuensi banjir yang cukup tinggi
di Kota Kendari, penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan
terhadap bencana banjir. Salah satu opsi yang dapat digunakan
oleh masyarakat dan pemerintah adalah melakukan pemetaan
atau evaluasi terhadap risiko banjir. Hal ini akan menjadi
pedoman atau perkiraan dalam upaya pencegahan dan
penanggulangan bencana banjir. Seperti penelitian yang telah
dilakukan oleh Sudarmadi [4] dan R. Heryani [5]. Namun,
kedua penelitian tersebut belum dapat secara menyeluruh
menggambarkan kerawanan banjir karena belum melibatkan
penggunaan sistem penginderaan jauh untuk memperoleh
data.
Dalam penelitian ini, akan dilakukan pengembangan
dengan menggunakan sistem penginderaan jauh untuk
mengumpulkan data yang diperlukan. Data tersebut dapat
diperoleh melalui citra satelit yang tersedia secara gratis dan
mudah diakses. Penelitian ini akan menggunakan dua metode,
yaitu metode ranking (jumlah ranking dan ketergantungan
ranking) dan metode perbandingan pasangan (AHP). Metode
ranking memiliki
sedangkan metode
perbandingan pasangan lebih objektif dan bergantung pada
penilaian individu yang memahami masalah atau ahli dalam
menentukan prioritas.
subjektif,
sifat
1 / 8
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
wilayah Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah rentan banjir,
yaitu sebesar 49,41% dari luas wilayahnya. Wilayah rentan
banjir di Kabupaten Sidoarjo di antaranya meliputi Kecamatan
Jabon, Porong, Taman, dan Kecamatan Waru.
IV. METODE PENELITIAN
Cakupan pada penelitian ini adalah Kota Kendari, Sulawesi
Tenggara dengan 65 kelurahan perekaman data dari periode 1
Juli 2021 sampai dengan 30 juni 2022. Parameter yang akan
digunakan dalam penelitian ini yaitu Curah Hujan (CH),
(KL),
Ketinggian
Penggunaan Lahan (PL), Geologi
(S)
(Gambar 2).
(KT), Kemiringan
(G), dan Sungai
Lereng
Lahan
II. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain:
1. Membuat peta daerah rawan banjir di Kota Kendari per
kelurahan berdasarkan data penginderaan jauh dan sistem
informasi geografis.
2. Membandingkan hasil dari pemetaan daerah rawan banjir
ranking, metode
antara metode
ketergantungan ranking), dengan metode perbandingan
pasangan (AHP) menggunakan data kerawanan BNPB.
(jumlah
ranking
III. PENELITIAN TERKAIT
Sudarmadi [4] melakukan penelitian “Analisis Kerawanan
Integrasi Fuzzy Logic dan
Banjir Menggunakan Model
Analytical Hierarchy Process
ini
(AHP)”. Penelitian
menggunakan model yang mengintegrasikan Fuzzy Logic dan
AHP. Parameter yang digunakan dalam penelitian adalah
curah hujan, kemiringan lereng,
tanah,
penggunaan lahan, dan sungai. Hasil dari penelitian ini
didapatkan persentase terluas setiap kerawanan banjir. Dimana
kelas sangat rawan adalah Kecamatan Maros Baru seluas
33,04 km2 (79% dari luasan daerah penelitian).
elevasi,
jenis
R. Heryani, [5] melakukan penelitian “Analisis Kerawanan
Banjir Berbasis Spasial Menggunakan Analytical Hierarchy
(AHP) Kabupaten Maros”. Pada penelitian ini
Process
menggunakan metode AHP. Dimana
parameter yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kemiringan lereng,
elevasi, penggunaan lahan, curah hujan, dan jenis tanah. Hasil
dari penelitian ini didapatkan bobot parameter kemiringan
jenis tanah, penggunaan lahan, dan
lereng, curah hujan,
elevasi secara berurutan nilainya adalah 38, 22, 16, 14, 10.
A. R. Setiawan, E. Sutriyono, dan S. N. Jati [6] melakukan
penelitian “Analisis Zona Rawan Bahaya Banjir dengan
Metode AHP Daerah Pagar Bukit dan Sekitarnya, Kecamatan
Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat”. Pada penelitian ini
menggunakan metode overlay dan metode AHP untuk
melakukan perbandingan berpasangan. Dimana parameter
yang digunakan dalam penelitian ini adalah jarak sungai,
curah hujan, elevasi kemiringan lereng, penggunaan lahan,
dan infiltrasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
parameter jarak sungai merupakan parameter yang paling
berpengaruh dengan bobot 24%.
Y. K. S. Ariyora [7] melakukan penelitian “Pemanfaatan
Data Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis
Untuk Analisa Banjir (Studi Kasus: Banjir Provinsi DKI
Jakarta)”. Pada penelitian ini menggunakan metode skoring,
pembobotan, dan overlay. Parameter yang digunakan adalah
penggunaan lahan, curah hujan, tekstur tanah, kemiringan
lereng, ketinggian, dan buffer sungai. Hasil dari penelitian ini
adalah bahaya banjir pada Provinsi DKI Jakarta berkisar
antara 3-9.
H. S. Purnawali
[8] melakukan penelitian “Analisis
Kerentanan Bencana Banjir di Kabupaten Sidoarjo dengan
Menggunakan Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan
Jauh”. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif
analitik. Dimana parameter yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kelerengan, curah hujan, tutupan lahan, densitas
drainase, penurunan muka tanah, pasang surut, dan kenaikan
laut. Hasil dari penelitian ini adalah Sebagian
muka air
Gambar 2. Diagram Alir Metode Analisis
Selanjutnya peneliti melakukan pengumpulan data terkait
parameter yang akan digunakan melalui penginderaan jauh
yaitu citra satelit Landsat 8, citra satelit CHIRPS, dan DEM
SRTM, serta data kerawanan BNPB 2019 untuk pengecekan
akurasi. Citra Satelit Landsat 8 akan digunakan untuk
memperoleh
peta Penggunaan Lahan. Dimana dalam
menentukan klasifikasi dari penggunaan lahan menggunakan
metode supervised classification dan kemudian dilakukan
pengecekan keakurasian peta dengan menggunakan metode
confusion matrix pada Tabel I (pers 1 dan pers 2). Citra satelit
2 / 8
CHIRPS akan menghasilkan peta Curah Hujan. DEM SRTM
akan menghasilkan peta Kemiringan Lereng dan Ketinggian
Lahan. Dimana untuk semua pengolahan Citra satelit akan
dilakukan pada Google Earth Engine. Sedangkan peta Geologi
diperoleh dari Website yang datanya bersumber dari Pusat
Penelitian Pengembangan Geologi dan Peta Jarak Sungai
menggunakan OpenStreetMap untuk pengumpulan datanya. .
dilakukan
Analisis dimulai dengan melakukan pembobotan pada
semua peta yang akan digunakan dengan menggunakan
metode Ranking (Metode Jumlah Ranking (pers 3) dan
Metode Ketergantungan Ranking (pers 4)) dan Metode
Perbandingan Pasangan (AHP). Kemudian dari hasil tersebut
akan
kelas
kerawanan yaitu rendah. sedang, dan tinggi berdasarkan Tabel
II
untuk
membandingkan metode mana yang lebih baik dari ketiga
metode tersebut maka akan dicek keakurasiannya dengan
menggunakan metode confusion matrix Tabel I (pers 1 dan
pers 2).
pengklasifikasian menjadi
5. Selanjutnya
diperoleh
yang
pers
dari
tiga
TABEL I
TABEL CONFUSION MATRIX
Dikelaskan ke Kelas
A
nAA
nBA
nCA
nDA
n+A
B
nAB
nBB
nCB
nDB
n+B
C
nAC
nBC
nCC
nDC
n+C
D
nAD
nBD
nCD
nDD
n+D
Jumlah
Piksel
nA+
nB+
nC+
nD+
N
Kelas
Referensi
A
B
C
D
Total
Piksel
Sumber: G. M. Foody [9].
Persamaan akurasi yang digunakan adalah:
)
𝑘𝑘
(
𝑞
∑ 𝑛
𝑘=1
𝑛
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 =
⎛
⎞
×100%
(1)
𝐾𝑎𝑝𝑝𝑎 𝐴𝑐𝑐𝑢𝑟𝑎𝑐𝑦 =
⎡
⎢
⎢
⎢
⎣
⎝
(
𝑛
𝑞
∑ 𝑛
𝑘=1
−
𝑘𝑘
𝑞
∑ 𝑛
𝑘=1
⎠
)
𝑛
𝑘+
+𝑘
(
2
−
𝑛
𝑞
∑ 𝑛
𝑘=1
𝑛
𝑘+
+𝑘
)
⎤
⎥
⎥
⎥
⎦
(2)
Dimana:
= Banyaknya piksel dalam contoh
n
nk+ = Jumlah piksel dalam baris ke-k
n+k = Jumlah piksel dalam kolom baris ke-k
nkk = Nilai diagonal dari matriks kontingensi baris ke-k dan
kolom ke-k
Metode Pembobotan Ranking:
𝑤
𝑗
= (𝑛 − 𝑟
𝑗
+ 1)/Σ(𝑛 − 𝑟
𝑝
+ 1)
𝑤
𝑗
)
)/Σ(1/𝑟
= (1/𝑟
𝑘
𝑗
(3)
(4)
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
TABEL II
TABEL KLASIFIKASI TINGKAT KERAWANAN
Total Skoring
Klasifikasi Tingkat Kerawanan Warna
𝑆min – (𝑆min+X)
Rendah
(𝑆min+X) – (𝑆min+2X)
Sedang
(𝑆min+2X) – 𝑆𝑚𝑎𝑘s
Tinggi
Persamaan Klasifikasi Tingkat Kerawanan:
𝑋 =
(𝑆
−𝑆
)
𝑚𝑖𝑛
𝑚𝑎𝑘𝑠
3
Hijau
Kuning
Merah
(5)
V. KERANGKA PIKIR
Gambar 3. Kerangka pikir
ini
rawan
terhadap
Penelitian
Penelitian ini didasarkan pada fakta bahwa kurangnya
informasi dan perbedaan dalam informasi, serta kekurangan
kesadaran dan perhatian masyarakat terhadap bencana banjir.
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji
kerawanan banjir menggunakan teknologi Sistem Informasi
Geografis dan Penginderaan Jauh, dengan tujuan mengurangi
waktu dan biaya dalam memperoleh informasi tentang daerah
yang
akan
banjir.
mengkombinasikan parameter-parameter dari berbagai sumber
berdasarkan ketersediaan datanya. Sehingga parameter yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah curah hujan,
kemiringan lereng, ketinggian lahan, penggunaan lahan, dan
geologi. Selanjutnya untuk mendapatkan pemetaan kerawanan
banjir akan menggunakan metode pembobotan yaitu metode
ranking (metode jumlah ranking dan metode ketergantungan
ranking)
perbandingan pasangan (AHP).
Kemudian penelitian ini memiliki dua tujuan yaitu memetakan
daerah rawan banjir per kelurahan dan membandingkan
pemetaan dari hasil metode
jumlah ranking, metode
ketergantungan ranking, dan metode AHP. Dari dua tujuan
tersebut akan menghasilkan output/keluaran berupa peta
daerah rawan banjir per kelurahan dari metode-metode
tersebut dan perbandingan hasil dari metode-metode tersebut.
dan metode
3 / 8
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Peta Parameter yang Dihasilkan
1. Curah Hujan
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
Berdasarkan Gambar 5 diperoleh hasil bahwa
kemiringan lereng di Kota Kendari jika dilihat dari
persentase luasannya, mayoritas kemiringan lereng di
Kota Kendari 42,33% adalah datar atau memiliki
kemiringan sekitar 0%-8%. Sedangkan kemiringan
lereng yang paling sedikit luasannya di Kota Kendari
yaitu kemiringan lereng yang sangat curam, dimana
kemiringan ini sebesar >40% dari lereng.
3. Ketinggian Lahan
Skor
lereng
kemiringan
berdasarkan
[11]
memiliki skor 1-5. Dimana untuk ketinggian lahan
<10m diberi skor 1, 10-50 m diberi skor 2, 50-100 m
diberi skor 3, 100-200 m diberi skor 4, dan >200m
diberi skor 5. Hasil pemetaan berdasarkan skor dapat
dilihat pada Gambar 6.
Gambar 4. Peta Curah Hujan Kota Kendari
Skor curah hujan berdasarkan [10] memiliki skor
1-5. Dimana untuk curah hujan <3000 mm/tahun
diberi skor 1, 3000-3250 mm/tahun diberi skor 2,
3250-3500 mm/tahun diberi skor 3, 3500-3750
mm/tahun diberi skor 4, dan >3750 diberi skor 5.
Hasil pemetaan berdasarkan skor dapat dilihat pada
Gambar 4. Berdasarkan Gambar 4 diperoleh hasil
bahwa
curah hujan di Kota Kendari dengan
perekaman data dari tanggal 1 Juli 2021—30 Juni
2022 jika dilihat dari persentase luasannya, curah
hujan di Kota Kendari 4.56% masuk ke kategori
sedang (3000-3250 mm/tahun), 64.59% masuk ke
kategori agak basah (3250-3500 mm/tahun) dan
30,85% masuk ke kategori basah (3500-3750
mm/tahun).
2. Kemiringan Lereng
Skor
lereng
kemiringan
berdasarkan
[11]
memiliki skor 1-5. Dimana untuk kemiringan lereng,
datar diberi skor 5, landai diberi skor 4, agak curam
diberi skor 3, curam diberi skor 2, dan sangat curam
diberi skor 1. Hasil pemetaan berdasarkan skor dapat
dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Peta Kemiringan Lereng Kota Kendari
Gambar 6. Peta Ketinggian Lahan Kota Kendari
Berdasarkan gambar 6. menjelaskan bahwa
ketinggian lahan di Kota Kendari jika dilihat dari
persentase luasannya, mayoritas ketinggian lahan di
Kota Kendari 47,49% berada pada ketinggian
10-50m di atas permukaan air
laut. Sedangkan
ketinggian lahan yang paling sedikit luasannya di
Kota Kendari adalah ketinggian lahan yang berada
>200m di atas permukaan air laut.
4. Penggunaan Lahan
TABEL III
KLASIFIKASI PENUTUPAN LAHAN
Tipe Penutupan Lahan
Hutan
Semak Belukar
Ladang/Tegalan/Kebun
Sawah/Tambak
Permukiman
No
1
2
3
4
5
Sumber: Theml, S. 2008 dalam [11]
Skor
1
2
3
4
5
Sebelum peta penggunaan lahan diberi skor
seperti pada Tabel III,
terlebih dahulu dilakukan
pengecekan akurasi peta dengan menggunakan
metode confusion matrix. Dari metode confusion
matrix tersebut, diperoleh nilai akurasi keseluruhan
untuk penggunaan lahan di Kota Kendari adalah
untuk
sebesar
akurasi Kappa
97.73% dan
4 / 8
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
penggunaan lahan di Kota Kendari sebesar 81.39%.
Hasil pemetaan berdasarkan skor dapat dilihat pada
Gambar 7.
6. Buffer Sungai
Gambar 7. Peta Penggunaan Lahan Kota Kendari
Berdasarkan Gambar 7 diperoleh hasil bahwa
persebaran penggunaan lahan di Kota kendari dengan
perekaman data dari tanggal 1 Januari 2021—30 Juni
2022, yaitu terdapat 52.31% kawasan hutan, 8.57%
kawasan semak belukar, 16.98% kawasan ladang,
tegalan, dan kebun, 0.87% kawasan sawah dan
tambak, dan 21.27% kawasan permukiman.
5. Geologi
Gambar 9. Peta Buffer Sungai Kota Kendari
Dari hasil pengelompokkan buffer sungai [6],
dapat dilihat bahwa 85,42% daerah di Kota Kendari
tidak dilalui dengan aliran sungai, sedangkan 2,77%
dan 0,46% luasan daerah di Kota Kendari memiliki
peluang yang tinggi untuk terjadi banjir karena
berdekatan dengan daerah aliran sungai.
B. Pemetaan daerah rawan banjir di Kota Kendari
1. Metode Ranking
a. Metode Jumlah Ranking
Menggunakan
pembobotan
dengan metode
jumlah ranking menghasilkan persamaan.
Skor kerawanan = Curah Hujan x 0,143
+ Kemiringan Lereng x 0,190 +
+
Ketinggian
Penggunaan Lahan x 0,238 + Geologi
0,286
x 0,048 + Buffer Sungai x
Lahan
0,095
x
(6)
Gambar 8. Peta Geologi Kota Kendari
Berdasarkan [11]. Dimana untuk kategori aluvial
diberi skor 1, sedimen diberi skor 2, dan metamorf
diberi skor 3. Hasil pemetaan berdasarkan skor dapat
dilihat pada Gambar 8. Berdasarkan Gambar 8
diperoleh hasil bahwa persebaran geologi di Kota
Kendari
jika dilihat dari persentase luasannya,
mayoritas geologi di Kota Kendari 62.94% adalah
batuan metamorf. Sedangkan jenis batuan yang
paling sedikit di Kota Kendari yaitu batuan aluvial
dengan persentase 15.93%.
Dengan menggunakan metode pembobotan
jumlah ranking, didapatkan tiga kelas kerawanan
banjir melalui persamaan (6). Dari 65 kelurahan
terdapat 19 kelurahan yang masuk ke kelas
kerawanan rendah, 33 kelurahan masuk ke kelas
kerawanan sedang, dan 16 kelurahan masuk ke kelas
kerawanan tinggi.
Gambar 10. Peta Kerawanan Banjir dengan Metode Jumlah
Ranking
5 / 8
b. Metode Ketergantungan Ranking
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
Menggunakan pembobotan dengan metode
menghasilkan
ranking
ketergantungan
persamaan:
Skor kerawanan = Curah Hujan x 0,102
+ Kemiringan Lereng x 0,135 +
Ketinggian
+
Penggunaan Lahan x 0,204 + Geologi
x 0,068 + Buffer Sungai x 0,409
Lahan
0,082
x
(7)
Gambar 12. Peta Kerawanan Banjir dengan Metode Perbandingan
Berpasangan (AHP)
Dengan
menggunakan
pembobotan
ketergantungan ranking, didapatkan dua kelas kerawanan
banjir melalui persamaan (8). Dari 65 kelurahan terdapat
44 kelurahan yang masuk ke kelas kerawanan sedang, dan
21 kelurahan masuk ke kelas kerawanan tinggi.
metode
3. Data Kerawanan Banjir BNPB
Gambar
11.
Peta Kerawanan Banjir
Ketergantungan Ranking
dengan Metode
Dengan menggunakan metode pembobotan
ketergantungan ranking, didapatkan tiga kelas
kerawanan banjir melalui persamaan (7). Dari 65
kelurahan terdapat 26 kelurahan yang masuk ke
kelas kerawanan rendah, 34 kelurahan masuk ke
kelas kerawanan sedang, dan 5 kelurahan 56
masuk ke kelas kerawanan tinggi.
2. Metode Perbandingan Berpasangan (AHP)
Pada metode AHP, untuk mendapatkan pembobotan
tiap-tiap parameter perlu dilakukan studi dokumen
terlebih dahulu. Setelah itu dilakukan perhitungan untuk
mendapatkan pembobotan tiap-tiap parameter.
Tiga
tahapan untuk mendapatkan pembobotan
dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy
Process (AHP), yaitu.
Tahap 1: Membuat Matriks Perbandingan Pasangan
Tahap 2: Menghitung bobot parameter
Tahap 3: Estimasi rasio konsistensi
Kemudian setelah mendapatkan estimasi rasio konsistensi
dari ke-5 hasil kuesioner tersebut. Maka akan dipilih rasio
konsistensi (CR) < 0.10 dan yang memiliki CR paling
kecil diantara ke-5 CR tersebut.
Dari hasil
tahapan tersebut, pembobotan dengan
menggunakan metode AHP menghasilkan persamaan:
Gambar 13. Peta kerawanan banjir data BNPB
Pada buku katalog desa/kelurahan banjir BNPB
(2019), Kota Kendari memiliki tiga kelas kerawanan yaitu
rendah, sedang, dan tinggi. Namun tiap-tiap kelurahan di
Kota Kendari hanya termasuk ke dalam dua kelas
kerawanan, yaitu rendah dan sedang. Dimana dari 65
kelurahan, 33 kelurahan masuk ke kelas kerawanan
sedang, dan 32 kelurahan masuk ke kelas kerawanan
tinggi.
C. Pemetaan daerah rawan banjir di Kota Kendari
1. Metode Ranking
a. Metode Jumlah Ranking
TABEL IV
CONFUSION MATRIX METODE JUMLAH RANKING
Skor kerawanan = Curah Hujan x 0,301
+ Kemiringan Lereng x 0,120 +
+
Ketinggian
Penggunaan Lahan x 0,085 + Geologi
x 0,059 + Buffer Sungai x 0,179
Lahan
0,256
x
(8)
Kelas
Referensi
Rendah
Sedang
Tinggi
Total
Tipe Penutupan Lahan
Sedang
Rendah
Tinggi
19
0
0
19
7
23
0
30
7
9
0
16
Total
33
32
0
65
6 / 8
kappa
sebesar
Berdasarkan Tabel
IV, dengan menerapkan
metode jumlah ranking, ditemukan bahwa tingkat
akurasi keseluruhan sebesar 64,62% dan tingkat
akurasi
ini
menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode
ketergantungan ranking,
terdapat 19 dari total 33
kelurahan yang diklasifikasikan secara akurat sebagai
kelas kerawanan 62 rendah, sedangkan untuk kelas
kerawanan sedang terdapat 23 dari total 32 kelurahan
yang diklasifikasikan secara akurat.
43,33%. Hasil
b. Metode Ketergantungan Ranking
TABEL V
CONFUSION MATRIX METODE KETERGANTUNGAN
RANKING
Kelas
Referensi
Rendah
Sedang
Tinggi
Total
Tipe Penutupan Lahan
Sedang
Rendah
Tinggi
26
0
0
26
6
28
0
34
1
4
0
5
Total
33
32
0
65
Berdasarkan Tabel V, dengan menerapkan
metode ketergantungan ranking, ditemukan bahwa
tingkat akurasi keseluruhan sebesar 70,03% dan
tingkat akurasi kappa sebesar 68,63%. Hasil
ini
menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode
ketergantungan ranking,
terdapat 26 dari total 33
kelurahan yang diklasifikasikan secara akurat sebagai
kelas kerawanan rendah, sedangkan untuk kelas
kerawanan sedang terdapat 28 dari total 32 kelurahan
yang diklasifikasikan secara akurat.
2. Metode Perbandingan Berpasangan (AHP)
TABEL VI
CONFUSION MATRIX METODE AHP
Kelas
Referensi
Rendah
Sedang
Tinggi
Total
0
0
0
0
Tipe Penutupan Lahan
Sedang
Rendah
Tinggi
21
23
0
44
12
9
0
21
Total
33
32
0
65
Tabel VI menunjukkan bahwa dengan menerapkan
metode AHP, diperoleh tingkat akurasi keseluruhan
sebesar 35,38% dan tingkat akurasi kappa sebesar 3,09%.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa dengan menggunakan
metode AHP, hanya terdapat 23 dari total 32 kelurahan
yang diklasifikasikan secara
sebagai kelas
kerawanan sedang.
akurat
VII.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan
bahwa dengan menerapkan metode jumlah ranking, terdapat
19 kelurahan yang termasuk dalam kelas kerawanan rendah,
30 kelurahan termasuk dalam kelas kerawanan sedang, dan 16
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
kelurahan termasuk dalam kelas kerawanan tinggi. Sementara
itu, dengan menggunakan metode ketergantungan ranking,
terdapat 26 kelurahan yang masuk ke dalam kelas kerawanan
rendah, 34 kelurahan masuk ke dalam kelas kerawanan
sedang, dan 5 kelurahan masuk ke dalam kelas kerawanan
tinggi. Penerapan metode AHP menunjukkan bahwa 44
kelurahan termasuk dalam kelas kerawanan sedang, dan 21
kelurahan termasuk dalam kelas kerawanan tinggi.
Dari hasil akurasi ketiga metode yang digunakan, dapat
disimpulkan bahwa metode ketergantungan ranking lebih baik
dari metode jumlah ranking dan metode AHP dalam kasus
penelitian ini. Karena metode ketergantungan ranking
memiliki akurasi yang lebih tinggi dari kedua metode tersebut
yaitu 83,08% untuk akurasi keseluruhan dan 68,63% untuk
akurasi kappa. Sedangkan metode jumlah ranking dan metode
AHP memiliki nilai akurasi berturut-turut adalah sebesar
64,62% dan 35,38% untuk akurasi keseluruhan serta 43,44%
dan 3,09% untuk akurasi kappa.
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan dari penelitian ini adalah
perlunya penelitian lanjutan yang fokus pada upaya mitigasi
bencana banjir guna mengurangi dampak yang mungkin
timbul. Penelitian selanjutnya juga dapat mempertimbangkan
dengan
penggunaan
parameter yang digunakan oleh BNPB agar hasilnya lebih
akurat. Serta dapat menggunakan metode pembobotan yang
telah dilakukan pengembangan
parameter-parameter
sejalan
yang
DAFTAR PUSTAKA
[1] BNPB, Indeks Rawan Bencana Indonesia, 2011.
[2] BPS. (2021) Banyaknya Desa/Kelurahan Menurut Jenis Bencana Alam
dalam Tiga Tahun Terakhir
[Online]. Available:
https://www.bps.go.id/indicator/168/954/1/banyaknya-desa-kelurahan-me
nurut-jenis-bencana-alam-dalam-tiga-tahun-terakhir.html
(Desa), 2021.
[3] sultra.tribunnews.com. (2022, 7) BPBD Sultra Petakan Daerah Rawan
Banjir dan Tanah Longsor di Kendari, Konawe dan Konawe Utara.
[Online]. Available: https://sultra.tribunnews.com/2022/07/12/bpbd-sultra
-petakan-daerah-rawan-banjir-dan-tanah-longsor-di-kendari-konawe-dan-
konawe-utara
[4] Sudarmadi, “Analisis Kerawanan Banjir Menggunakan Model Integrasi
(AHP)”, Skripsi,
Fuzzy Logic dan Analytical Hierarchy Process
Makassar: Universitas Hasanuddin, 2017.
[5] R. Heryani, “Analisis Kerawanan Banjir Berbasis Spasial Menggunakan
(AHP) Kabupaten Maros”, Skripsi
Analytical Hierarchy Process
Geofisika, Makassar: Universitas Hasanuddin, 2014.
[6] A. R. Setiawan, E. Sutriyono, dan S. N. Jati, “Analisa Zona Rawan
Bahaya Banjir dengan Metode AHP Daerah Pagar Bukit dan Sekitarnya,
Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat”, Seminar Nasional
AVoER XI 2019, Oktober 2019.
[7] Y. K. S. Ariyora, “Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh dan Sistem
Informasi Geografis Untuk Analisa Banjir (Studi Kasus: Banjir Provinsi
DKI Jakarta)”, Skripsi, Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
2015.
[8] H. S. Purnawali, “Analisis Kerentanan Bencana Banjir di Kabupaten
Sidoarjo dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis dan
Penginderaan Jauh”, Skripsi, Surabaya:
Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, 2018.
[9] G. M. Foody,
“Status of Land Cover Classification Accuracy
Assessment,” Remote Sensing of Environment 80, pp. 185-201, 2001.
[10]Aldimasqie, A. M., Saputra, A.H., dan Oktarina, S., “Pemetaan Zona
Rawan Banjir di Jakarta Menggunakan Analytic Hierarchy Process
(AHP)”, Jurnal Environmental Science, vol. 5, no. 1, Oktober 2022.
7 / 8
[11]Darmawan, K., Hani’ah, dan Supryongi, A.,
“Analisis Tingkat
Kerawanan Banjir di Kabupaten Sampang Menggunakan Metode Overlay
dengan Scoring Berbasis Sistem Informasi Geografis”, Jurnal Geodesi
Undip, vol. 6, no. 1, 2017.
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
8 / 8
|
4,230.21 | [
{
"end": 960,
"labels": [
"TUJUAN"
],
"start": 894,
"text": "mengimplementasikan rancagan yang telah\\ndibuat oleh peneliti"
},
{
"end": 1042,
"labels": [
"METODE"
],
"start": 1018,
"text": "Next Js dan Waterfall"
},
{
"end": 1323,
"labels": [
"TEMUAN"
],
"start": 1290,
"text": ""
},
{
"end": 1394,
"labels": [
"TEMUAN"
],
"start": 1335,
"text": ""
},
{
"end": 33544,
"labels": [
"TEMUAN"
],
"start": 33489,
"text": "website masuk dalam\\nkategori baik dengan skor 81,049"
}
] | 2023-12-27T04:58:04.958394Z | 22 | 1 | 2023-12-27T03:51:51.641891Z | 3 | Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
Pengembangan Website BPS Fitur Tabel Statistik,
Infografis, dan Berita
Teungku Muhammad Siddiq (221911245, 4SI1)
Dosen Pembimbing: Nori Wilantika , S.S.T., M.T.I
Ringkasan— BPS merupakan penyedia data statistik yang
ditunjuk secara resmi oleh pemerintah. Salah satu cara BPS
dalam melakukan penyediaan data adalah dengan publikasi
melalui website. Seiring berjalannya waktu, kategori-kategori
data yang disediakan oleh BPS semakin banyak. Hal ini
menyebabkan tampilan antarmuka BPS menjadi tidak beraturan.
Hal tersebut menyebabkan daya Tarik website BPS sebagai
penyedia data berkurang. Terdapat penelitian terdahulu yang
telah melakukan rancangan redesain website BPS dan
memperoleh hasil yang masuk dalam kategori baik. Penelitian ini
bertujuan untuk mengimplementasikan rancagan yang telah
dibuat oleh peneliti tersebut. Pada penelitian
ini penulis
menggunakan Next Js dan Waterfall sebagai metode dalam
pengembangan
ini adalah
berhasilnya implementasi sistem dari rancangan penelitian
sebelumnya pada halaman infografis, tabel statistik dan berita.
Hasil evaluasi dengan metode blackbox testing didapat lolos uji
untuk semua aspek. Sedangkan evaluasi dengan metode SUS
mendapatkan nilai 81,049 yang berarti masuk dalam kategori
GOOD. Tingkat kepuasan pengguna website juga meningkat dari
evaluasi penelitian sebelumnya.
sistem. Hasil dari penelitian
Kata Kunci— Website, Next Js, Waterfall, Infografis, Berita,
Tabel Statistik
I. LATAR BELAKANG
dan
dihasilkan,
dipublikasikan
Official statistik atau statistik resmi adalah statistik yang
dikumpulkan,
atau
diinseminasikan oleh lembaga/instansi pemerintah [1]. Ketika
suatu lembaga ingin melakukan publikasi data statistik,
lembaga tersebut perlu mengikuti aturan-aturan baku yang
sesuai dengan standar internasional. Aturan-aturan yang
dimaksud yaitu proses sebelum menyajikan data statistik.
Proses ini biasa disebut dengan General Statistik Business
Process model atau GSBPM.
GSBPM merupakan
aturan untuk
sebuah
menjelaskan proses statistik pada organisasi statistik secara
umum. Ada 9 tahapan dalam proses bisnis GSBPM yaitu
specify needs, design, build, collect, process, analyze,
disseminate, archieve, evaluate. Tiap proses ini merupakan
standar baku dalam menyelenggarakan data statistik. Pada
tahap disseminate, diseminasi data dapat dilakukan secara
offline dan online. Contoh dari diseminasi data secara offline
adalah dengan membuat buku seperti katalog publikasi dan
Indonesia dalam data. Sedangkan untuk diseminasi data lewat
online contohnya adalah melalui website.
standar
Website merupakan kumpulan halaman yang
berisi
informasi tertentu dan dapat diakses dengan mudah oleh
siapapun, kapan pun, dan dimanapun melalui internet. Website
merupakan metode untuk menampilkan konten dan informasi,
berupa teks, gambar, suara, maupun video, dengan kemampuan
untuk menghubungkan satu dokumen dengan dokumen
lainnya yang dapat diakses melalui browser[2]. Website yang
baik merupakan website yang sesuai dengan tujuan dan
memenuhi ekspektasi pengguna/ subject matter. Ciri-ciri
website yang baik adalah : usability/ketergunaan, sistem
navigasi, desain visual, loading time, konten, kemudahan
dalam mengakses, dan interaktif [3]. Dalam bukunya Bill Scott
yang berjudul “Designing Web Interfaces” juga menjelaskan 6
prinsip dasar yang harus dilakukan Ketika membuat website
yaitu make it direct, keep it lightweight, stay on the page,
provide an invitation, use transition, and react immediately [4].
Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan Lembaga resmi
yang ditunjuk oleh pemerintah untuk melakukan kegiatan
official statistik. sebagai Lembaga official statistik yang
ditunjuk pemerintah, BPS memerlukan sebuah wadah dalam
melakukan diseminasi data statistik. Salah satu metode yang
digunakan BPS adalah diseminasi data melalui website. Saat ini
website yang digunakan BPS memiliki banyak fitur yang
bermanfaat seperti publikasi, info grafis, tabel statistik, dan
berita resmi statistik. Selain hal tersebut pada website BPS juga
tersedia aplikasi statistik lainnya yang terhubung lewat API.
API merupakan sebuah program aplikasi antarmuka yang
tersedia untuk para pengembang dengan program yang
terhubung dengan aplikasi lainnya[5].
Untuk meningkatkan kualitas dan kepuasan masyarakat
terhadap website BPS, BPS menyelenggarakan Survei
Kepuasan Pengguna Website (SKPW) selama 1-30 September
2021. Tujuan survei ini adalah untuk mengetahui persepsi dan
pengalaman pengguna saat mengakses website BPS, yang
kemudian akan dijadikan bahan evaluasi untuk meningkatkan
kualitas layanan yang ada di website BPS [6].
Hasil evaluasi SKPW 2021 menunjukkan bahwa empat dari
lima belas kategori yang diuji masuk dalam kuadran B yaitu
pertahankan kinerja. Kategori tersebut adalah kemutakhiran
produk pada website BPS, kemudahan dalam mencari produk
pada website dalam format yang mudah diolah, ketepatan
waktu penayangan, dan kemudahan mengunduh produk BPS.
Kuadran A menunjukkan bahwa tingkat kepentingan tinggi
namun tingkat kepuasan rendah. Ada 5 (lima) kategori yang
masuk dalam kuadran
ini yaitu kelengkapan metadata,
kemudahan navigasi, kemudahan dalam mencari produk yang
dibutuhkan, keandalan fungsi, dan kesesuaian produk yang ada
dengan kebutuhan. Kuadran D menjelaskan bahwa tingkat
kepentingan rendah namun tingkat kepuasan tinggi. Ada 2 (dua)
kategori yang masuk dalam kuadran ini yaitu kelengkapan
produk menurut waktu dan wilayah dan kemudahan mendapat
informasi jadwal rilis. Kuadran yang keempat adalah kuadran
2 / 9
C atau kuadran dengan prioritas rendah. kuadran ini merupakan
kuadran yang berisi kategori dengan tingkat kepuasan rendah
dan tingkat kepentingan rendah. Ada 4 (empat) kategori yang
masuk ke dalam ini yaitu keatraktifan website, ketepatan tata
letak, dua Bahasa, pedoman atau panduan. [6]
Dari hasil SKPW tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
diperlukan adanya sebuah pembangunan ulang website BPS
yang dapat memenuhi ekspektasi pengguna. Peneliti
sebelumnya yaitu Chairunnisa [7], membuat sebuah rancangan
antarmuka website dengan metode user centered design.
Setelah rancangan berhasil dibuat, Chairunnisa melakukan
sebuah survei terhadap tampilan website BPS yang baru. Hasil
yang didapat adalah adanya peningkatan tingkat kepuasan di
seluruh aspek yang menjadi cakupan penelitian dibandingkan
dengan SKPW 2021. Rancangan antarmuka website yang
dibuat oleh Chairunnisa [7] diimplementasikan kedalam
pengembangan website BPS ini. Agar pembangunan ulang
website ini dapat fokus sesuai tujuan, peneliti membatasi fitur
yang akan dibangun pada tampilan antarmuka yaitu pada fitur
tabel statistik, infografis, dan berita. Peneliti menggunakan
metode waterfall
sebagai metode dalam melakukan
pengembangan sistem .
II. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang, tujuan penelitian ini adalah:
Pembangunan
dengan
BPS
mengimplementasikan desain rancangan antarmuka yang telah
ada terutama pada fitur tabel statistik, info grafis, dan berita.
website
yang
baru
III. PENELITIAN TERKAIT
Terdapat enam penelitian yang terkait dengan penelitian ini.
Penelitian pertama [8] bertujuan untuk membuat sebuah
website vaccine booking sistem yang dapat mempermudah
masyarakat mendapatkan vaksinasi dan menemukan tempat
vaksin terdekat. Perancangan website ini menggunakan Bahasa
pemrograman react js untuk tampilan antarmuka dan Bahasa
pemrograman golang untuk keamanan backend. Alasan
penggunaan react js pada penelitian ini adalah karena react js
dapat mengurusi semua hal yang berkaitan dengan tampilan
dan logika serta juga dapat mendesain tampilan sederhana
untuk semua level dalam aplikasi sehingga dapat digunakan
untuk pengembangan aplikasi berbasis web. Karena
kemudahan dan keefisienan react js pengembangan sistem
website BPS menggunakan Bahasa react js sebagai Bahasa
pemrogramannya.
ini adalah waterfall. Penelitian
Penelitian [9] bertujuan untuk mempertemukan antara
pencari kerja dengan pemberi kerja. Metode yang digunakan
dalam penelitian
ini
menggunakan Bahasa pemrograman PHP dan framework
Laravel dalam membangun website aplikasi penyedia jasa
freelance
serta mengimplementasikan PWA. Alasan
penggunaan PWA pada penelitian ini adalah PWA dapat
memberikan pengalaman pengguna lebih baik. PWA dapat
mengubah aplikasi website biasa yang hanya bisa diakses lewat
browser menjadi hybrid selain itu pada saat ini PWA dapat
dibuat lebih mudah dengan bantuan workbox dan google.
Dengan alasan yang telah disebutkan sebelumnya peneliti
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
berencana untuk menggunakan PWA dalam membangun
website BPS. Penelitian
rujukan karena
penggunaan PWA dan metode waterfall dalam membangun
website.
ini dijadikan
Penelitian [10] ini bertujuan untuk mengimplementasikan
teknologi Progressive Web Apps (PWA) pada website
GetHelp menggunakan framework Next.js sehingga website
dapat diakses melalui home screen smartphone seperti aplikasi
android dan dapat dijalankan secara offline. Alasan
penggunaan Next.js adalah karena Next.js
merupakan
kerangka kerja fleksibel yang dapat digunakan untuk
membuat aplikasi web dengan cepat. Implementasi PWA
pada website GetHelp menggunakan framework Next.js
dengan pertimbangan beberapa hal, seperti proses rendering
website dilakukan di sisi server (server side rendering)
sehingga halaman website lebih cepat ditampilkan di
browser, lebih seo friendly, performa website lebih baik,
setup dan deploy project mudah dilakukan. Dengan
kelebihan yang telah disebutkan peneliti memutuskan untuk
menggunakan Next.Js sebagai Bahasa pemrograman utama
dalam pengembangan website BPS.
Pada penelitian [11], Zidan dkk melakukan pengujian
terhadap aplikasi Single Sign On (SSO) di diskominfostandi
menggunakan Black Box testing dengan Teknik Equivalence
Partitions. Pengujian yang dilakukan adalah fungsionalitas
terhadap halaman login, register, dashboard utama pada user
dan admin. Hasil dari pengujian tersebut didapat tingkat
keberhasilan SSO adalah 78,95% atau masuk dalam kategori
baik
Penelitian [12] berfokus tentang pengujian sistem dengan
Usability testing website menggunakan Sistem usability scale
(SUS). Alasan penggunaan Sistem usability scale (SUS) pada
penelitian ini adalah SUS tidak memerlukan jumlah sampel
yang banyak sehingga dapat menghemat biaya. Hasil dari
penelitian Welda dkk didapat nilai 67.08 sebagai total skor SUS
terhadap website STIKI Indonesia dengan SUS skor presentil
berada pada kategori D. Hal tersebut berarti website masih
perlu dievaluasi dan dikembangkan lebih lanjut agar dapat lebih
optimal penggunaannya. Dengan alasan tersebut peneliti
menggunakan metode SUS dalam pengembangan website ini.
Penelitian [13] bertujuan untuk membuat sebuah sistem
manajemen akuntansi keuangan perusahaan untuk TOKO
ROTI AMAYA. Metode
dalam
pengembangan website ini adalah SDLC waterfall dengan
mengimplementasikan library react js dan restfull API serta
juga menggunakan Mysql sebagai database. Pengembangan
website ini juga menerapkan react hooks dan stateless
component untuk manajemen react js. Untuk melakukan
pengujian sistem digunakanlah kotak putih dan kotak hitam
sebagai metode pengujian. Penggunaan kotak hitam sebagai
metode pengujian adalah untuk melihat apakah sistem yang
dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan subject matter. Dengan
kelebihan yang
tersebut peneliti menggunakan metode
Blackbox/kotak hitam sebagai metode pengujian sistem
digunakan
yang
3 / 9
IV. METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
BPS.
antarmuka
Rancangan
Peneliti Chairunnisa [7] melakukan rancangan antarmuka
website
tersebut
diimplementasikan dalam pembangunan website BPS yang
baru. Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada tampilan fitur
yang telah dibahas dalam tujuan penelitian yaitu tampilan fitur
tabel statistik, info grafis dan berita. Pengembangan sistem ini
juga terbatas hanya pada BPS Pusat. Selain itu API yang
digunakan hanya API yang disediakan oleh website API BPS.
Pengujian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan
Blackbox testing dan SUS (Sistem usability scale).
B. Metode Pengembangan Sistem
Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem ini
adalah metode waterfall. Metode waterfall menyarankan
sistematik, untuk pengembangan
sebuah pendekatan
perangkat lunak dimulai dengan spesifikasi kebutuhan
pelanggan dan berkembang melalui perencanaan, pemodelan,
konstruksi, dan penyebaran, yang berakhir pada dukungan
berkelanjutan dari perangkat lunak yang telah selesai [14]
Metode waterfall digunakan karena keteraturan dalam
pengorganisasian alur pengembangan website selain itu
metode waterfall banyak digunakan dalam pengembangan
website sehingga kolaborasi antar tim dapat berjalan lebih
lancar. Alur metode waterfall dapat dilihat di bawah pada
gambar di bawah ini
Gambar 1: Alur metode waterfall
Berikut Langkah Langkah yang digunakan dalam
pengembangan sistem metode waterfall pada penelitian ini:
1. Pengumpulan Kebutuhan. Peneliti melakukan komunikasi
dengan subject matter dimana subject matter pada
pengembangan sistem ini adalah Tim pengembangan
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
website BPS, Direktorat Sistem Informasi Statistik. Dari
komunikasi ini diidentifikasi masalah-masalah yang ada
dan informasi lain yang diperlukan dalam pengembangan
sistem. Pada tahap ini peneliti juga melakukan kegiatan
perencanaan dalam membangun website bersama subject
matter seperti penentuan sumber daya, spesifikasi untuk
pengembangan berdasarkan kebutuhan sistem, dan tujuan
berdasarkan hasil komunikasi yang dilakukan agar
pengembangan sistem ini dapat sesuai dengan yang
diharapkan.
website
pengerjaan
pengembangan
2. Perancangan. Pada tahap ini peneliti bersama subject matter
menentukan rencana waktu pengerjaan. Hal ini dilakukan
agar
tidak
membutuhkan waktu yang sangat lama. Selain itu peneliti
melakukan pembuatan unified modelling diagram seperti
usecase, activity diagram, dan sequence diagram agar
system yang akan dibuat sesuai dengan tujuan. Selanjutnya
UML yang telah dibuat dievaluasi oleh subject matter.
3. Pengkodean Sistem. Pada tahap ini peneliti melakukan
pengkodean berdasarkan kebutuhan yang telah disetujui
sebelumnya. Peneliti menggunakan Bahasa pemrograman
Next js sebagai bahasa utama. Peneliti juga menggunakan
Tailwind CSS yang berguna untuk memperindah tampilan
website
4. Pengujian Sistem. Sistem yang telah dibuat akan diuji
terlebih dahulu menggunakan Blackbox testing. Hal ini
bertujuan untuk memastikan bahwa sistem yang dibuat
telah sesuai dengan kebutuhan subject matter. Pada website
ini tester (staf Direktorat Diseminasi Statistik) nantinya
akan melakukan uji coba semua fitur yang ada pada website
yang dibangun. Fitur yang akan diuji adalah pada menu
infografis fitur download, filter, dan lihat infografis. Pada
menu berita fitur yang akan di uji coba adalah fitur lihat
berita dan filter berita berdasarkan tahun, bulan kategori
dan kata kunci. Pada menu tabel statistik dan dinamis fitur
yang akan diuji adalah fitur list tabel statistik, filter tabel
statistik, filter tabel dinamis, download tabel statistik, dan
download tabel dinamis. Apabila sistem telah berhasil
melewati Blackbox
testing maka akan dilakukan
penyerahan sistem kepada subject matter.
Pengujian selanjutnya adalah dengan menggunakan
kuesioner Sistem usability scale atau biasa disingkat SUS.
Metode ini nantinya akan diuji pada pengunjung website BPS.
Metode ini menggunakan 10 pertanyaan kuesioner. sebagai
bentuk tanggapan berupa skala likert dengan 5 skor jawaban
dimana angka 1 (satu) menyatakan sangat tidak setuju dan
angkat 5 (lima) menyatakan sangat setuju
V. KERANGKA PIKIR
Pada penelitian ini kerangka pikir yang digunakan diawali
tingkat kepentingan dan
dengan permasalahan bahwa
kemudahan dalam mengakses data pada website BPS tidak
sesuai. Dari permasalahan yang diidentifikasi penelitian ini
diusulkanlah solusi untuk melakukan pengembangan website
BPS. Dalam penelitian ini Survei kebutuhan data dan survei
kepuasan pengguna dijadikan dasar dalam pembentukan ulang
tampilan antarmuka website BPS. Dalam melakukan
pengembangan website, peneliti menggunakan Bahasa
4 / 9
utama. Untuk memperindah
js dan Next Js sebagai Bahasa
pemrograman React
pemrograman
tampilan
digunakan tailwind css. Kemudian sistem yang telah dibuat
akan dilakukan uji coba atau testing apakah sudah sesuai
dengan kebutuhan subject matter
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
memiliki internet dan device dapat mengakses website ini.
Tidak ada Batasan usia, Pendidikan atau pekerjaan Ketika
mengakses website BPS. Namun diperlukan pemahaman
dasar atas browser terlebih dahulu. Sistem yang akan
dibangun digunakan oleh dua jenis user. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.
TABEL I.
TABEL IDENTIFIKASI PENGUNJUNG WEBSITE
User
Hak akses
Pengunjung Melihat
dan
mengunduh
data
Tingkat
keterampilan
Bisa
mengikuti
petunjuk
yang
pada sistem
ada
Pengalaman
Mampu
mengoperasikan
komputer
dan
bisa
menggunakan
browser
2. Analisis kebutuhan non fungsional
Analisis kebutuhan non-fungsional adalah proses untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi kebutuhan sistem yang
berfokus pada kualitas atau sifat sistem itu sendiri. Hasil dari
diskusi yang dilakukan dengan subject matter dari BPS
didapat beberapa kebutuhan non fungsional pada website
BPS yaitu :
a. Sistem mudah untuk dipelajari.
b. Sistem memiliki keandalan yang tinggi
c. Tampilan sistem mendapatkan
feedback
positive dari hasil SKPW.
d. Sistem yang dibuat memiliki dokumentasi
yang jelas
Gambar 2. Kerangka Pikir Penelitian
B. Perancangan Sistem
Untuk menguji kesesuaian sistem yang dibuat dengan
kebutuhan akan dilakukan Blackbox testing. Selain dengan
Blackbox testing penelitian ini juga menggunakan kuesioner
SUS (Sistem usability scale). Kuesioner ini disebar kepada
pengunjung website untuk melihat apakah tampilan dan fungsi
dari website yang telah dibangun memberikan hasil yang positif.
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis sistem adalah proses untuk memecah suatu sistem
informasi yang utuh menjadi komponen-komponennya
dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
masalah, kesempatan, hambatan, dan kebutuhan agar sesuai
dengan yang diharapkan. Analisis kebutuhan ada dua macam
yaitu analisis kebutuhan fungsional dan analisis kebutuhan
non-fungsional.
1. Analisis kebutuhan fungsional
Analisis kebutuhan fungsional merupakan gambaran
dari proses proses mengenai sistem yang berjalan
Berdasarkan diskusi ketika melakukakan pertemuan dengan
subject matter, ada tiga hal yang dikerjakan oleh sistem ini
yaitu menerima masukan, mengolah masukan dan
mengeluarkan respon hasil pengolahan. Setiap orang yang
Gambar 3. Use case diagram
Gambar 3 merupakan use case diagram dari pembangunan
website BPS. Use case tersebut dibuat bersama subject matter
Usecase yang pertama yaitu unduh infografis. Pada usecase ini
pengunjung melakukan kegiatan penyimpanan data infografis
pada memori komputer dari server. Usecase selanjutnya adalah
lihat infografis. Usecase ini bertujuan untuk melihat isi konten
dari halaman infografis yang ditampilkan oleh website. Usecase
terakhir dari halaman infografis adalah filter kategori infografis.
Pengunjung website dapat melakukan filter terhadap konten
5 / 9
infografis. Filter infografis berisi tentang kategori kategori
yang dapat dipilih oleh pengunjung website seperti statistik
demografi dan sosial, statistik ekonomi, statistik lingkungan
hidup dan multidomain dan terakhir lainnya
Usecase selanjutnya berada pada halaman berita. Usecase
yang tersedia yaitu lihat berita dan filter kategori berita.
Usecase lihat berita merupakan kegiatan melihat isi berita dari
halaman berita yang ditampilkan oleh website. Usecase filter
kategori berita merupakan sebuah kegiatan yang dapat
dilakukan oleh pengunjung website yang ingin melakukan
pencarian berita secara spesifik. Filter kategori berita
menyediakan pilihan filter seperti berdasarkan tahun, bulan,
kata kunci, berita statistik atau berita statistik lainnya, dan
berdasarkan wilayah.
Usecase terakhir yaitu halaman tabel statistik. Usecase
pada tabel statistik ada 3 yaitu lihat tabel statistik, unduh tabel
statistik, dan filter tabel statistik. Fitur lihat tabel statistik
merupakan sebuah kegiatan dimana pengunjung website dapat
melihat tabel statistik yang ditampilkan oleh website. Unduh
tabel statistik Merupakan sebuah kegiatan untuk melakukan
penyimpanan data tabel statistik pada memori komputer dari
server. pada Filter kategori tabel statistik Pengguna dapat
melakukan filter terhadap konten Berita yang disediakan agar
tujuan pengguna dapat tercapai dengan lebih efisien
Gambar 4. Activity diagram Halaman Infografis
Untuk mengakses halaman
infografis, pengunjung
website terlebih dahulu harus menekan menu produk statistik.
Menu produk statistik akan menampilkan list halaman yang ada
lalu menekan halaman
pada website BPS. Pengunjung
infografis pada submenu produk statistik. Hasil dari kegiatan
tersebut adalah tampilan halaman infografis. Selanjutnya
pengunjung website dapat memilih infografis mana yang akan
dilihat dengan cara mengeklik infografis tersebut
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
Gambar 5. Sequence diagram Halaman Infografis
Sequence diagram infografis ini menjelaskan tentang
bagaimana cara pemanggilan API pada halaman infografis.
Pertama pengunjung website melakukan request halaman
infografis kepada sistem. Sistem melanjutkan request tersebut
kepada API infografis dengan parameter title dan image. API
infografis mengembalikan request yang diminta oleh sistem
dengan 3 parameter yaitu title, image, dan inf_id. Selanjutnya
sistem mengembalikan request dari pengunjung website dalam
bentuk halaman infografis
C. Implementasi Sistem
Pada gambar 6 ini terlihat kalau halaman infografis
dengan data terbaru sudah dapat ditampilkan di halaman.
Tampilan yang ada pada gambar 6 merupakan hasil dari
diskusi dengan subject matter. Untuk melakukan filter
kategori pengunjung website dapat menekah salah satu
kategori pada kotak kecil disebelah kiri halaman. Untuk
melihat infografis dengan lebih jelas, pengunjung website
dapat menekan infografis yang dipilih. Nantinya infografis
tersebut akan memunculkan sebuah gambar yang lebih besar
di layar pengunjung website. Tombol download juga
tersedia dibawah infografis apabila pengunjung website
ingin mengunduh infografis
Gambar 6. Halaman Infografis
6 / 9
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
Pada gambar 7, tampilan halaman berita dengan API
sudah dapat ditampilkan. Berdasarkan diskusi dengan
subject matter dari bps Terdapat 10 list berita terbaru yang
dapat dibaca oleh pengunjung website. Pengunjung hanya
perlu menekan salah satu berita lalu nantinya pengunjung
akan dibawa menuju halaman baru untuk membaca berita
dengan lebih leluasa. Apabila pengunjung website ingin
melakukan
terhadap berita pengunjung dapat
memasukkan input/filter pada kotak kecil disebelah kiri lalu
menekan tombol agar filter dapat dijalankan.
filter
menekan salah satu judul tabel statistik. Nantinya tabel
statistik yang dipilih akan muncul pada halaman baru. Pada
halaman baru tersebut jugda tersedia tombol download
tabel statistik apabila pengunjung website ingin melakukan
unduhan terhadap tabel statistik. Untuk pencarian yang
lebih maksimal, pengunjung website dapat mencari tabel
statistik dengan kategori kategori yang tersedia pada kotak
kecil sebelah kiri. Untuk mendapatkan tabel statistik dengan
kategori yang sesuai pengunjung website dapat menekan
salah satu kategori. Nantinya list tabel akan berubah sesuai
dengan kategori yang dipilih oleh pengunjung website
Gambar 8. Halaman Tabel statistic
D. Evaluasi Sistem
Pengimplementasian system ini akan diuji menggunakan
dua metode yaitu dengan metode Blackbox testing dan metode
kuesioner system usability scale (SUS). Blackbox testing
dilakukan untuk menguji fitur fitur yang telah dibuat apakah
sudah sesuai dengan
ingin dicapai pada
target yang
perancangan sistem. Sedangkan kuesioner system usability
scale (SUS) berguna untuk mengetahui kelayakan sistem yang
dibangun.
1. Blackbox Testing
Pengujian blackbox testing dilakukan oleh subject
matter dimana subject matter pada penelitian ini adalah
pegawai BPS Direktorat Diseminasi Statistik Bapak
Yohanner Wahyu. Hasil blackbox testing tersebut dapat
dilihat pada tabel II, III, IV.
7 / 9
Gambar 7. Halaman berita
Pada gambar 8, halaman tabel statistik telah dapat
ditampilkan sesuai dengan kebutuhan subject matter. Untuk
melihat tabel statistik, pengunjung website hanya perlu
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
TABEL II.
TABEL IV.
TABEL BLACKBOX TESTING HALAMAN BERITA
TABEL BLACKBOX TESTING HALAMAN TABEL STATISTIK
1
No Skenario
Pengujian
Mengakses
halaman
berita
Menampilkan
daftar berita
2
Menampilkan
detail berita
berita
dan
terkait
Mengakses
fitur filter
berita
Kesimpulan
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
yang
Hasil
diharapkan
Berhasil
menampilkan
halaman berita
Berhasil
menampilkan
daftar semua
berita yang
ada
Berhasil
menampilkan
detail berita
tertentu dan
berita terkait
berita yang
dipilih
Berhasil
menampilkan
berita
berdasarkan
filter tertentu
TABEL III.
TABEL BLACKBOX TESTING HALAMAN INFOGRAFIS
Skenario
Pengujian
Mengakses
halaman
infografis
Menampilka
n daftar
infografis
Menampilka
n detail
infografis
Mengakses
fitur filter
infografis
Mendownloa
d infografis
Hasil yang
diharapkan
Berhasil
menampilkan
halaman
infografis
Berhasil
menampilkan
daftar semua
infografis
yang ada
Berhasil
menampilkan
detail
infografis
Berhasil
menampilkan
infografis
berdasarkan
filter tertentu
Berhasil
mendownload
infografis
yang dipilih
Kesimpulan
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
3
4
No
1
2
3
4
5
No
1
2
3
4
5
Skenario
Pengujian
Mengakses
halaman
Tabel
statistik
Menampilka
n daftar
Tabel
statistik
Menampilka
n detail
Tabel
statistik
Mengakses
fitur filter
Tabel
statistik
Mendownloa
Tabel
d
statistik
Hasil yang
diharapkan
Berhasil
menampilkan
halaman Tabel
statistik
Berhasil
menampilkan
daftar semua
Tabel statistik
yang ada
Berhasil
menampilkan
detail Tabel
statistik
Berhasil
menampilkan
Tabel statistik
berdasarkan
filter tertentu
Berhasil
mendownload
Tabel statistik
yang dipilih
Kesimpulan
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berdasarkan tabel II, tabel III dan tabel IV, dapat
dilihat bahwa pengujian menggunakan metode
Blackbox testing telah berhasil dilakukan. Pengujian
tersebut melakukan percobaan dengan 4 skenario untuk
halaman berita, 5 skenario untuk halaman infografis dan
5 skenario untuk halaman tabel statistik telah berjalan
sesuai dengan yang diharapkan.
2. Sistem usability scale (SUS)
Setelah system berhasil dibuat, peneliti melakukan
evaluasi system dengan metode sistem usability scale
(SUS). Peneliti menyebar kuesioner yang telah dibuat
kepada media sosial seperti e-mail dan WhatsApp.
Responden dari uji coba SUS pada penelitian ini yaitu
mahasiswa, umum, dan pegawai BPS.
Dari pengujian dengan 81 responden didapat nilai
SUS sebesar 81,049. Hal ini berarti sistem yang
dibangun saat ini memiliki usability yang bagus dan
masuk dalam kategori GOOD.
Selain dari tingkat usability sistem yang dibangun
juga mengalami peningkatan kepuasan dari evaluasi
sebelumnya. Hal ini terlihat pada tabel V.
8 / 9
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
Kulit.
https://jurnal.fmipa.unila.ac.id/komputasi/article/view/1554/1316
Komputasi,
Jurnal
6(1),
1.
[6] Badan Pusat Statistik, Hasil Survei Kepuasan Pengguna Website BPS 2021.
No. Publikasi 03200.2111, No. Katalog 1103024. 2021.
[7] Samu, C. F. (2021). Perancangan Kembali Antarmuka Web BPS dengan
Pendekatan User Centered Design. [Skripsi]. Politeknik Statistika STIS.
[8] Sari, A. S., & Hidayat, R. (2022). Designing website vaccine booking
system using golang programming language and framework react JS.
Journal of Information System, Informatics and Computing Issue Period,
6(1), 22–39. https://doi.org/10.52362/jisicom.v6i1.760
[9] Efendi Noor, A., & Irfan, P. (2020). Implementasi Progressive Web Apps
(PWA) Menggunakan (Implementation of Progressive Web Apps (PWA)
Using Laravel and Vue.Js in Making Freelance Service Provider
Applications). 2(3), 174–180.
[10] Phie Joarno, R. J., Mohammad Fajar, & Arfan Yunus. (2022).
Implementasi Progressive Web Apps Pada Website GetHelp
Menggunakan
1–15.
KHARISMA
https://doi.org/10.55645/kharismatech.v17i2.219
Next.js.
17(2),
Tech,
[11] Zidan, M., Nur’aini, S., Wibowo, N. C. H., & Ulinuha, M. A. (2022). Black
Box Testing pada Aplikasi Single Sign On (SSO) di Diskominfostandi
Menggunakan Teknik Equivalence Partitions. Walisongo Journal of
Information
127–137.
https://doi.org/10.21580/wjit.2022.4.2.12135
Technology,
4(2),
[12] Welda, W., Putra, D. M. D. U., & Dirgayusari, A. M. (2020). Usability
Testing Website Dengan Menggunakan Metode System Usability Scale
(Sus)s. International Journal of Natural Science and Engineering, 4(3), 152.
https://doi.org/10.23887/ijnse.v4i2.28864
[13] Hanifah Izzati, F., & Santoso, N. (2021). Pengembangan Sistem
Manajemen Akuntansi Keuangan Perusahaan untuk Toko Roti Amaya
berbasis Website menggunakan React Js (Vol. 5, Issue 11). http://j-
ptiik.ub.ac.id
[14] Pressman, R. S., Maxim, B. R. (2014). Software Engineering: A
Practitioner's Approach. United Kingdom: McGraw-Hill Education..
TABEL V.
HASIL EVALUASI TINGKAT KEPUASAN 2023
Tingkat
kepuasan
di
SKPW
2021
3,91
Tingkat
kepuasan
pada
iterasi ke
1 [7]
4,02
Tingkat
kepuasan
pada
iterasi ke
2 [7]
4,04
Tingkat
kepuasan
pada
penelitian
ini
4,36
3,91
3,98
4,00
4,25
3,90
3,87
4,10
3,79
4,13
3,96
4,33
4,26
Aspek
Kemudahan
navigasi
Kemudahan
mencari
produk
Ketertarikan
tampilan
Ketepatan
penyusunan
tata letak
Hijau = tingkat kepuasan meningkat; Merah = tingkat kepuasan
menurun
PENUTUP
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh
VII.
kesimpulan sebagai berikut:
sistem
dilakukan
1. Telah
implementasi
dari
perancangan user interface yang dibuat oleh peneliti
Chairunnisa sebelumnya dengan menggunakan
metode waterfall sebagai metode utama dalam
pengembangan website. Implementasi user interface
telah dilakukan pada beberapa halaman website BPS
seperti halaman infografis, berita, dan tabel statistik.
2. Pengimplementasian rancangan antarmuka pada
Website BPS yang baru telah dilakukan dua kali
evaluasi sistem. Hasil yang didapat dari evaluasi
tersebut menunjukan bahwa website masuk dalam
kategori baik dengan skor 81,049.
3. Pengimplementasin rancangan antarmuka pada
Website BPS yang baru mengalami peningkatan
kepuasan pada semua aspek yang diuji.
4. Dihasilkannya sebuah tampilan versi beta untuk
website BPS yang baru.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Firman, F. (2020). Challenges and Roles of Official Statistiks in the Covid-
19 Pandemic. Jurnal Matematika, Statistika Dan Komputasi, 17(1), 89–93.
https://doi.org/10.20956/jmsk.v17i1.10922
[2] Puspita Sari, D., & Pratiwi Batubara, R. (2021). Analisis Komponen
Website Desa Wisata Cimande Sebagai Media Promosi Elektronik (E-
Tourism) Component Analysis Of Cimande Tourism Website As A Media
For Electronic Promotion ( E-Tourism). Sosial Humaniora, 12(1).
[3] Gede, I., Suryawan, T., Agung, G., Satyawati, A. A., Wayan, I., Purnama,
A., Dwi, M., & Arsana, P. (2022). Evaluasi dan Redesign Website
Menggunakan System Usability Scale dan Automated Software Testing.
Jurnal Sains Dan Teknologi, 11, 18–28. https://doi.org/10.23887/jst-
undiksha.v11i1
[4] Bill Scott, & Theresa Neil. (2009). Designing Web Interface (M. Treseler,
1st ed., Vol. 1). O’Reilly Media.
[5] Pranata, B. A., Hijriani Dan, A., & Junaidi, A. (2018). Perancangan
Application Programming Interface (Api) Berbasis Web Menggunakan
Gaya Arsitektur Representational State Transfer
(Rest) Untuk
Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pasien Klinik Perawatan
9 / 9
|
665.958 | [
{
"end": 1631,
"labels": [
"TEMUAN"
],
"start": 1506,
"text": " kombinasi variabel 4\\ndengan eror paling minimum yakni 7.580E-05 dengan RMSE\\npada pengujian data test sebesar 332.66"
},
{
"end": 7433,
"labels": [
"TUJUAN"
],
"start": 7382,
"text": "memprediksi\\n\\npergerakan harga saham 5 hari kedepan"
},
{
"end": 2199,
"labels": [
"METODE"
],
"start": 2162,
"text": "memprediksi pergerakan harga\\nsaham"
}
] | 2023-12-27T05:09:17.786815Z | 23 | 1 | 2023-12-27T05:09:17.786815Z | 4 | Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
Prediksi Pergerakan Harga Saham dengan Analisis
Teknikal, Fundamental, dan Sentimen Menggunakan
Model LSTM : Studi Kasus Saham Bank Central
Asia
Muhammad Ighfar Saputra (221911241, 4SI1)
Dosen Pembimbing: Erna Nurmawati, S.ST, M.T.
Ringkasan— Permasalahan mengenai usaha meminimalkan
risiko dan memaksimalkan keuntungan adalah apa yang telah
dicoba dipecahkan oleh pedagang di pasar saham selama
bertahun-tahun. Harga saham umumnya memiliki sifat volatilitas
dipengaruhi oleh berbagai faktor, sehingga diperlukan sejumlah
besar data dalam upaya mencari pola pergerakan harga. Melihat
banyaknya data yang diperlukan serta pesatnya perkembangan
big data dan artificial intelligence, maka pendekatan yang cocok
digunakan dalam adalah Deep Learning yakni model LSTM
(Long-Short Term Memory). Variabel independen yang digunakan
terdiri dari variabel teknikal indikator, nilai tukar mata uang,
suku bunga, indeks harga saham gabungan (IHSG), dan sentimen
data cuitan Twitter. Hasil penelitian menunjukkan analisis
sentimen menggunakan model IndoBERT memiliki akurasi
sebesar 0.69, serta analisis LSTM mendapatkan model dengan
eror terkecil pada kombinasi variabel 4 dan kombinasi variabel
12 dengan masing-masing memiliki rataan eror RMSE sebesar
1.765E-04 dan 1.978E-04. Setelah dilakukan hyperparameter
optimization, diperoleh model terbaik yaitu kombinasi variabel 4
dengan eror paling minimum yakni 7.580E-05 dengan RMSE
pada pengujian data test sebesar 332.66.
Kata Kunci— saham, BCA, LSTM, analisis sentimen
I. LATAR BELAKANG
Permasalahan mengenai usaha meminimalkan risiko dan
memaksimalkan keuntungan melalui prediksi pergerakan harga
di masa depan adalah apa yang telah dicoba dipecahkan oleh
pedagang di pasar saham selama bertahun-tahun
[1].
Pergerakan harga saham dikenal dengan volatilitas dan non-
liniernya sehingga peramalan harga saham yang akurat sangat
sulit karena dipengaruhi oleh berbagai faktor. Untuk itu
mengembangkan model yang memprediksi pergerakan harga
saham merupakan sebuah tantangan yang menarik.
Terdapat dua teknik yang umum digunakan oleh investor
dalam menganalisis pergerakan harga saham. Teknik pertama
merupakan analisis teknikal, yakni meramalkan pergerakan
harga saham menggunakan data histori seperti harga
pembukaan dan penutupan, volume transaksi, harga saham
rata-rata, dan sebagainya. Teknik kedua yang dikenal sebagai
analisis
fundamental menggunakan data kualitatif dan
kuantitatif berdasarkan profil perusahaan dan kondisi
keuangan, kondisi pasar, politik, bisnis, dan kondisi ekonomi
[2]. Tetapi dengan perkembangan teknologi informasi dan
sosial media, ada juga teknik ketiga yang dikenal sebagai
analisis sentimen [3].
Sentimen didefinisikan sebagai
perspektif atau pendapat seseorang atas suatu informasi [4].
[1]. Penelitian
Mengingat banyak faktor yang mempengaruhi pergerakan
harga saham, akibatnya dalam memprediksi pergerakan harga
saham penting untuk menggabungkan teknik analisis seperti
analisis teknikal dengan kedua analisis baik sentimen maupun
fundamental
[1] menunjukkan bahwa
penggunaan variabel fundamental seperti nilai tukar dan indeks
harga saham asing dapat meningkatkan akurasi prediksi. Di sisi
lain penelitian [5] dan [6] menunjukkan bahwa penggunaan
variabel
akurasi dan
mengungkapkan bahwa penggunaan fitur sentimen memiliki
peran penting dalam memprediksi harga penutupan saham.
Penelitian [7] juga membuktikan bahwa penggunaan variabel
sentimen dapat menurunkan eror RMSE sebesar 39.55%
dimana hal ini mengindikasikan pentingnya fitur sentimen
dalam analisis harga saham.
sentimen dapat meningkatkan
Penelitian ini mencoba menggabungkan tiga teknik analisis
tersebut, sehingga diperlukan indikator untuk masing-masing
teknik analisis. Analisis teknikal akan menggunakan indikator
teknikal yang banyak di gunakan dalam penelitian [7] dan [8],
namun tidak diketahui mana indikator yang paling berpengaruh
terhadap model sehingga perlu dilakukan feature selection.
Analisis fundamental akan menggunakan variabel indikator
fundamental yang digunakan pada penelitian [1] dan [9] seperti
indeks harga saham, suku bunga, dan nilai tukar. Sedangkan
untuk analisis sentimen akan menggunakan variabel sentimen
yang dianalisis melalui sentimen Twitter seperti yang
dilakukan pada penelitian [6].
Terdapat berbagai macam penelitian yang mencoba
memodelkan pergerakan harga saham dengan berbagai
pendekatan, mulai dari model berbasis statistik seperti
Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA), hingga
penggunaan machine learning dan deep learning. Dengan
pesatnya perkembangan big data dan text mining yang
belakangan ini juga menjadi fokus penelitian yang diterapkan
pada prediksi harga saham [5] serta banyaknya data yang
dibutuhkan maka penerapan deep learning sangat cocok
digunakan. Penelitian [7] mengkaji sekitar 150 literatur
mengenai aplikasi machine learning dalam memprediksi
pergerakan saham yang terbit antara tahun 2000 hingga 2021,
hanya terdapat 15 literatur yang memanfaatkan analisis
sentimen dan text mining yang berasal dari berita, email,
maupun media sosial dimana literatur-literatur tersebut terbit
pada tahun 2016 hingga 2021.
Model yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
model deep learning yakni Long-Short Term Memory (LSTM)
1 / 8
[10]. Selain
yang merupakan perkembangan dari Recurrent Neural
Network (RNN) yang digunakan untuk mempelajari data
sekuensial serta dapat mengatasi exploding dan vanishing
gradient pada RNN biasa
itu, dalam
mengembangkan model perlu dilakukan hyperparameter
optimization, yakni mengoptimalisasi struktur dan parameter
dari sebuah model [7] merupakan langkah penting yang dapat
meningkatkan performa dari suatu model [11]. Model
kemudian akan digunakan untuk memprediksi harga saham
paling lama 5 hari kedepan seperti yang dilakukan pada
penelitian [6] dan [12].
Saham yang akan menjadi fokus dalam penelitian ini adalah
saham dari salah satu bank terbesar di Indonesia yakni Bank
Central Asia (BCA). Bank BCA sudah go public sejak Mei
2000, dengan
jumlah saham yang beredar sebanyak
123.275.050.000 lembar saham (per Desember 2021) serta
merupakan bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia
yakni sebesar 1070,92 triliun (per 5 April 2023) [13]. Dengan
rekam jejak yang cukup lama dan kapitalisasi pasar yang besar,
bank BCA diharapkan memiliki data histori yang panjang serta
cuitan tentang saham BCA mudah didapatkan untuk dilakukan
analisis sentimen.
II. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Memformulasikan indikator teknikal serta melakukan
feature selection menggunakan Genetic Algorithm.
2. Melakukan analisis sentimen data Twitter yang
berkaitan dengan saham bank BCA.
3. Mengembangkan model LSTM yang dapat memprediksi
pergerakan harga saham 5 hari kedepan.
4. Memilih hyperparameter terbaik dengan menggunakan
fungsi Grid Search.
III. PENELITIAN TERKAIT
TABEL I
TABEL LITERATUR PENGGABUNGAN ANALISIS
Referensi
Data
Metode
Hasil
Teknikal
FundamentalS
entimen
Support
Vector
Machine
Teknikal
Sentimen
CNN dan
LSTM
[1] A Prediction of
Stock Price
Movements Using
Support Vector
Machines in
Indonesia
S_I_LSTM:
[5]
stock
price
prediction based on
data
multiple
sources
and
sentiment analysis
Teknikal
Sentimen
LSTM
[6]Development of a
Stock
Price
Prediction
Framework
for
Intelligent Media
and
Technical
Analysis
akurasi
Hasil prediksi memiliki rata-
rata
65,33%.
Keterlibatan data nilai tukar
mata uang dan index harga
saham asing meningkatkan
akurasi sebesar 11,78%.
lebih mendekati
Prediksi
harga sebenarnya dari sumber
data tunggal, dan MAE rata-
rata
mencapai
2.386835, yang lebih baik
daripada metode tradisional.
dapat
Hasil dari 2 percobaan
menunjukkan akurasi 96%
dan RMSE 0,023 yang
mengungkapkan bahwa fitur
sentimen dapat meningkatkan
akurasi pada model.
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
TABEL II
TABEL LITERATUR METODE LSTM
Referensi
Metode
Hasil
[14] Combining
an
LSTM neural network
with the Variance Ratio
time series
Test for
and
prediction
operation
the
Brazilian stock market
on
Decision Tree,
Random Forest,
Adaboost,
Gradient
Boosting,
XGBoost ANN,
RNN, LSTM
LSTM lebih unggul dari semua
model, meskipun perbedaan tidak
terlalu besar karena data terbatas.
lebih
Jika data memiliki sudah
seperti 2000 hari, LSTM akan
menjadi pemenang dengan margin
besar
[15]A Comprehensive
Review on Multiple
Hybrid Deep Learning
Approaches for Stock
Prediction
ARIMA,
LSTM, Hybrid
LSTM, CNN,
and
Hybrid
CNN
Model LSTM dan Hybrid LSTM
lebih unggul dalam hal memprediksi
harga
saham di masa depan,
sementara model CNN dan Hybrid
CNN unggul ketika digunakan hanya
untuk memprediksi tren saham.
IV. METODE PENELITIAN
Alur metode penelitian secara keseluruhan dapat dilihat
pada workflow berikut.
Gambar 1 Alur prediksi harga saham [7]
A. Pengumpulan Data
Data yang digunakan berupa histori harga saham harian
bank BCA dan Indeks Harga Saham Gabungan dengan rentang
waktu 19 Januari 2005 hingga 30 Agustus 2022 yang diperoleh
melalui situs Yahoo Finance [16] dengan jumlah 4361 baris.
Berikutnya yakni data cuitan pada media sosial Twitter yang
yang berkaitan dengan saham bank BCA Kemudian data kurs
rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang diperoleh dari
Investing.com [17] dan data suku bunga Indonesia yang
diperoleh dari situs Bank Indonesia [18].
B. Pembuatan Variabel
1. Indikator Teknikal
Data yang digunakan dalam perhitungan indikator
teknikal berdasarkan data histori harga seperti harga
pembukaan, harga penutupan, harga
tertinggi, harga
terendah, volume transaksi, yang kemudian dihitung dengan
menggunakan rumus tertentu untuk menghasilkan angka
yang menunjukkan kecenderungan ke arah pergerakan
suatu saham [1]. Teknikal indikator yang dipilih dalam
penelitian ini terdiri dari 12 indikator yang paling banyak
dipilih dalam literatur sebelumnya [7], [8] serta digunakan
dalam beberapa penelitian terkait [1], [19]–[21]. Formula
dari 12 indikator teknikal yang digunakan dalam penelitian
ini dijabarkan dalam tabel 3 berikut.
2 / 8
TABEL III
FORMULA INDIKATOR TEKNIKAL
(𝐶𝑡 + 𝐶𝑡−1 + 𝐶𝑡−2 + ⋯ + 𝐶𝑡−10
10
(10𝐶𝑡 + 9𝐶𝑡−1 + 8𝐶𝑡−2 + ⋯ + 𝐶𝑡−10)
10 + 9 + ⋯ + 1
(𝐶𝑡 × α) + 𝐸𝑀𝐴𝑡−1 × (1 − α)
SMA (Simple 10-day M oving
Average)
WMA (Weighted 10- day
Moving Average)
EMA (Exponential 10-day
Moving Average)
Momentum 10-day
StoK (Stochastic K%)
StoD (Stochastic D%)
RSI (Relative Strength Index)
100 −
MACD (Moving Average
Convergence Divergence)
ADO (A/D Oscillator)
CCI
(Commodity. Channel Index)
LWillR (Larry William’s R%)
MFI (Money Flow Index)
100 −
× 100
𝐶𝑡 − 𝐶𝑡−10
𝐶𝑡 − 𝐿𝐿𝑡−14
𝐻𝐻𝑡−14 − 𝐿𝐿𝑡−14
2
∑ 𝐾𝑡−𝑖%
𝑖=0
3
100
1 + (
13
0
∑ 𝑈𝑝𝑡−𝑖
14
) + (
13
0
∑ 𝐷𝑤𝑡−𝑖
14
)
𝐸𝑀𝐴12(𝑡) − 𝐸𝑀𝐴26(𝑡)
𝐻𝑡 − 𝐶𝑡−1
𝐻𝑡 − 𝐿𝑡
𝑀𝑡 − 𝑆𝑀𝑡
0.015𝐷𝑡
𝐻𝐻𝑡−14 − 𝐶𝑡
𝐻𝐻𝑡−14 − 𝐿𝐿14
100
1 +
14 − 𝐷𝑎𝑦 𝑃𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑣𝑒 𝑀𝐹
14 − 𝐷𝑎𝑦 𝑁𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑣𝑒 𝑀𝐹
Catatan: 𝐶𝑡 adalah harga penutupan, 𝐿𝑡 adalah harga terendah, dan 𝐻𝑡
adalah harga tertinggi pada waktu 𝑡. 𝐿𝐿𝑡−14 adalah harga terendah dari
𝐿𝑡−14sampai 𝐿𝑡, 𝐻𝐻𝑡−14 adalah harga tertinggi dari 𝐻𝑡−14 sampai 𝐻𝑡. 𝛼 adalah
smooting faktor = 2
; 𝐷𝑡 =
1+𝑘
1
20
∑ |
𝑖=1 𝑀𝑡−𝑖+1 − 𝑆𝑀𝑡|; 𝑀𝐹 adalah money flow. 𝑀𝐹 = 𝑀𝑡 × 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
20
𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖. 𝑈𝑝𝑡 berarti perubahan harga naik dan 𝐷𝑤𝑡 berarti perubahan harga
turun pada waktu 𝑡.
2. Indikator Fundamental
; 𝑘 = 14. 𝑀𝑡 = Ht+Lt+Ct
∑ 𝑀𝑡−𝑖+1
20
; 𝑆𝑀𝑡 =
20
𝑖=1
3
Indikator fundamental yang akan digunakan untuk
menggambarkan kondisi perekonomian yakni nilai tukar
rupiah terhadap US Dollar, tingkat suku bunga Indonesia,
dan indeks harga saham gabungan (IHSG). Penelitian [1]
membuktikan bahwa penggunaan nilai tukar dan indeks
saham dapat meningkatkan akurasi dari model.
3. Indikator Sentimen
Analisis sentimen pada penelitian ini akan dilakukan
menggunakan metode yang dilakukan pada penelitian [6].
Data dari Twitter dikumpulkan menggunakan lybrary
snscrape [22]. Kemudian dilakukan pembersihan data
diantaranya penghapusan duplikat, mengubah semua huruf
menjadi huruf kecil, menghapus URL, menghapus emoji,
nama pengguna, tanggal, spasi, dan tanda tagar (#) dan
terakhir mengubah kata-kata slang atau kata singkatan
menjadi kata yang baku.
Tahap selanjutnya yakni melakukan pelabelan data
secara manual, yakni memberi label pada data dengan
ketentuan memberi label “1” jika cuitannya positif, “0” jika
cuitannya netral, dan “-1” jika cuitannya negatif. Pelabelan
dilakukan dengan mengambil 4000 data secara acak.
Tahap
sentimen
terakhir yakni melatih model
menggunakan model bahasa pra-pelatihan Bidirections
Encoder Representation from Transformers (BERT) [23]
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
menggunakan data yang telah diberi label. Model yang telah
dilatih nantinya digunakan untuk mengklasifikasikan
seluruh data cuitan.
Cuitan yang berada di hari yang sama akan dihitung
persentase jumlah cuitan positif terhadap total jumlah cuitan
positif dan negatif dihari tersebut. Cuitan netral tidak
dipakai karena tidak memberikan dampak apa-apa terhadap
harga saham. Cuitan yang berada pada hari dimana bursa
saham sedang tutup akan dimasukkan pada hari selanjutnya
saat bursa saham dibuka kembali seperti yang diterapkan
pada penelitian [1].
Untuk mengevaluasi hasil klasifikasi
sentimen
digunakan confusion matrix untuk klasifikasi tiga kelas
dimana tp, fp, fn, dan tn masing-masing menyatakan true
positive (positif benar), false positive (positif salah), false
negative (negatif palsu), dan true negative (negatif benar).
Precision, recall, accuracy, dan F1-score biasanya
digunakan sebagai indikator untuk mengevaluasi hasil dari
prediksi, dan rumus yang sesuai adalah sebagai berikut:
𝑝𝑟𝑒𝑐𝑖𝑠𝑖𝑜𝑛 =
𝑟𝑒𝑐𝑎𝑙𝑙 =
𝑡𝑝
,
𝑡𝑝+𝑓𝑝
𝑡𝑝
,
𝑡𝑝+𝑓𝑛
𝑎𝑐𝑐𝑢𝑟𝑎𝑐𝑦 =
𝑡𝑝+𝑡𝑛
𝑡𝑝+𝑡𝑛+𝑓𝑝+𝑓𝑛
,
(1)
𝐹1 − 𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒 = 2∗𝑝𝑟𝑒𝑐𝑖𝑠𝑖𝑜𝑛∗𝑟𝑒𝑐𝑎𝑙𝑙
𝑝𝑟𝑒𝑐𝑖𝑠𝑖𝑜𝑛+𝑟𝑒𝑐𝑎𝑙𝑙
{
Cuitan yang berada di hari yang sama akan dihitung
persentase jumlah cuitan positif terhadap total jumlah cuitan
positif dan negatif dihari tersebut. Cuitan netral tidak
dipakai karena tidak memberikan dampak apa-apa terhadap
harga saham. Cuitan yang berada pada hari dimana bursa
saham sedang tutup akan dimasukkan pada hari selanjutnya
saat bursa saham dibuka kembali seperti yang diterapkan
pada penelitian [1].
𝑆𝑒𝑛𝑡𝑖𝑚𝑒𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 =
𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓
𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓+𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓
(2)
C. Feature Selection
Algoritma feature selection yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah Genetic Algorithm (GA). GA adalah
algoritma pengoptimalan metaheuristik dan stokastik yang
terinspirasi oleh proses alami evolusi [24]. Proses dan operator
pada GA meniru genetik alami dan prinsip evolusi, seperti
persilangan dan mutasi [25].
dievaluasi
berdasarkan
Dalam penelitian ini GA akan mengkombinasikan tiap
indikator teknikal dan dievaluasi menggunakan fungsi fitness
yang
akan
mengoptimalisasi nilai fitness dan memberikan ranking subset
fitur yang terbaik diantara seluruh kombinasi indikator
teknikal. Penelitian [26] menunjukkan bahwa model yang
menggunakan feature selection dengan GA memberikan
performa yang lebih baik daripada model biasa.
RMSE. GA
D. Membagi dan Standardisasi Data
Keseluruhan data dipisah menjadi dua bagian yakni data
training dan data testing. Data training akan digunakan untuk
melatih model dengan menggunakan data dari 19 Januari 2005
hingga 31 Agustus 2022. Data testing akan digunakan untuk
menguji model dengan menggunakan data dari 1 September
3 / 8
hingga 25 November 2022 (rentang data dapat berubah seiring
berjalannya waktu penelitian). Data testing hanya akan
selesai untuk
digunakan pada
mengestimasi eror dari hasil prediksi model dan tidak boleh
digunakan pada saat proses pelatihan model agar tidak terjadi
kebocoran data [27].
saat pemodelan
telah
Selanjutnya sebelum melakukan pelatihan model, seluruh
data akan di standardisasi menggunakan Min-Max Scaler
terlebih dahulu. Min-Max Scaler merupakan salah satu teknik
untuk melakukan transformasi data, yang dalam penelitian ini
akan mengubah rentang data tiap variabel menjadi 0 sampai 1.
E. Kombinasi Teknik Analisis
Penelitian [1] menyebutkan penting untuk menggabungkan
teknik analisis seperti analisis teknikal dengan kedua analisis
baik sentimen maupun fundamental. Oleh karena itu penelitian
ini akan menggabungkan teknik analisis teknikal dengan
fundamental, teknikal dengan sentimen, atau bahkan ketiganya
yang masing-masing teknik analisis direpresentasikan sebagai
variabel teknikal, fundamental, dan sentimen. Sehingga, akan
dilakukan kombinasi variabel dari masing-masing teknik
analisis tersebut dengan catatan harga penutupan dan indikator
teknikal akan selalu dimasukkan dalam model.
TABEL IV
MENCARI KOMBINASI VARIABEL TERBAIK
Kombinasi
Variabel
Harga
Penutupan
KomVar1
KomVar2
KomVar3
KomVar4
KomVar5
KomVar6
KomVar7
KomVar8
KomVar9
KomVar10
KomVar11
KomVar12
KomVar13
KomVar14
KomVar15
KomVar16
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
Teknikal
Indikator
Pilihan
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
IHSG
Nilai
Tukar
Suku
Bunga
Sentimen
Twitter
✓
×
✓
✓
✓
✓
✓
✓
×
×
×
✓
×
×
×
×
✓
✓
×
✓
✓
✓
×
×
✓
✓
×
×
✓
×
×
×
✓
✓
✓
×
✓
×
✓
×
✓
×
✓
×
×
✓
×
×
✓
✓
✓
✓
×
×
×
✓
×
✓
✓
×
×
×
✓
×
F. Pemodelan
1. Model Long-Short Term Memory (LSTM)
Model LSTM pertama kali dikembangkan oleh
Hochreiter dan Schmidhuber pada tahun 1997 [10]. Model
LSTM memiliki tiga gate network, yakni input gate, forget
gate dan output gate [28]. Input gate dapat memutuskan
untuk memasukkan informasi baru ke dalam sel. Forget
Gate menentukan informasi apa yang akan dibuang atau
yang akan dipertahankan yang bertujuan untuk menghindari
masalah vanishing gradient. Dan terakhir output gate
menentukan seberapa banyak
informasi yang akan
dihasilkan [5].
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
Gambar 2 Alur Model LSTM [5]
2. Validation
Metode validasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Walk Forward Validation, metode ini sering
digunakan pada analisis data runtun waktu [7]. Prosedur
evaluasi berjalan maju, dengan partisi berupa training,
validation, dan test yang berurutan dan tumpang tindih
[29], serta digunakan untuk mengevaluasi kinerja dari
model. Evaluasi metrik yang digunakan yakni metrik
berbasis eror yakni Root Mean Squared Error (RMSE)
seperti yang banyak digunakan pada penelitian
sebelumnya [7].
3. Hyprparameter Optimization
kelemahan
ada beberapa
Menurut penelitian [30], meskipun model LSTM sering
digunakan sebagai model yang baik dalam analisis data
runtun waktu,
dalam
menggunakan jaringan LSTM. Pertama, model neural
network termasuk LSTM, sulit untuk diinterpretasikan
karena memiliki proses komputasi yang sangat kompleks.
Kedua, seperti model neural network lainnya, model
LSTM memiliki banyak parameter yang harus
dimodifikasi peneliti, seperti jumlah layer, jumlah neuron
per layer, time lag, dan lain-lain. Namun, keterbatasan
waktu dan komputasi mengakibatkan sulitnya dalam
mencari kombinasi parameter yang memberikan performa
terbaik, oleh karena itulah dilakukan hyperparameter
optimization.
G. Mengevaluasi Model
Model yang telah di optimalisasi kemudian digunakan
untuk memprediksi harga saham pada data testing untuk
memperoleh estimasi nilai eror.
V. KERANGKA PIKIR
Penelitian ini dimulai dengan memformulasikan variabel
untuk tiap-tiap jenis analisis kemudian mengembangkan model
LSTM yang akan memprediksi harga penutupan saham 5 hari
kedepan hingga dilakukan hyperparameter optimization.
Gambar 3 Kerangka Pikir
4 / 8
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Formulasi Indikator Teknikal & Feature Selection
Pada
tahap
formulasi
teknikal, peneliti
menggunakan library pandas_ta yang menghitung 12 teknikal
indikator menggunakan data saham harga saham seperti harga
open, close, high, low dan volume.
indikator
TABEL V
STATISTIK DESKRIPTIF HISTORI HARGA SAHAM
Indikator
Open
Close
High
Low
Volume
Jumlah Data
4479
4479
4479
4479
4479
Rata-rata
2710.77 2710.34 2737.18 2682.20 1.09 e+08
Standar Deviasi
2246.58 2235.31 2265.27 2225.59 1.33 e+08
Nilai Terkecil
177.50 177.50
180.00 177.50
0
Kuartil Pertama (25%) 700.00 700.00
705.00 685.00 4.83 e+07
Median (50%)
2050.00 2055.00 2070.00 2030.00 7.28 e+07
Kuartil Ketiga (75%)
4460.00 4487.50 4530.00 4450.00 1.19 e+08
Nilai Terbesar
8300.00 8200.00 8300.00 8075.00 1.95 e+09
Secara umum, indikator teknikal tersebut dapat dibagi
menjadi dua jenis, yakni indikator tren yang mengindikasikan
tren atau arah pergerakan dari saham dan indikator momentum
yang mengindikasikan momentum atau
titik balik dari
pergerakan harga saham.
Gambar 4 Indikator teknikal tren
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
1
2
3
SMA, StoD, RSI, MACD, ADO, CCI, MFI
StoK, RSI, ADO, CCI
EMA, Moment, StoK, RSI, LWill R, MFI
0.0067
0.0070
0.0072
Dari hasil pada tabel 5 diperoleh kombinasi variabel
teknikal yang memberikan fitness value paling optimal adalah
kombinasi variabel SMA, StoD, RSI, MACD, ADO, CCI, MFI.
Selanjutnya variabel-variabel teknikal tersebut digunakan untuk
dikombinasikan dengan variabel dari teknik analisis lain yakni
fundamental dan sentimen.
B. Analisis Sentimen
Pengumpulan data sentimen pada media sosial Twitter
dilakukan dengan scraping menggunakan library snscrape.
Scraping dilakukan dengan mengumpulkan seluruh cuitan
Twitter yang terdapat kata “saham BCA” dan “BBCA” (kode
saham bank BCA) yang diposting sebelum tanggal 31 Agustus
2022. Kata kunci “saham BCA” dan “BBCA” tersebut dipilih
karena berhubungan langsung dengan saham bank BCA,
sehingga diharapkan cuitan yang diperoleh membahas tentang
saham. Dari dua kata kunci tersebut diperoleh 70,225 cuitan
Twitter.
TABEL VII
JUMLAH CUITAN HASIL SCRAPING
Kata kunci
Saham BCA
BBCA
Total
Jumlah Cuitan
19,040
51,185
70,225
Selanjutnya adalah tahap preprocessing dimana tahap
preprocessing adalah menghapus duplikat, membersihkan
kalimat, serta melabeli data secara manual yang akan
digunakan sebagai input pelatihan model. Pembersihan yang
dilakukan diantaranya mengubah semua huruf menjadi huruf
kecil, menghapus URL, menghapus emoji, nama pengguna,
tanggal, spasi, dan tanda tagar (#). Hal ini bertujuan menghapus
karakter-karakter tidak bermakna yang akan dimasukkan
kedalam input model.
Model IndoBERT kemudian dikembangkan lalu dilatih
menggunakan 4,000 data yang telah diberi label secara manual.
Data terlebih dahulu dibagi dengan proporsi 70% data latih
dan 30% data tes. Setelah dilakukan pelatihan, model diuji
menggunakan data tes untuk mengklasifikasikan cuitan,
klasifikasi sentimen ini menghasilkan confusion matrix berikut.
TABEL VIII
Gambar 5 Indikator teknikal momentum
CONFUSION MATRIX HASIL KLASIFIKASI SENTIMEN
Kemudian dilakukan feature selection variabel teknikal
menggunakan kombinasi
algoritma LSTM-GA untuk
mengurutkan kombinasi variabel teknikal dengan eror paling
kecil sehingga diperoleh hasil kombinasi variabel teknikal
terbaik. Berikut merupakan 3 hasil teratas kombinasi variabel
teknikal yang memiliki eror paling kecil:
TABEL VI
RANKING FEATURE SELECTION VARIABEL TEKNIKAL
Ranking
Variabel Teknikal
Fitness Value
Negative
Neutral
Positive
91
15
32
20
238
88
20
77
223
True
Sentiment
Negative Neutral Positive
Predicted Sentiment
Berdasarkan confusion matrix
tersebut kinerja model
analisis sentimen dapat dilihat melalui nilai accuracy, recall,
precision serta F1-Score yang disajikan pada tabel berikut:
5 / 8
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
TABEL IX
TABEL XI
PRECISION, RECALL, F1-SCORE, SUPPORT
RMSE 10-FOLD WALK FORWARD VALIDATION (DALAM E-04)
Precision
Recall
Positive
Neutral
Negative
Accuracy
0.66
0.69
0.70
0.69
0.72
0.65
0.69
F1-
Score
0.68
0.70
0.67
Support
131
330
343
804
Selanjutnya menghitung sentimen skor harian dengan
sentimen cuitan yang berada di hari yang sama akan dihitung
persentase jumlah cuitan positif terhadap total jumlah cuitan
poaitif dan negatif dihari tersebut.
TABEL X
HASIL PENGHITUNGAN SENTIMEN HARIAN
Tanggal
2022-08-24
2022-08-25
2022-08-26
2022-08-29
2022-08-30
Persentase
0.785714
1
0.636364
0.636364
0.857143
Penghitungan skor sentimen harian ini menggunakan rumus
(2) dimana apabila nilai skor makin mendekati 1, maka
perbandingan jumlah cuitan positif sangat besar terhadap total
cuitan positif dan negatif. Sebaliknya apabila nilai skor makin
jumlah cuitan positif sangat kecil
mendekati 0, maka
dibandingkan total jumlah cuitan positif dan negatif. Skor akan
bernilai 0.5 apabila jumlah cuitan positif dan negatif sama atau
tidak ada cuitan sama sekali dihari tersebut. Berikut disajikan
histogram sebaran sentimen skor harian:
Kombinasi
Variabel
KomVar1
KomVar2
KomVar3
KomVar4
KomVar5
KomVar6
KomVar7
KomVar8
KomVar9
KomVar10
KomVar11
KomVar12
KomVar13
KomVar14
KomVar15
KomVar16
Eror RMSE
Min
Rataan
Max
Rentang
1.066
0.608
0.750
0.280
0.423
1.030
0.535
0.641
0.783
0.596
0.597
0.505
0.460
0.910
0.458
0.453
2.617
2.545
2.453
1.978
2.147
2.397
2.454
2.036
2.805
3.051
2.106
1.765
2.740
2.342
2.369
1.864
5.004
6.796
4.579
3.739
5.310
6.719
6.809
3.950
7.238
5.938
4.348
3.519
6.391
6.192
4.619
5.456
3.035 ± 1.969
3.702 ± 3.094
2.665 ± 1.915
2.010 ± 1.729
2.867 ± 2.443
3.875 ± 2.844
3.672 ± 3.137
2.296 ± 1.654
4.011 ± 3.227
3.267 ± 2.671
2.473 ± 1.875
2.012 ± 1.507
3.426 ± 2.965
3.551 ± 2.641
2.539 ± 2.080
2.955 ± 2.502
Dari tabel 7 terlihat bahwa dari 10-fold walk forward
validation, terdapat dua kombinasi variabel terbaik yakni
KomVar4 dan KomVar12. Kombinasi variabel 4 menghasilkan
minimal RMSE serta nilai tengah paling kecil dibanding
kombinasi variabel lainnya. Disisi lain, Kombinasi variabel 12
memiliki rataan eror RMSE paling kecil serta rentang yang
kecil, sehingga kombinasi variabel 12 terbilang stabil.
Setelah model selesai dilatih, model KomVar4 dan
KomVar12 digunakan untuk melakukan prediksi harga saham
5 hari kedepan menggunakan data test, hasilnya dapat dilihat
pada gambar berikut.
Gambar 6 Histogram sentimen skor harian
Dari histogram tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar
data skor sentimen yakni 73.74% skor harian menuju kearah
tren positif (lebih besar dari 0.5).
C. Pemodelan dan Kombinasi Teknik Analisis
Pemodelan kemudian dilakukan untuk setiap kombinasi
variabel teknikal, fundamental, dan sentimen. Model LSTM
menggunakan hyperparameter berdasarkan penelitian [9]
dengan 150 unit dalam hidden layer, fungsi aktivasi tanh,
optimizer Adam, dan 5 unit dalam output layer dimana untuk
setiap kombinasi variabel dijalankan dengan 10-fold walk
forward validation.
Gambar 7 Hasil Prediksi Harga Saham 5 Hari Kedepan (Komvar 4 kiri,
Komvar 12 kanan)
Berdasarkan gambar diatas, hasil prediksi hari kelima dari
model KomVar4 sangat fluktuatif dan kurang mendekati nilai
sebenarnya. Untuk mengevaluasi model berdasarkan nilai
RMSE, prediksi diulangi sebanyak 10 kali untuk mendapatkan
nilai rata-rata dari RMSE, hasilnya model KomVar4 mendapat
nilai 390.85.
Berdasarkan gambar diatas, hasil prediksi hari kelima dari
model KomVar12 fluktuatif dan kurang mendekati nilai
tidak sefluktuatif KomVar4. Untuk
sebenarnya namun
mengevaluasi model berdasarkan nilai RMSE, prediksi
diulangi sebanyak 10 kali untuk mendapatkan nilai rata-rata
6 / 8
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
E. Evaluasi Model
Setelah kombinasi hyperparameter terbaik dari masing-
masing model diperoleh, kemudian model digunakan untuk
memprediksi kembali harga saham menggunakan data test.
Kombinasi hyperparameter yang dipilih adalah kombinasi
nomor urut satu atau dengan kata lain kombinasi variabel
dengan eror paling kecil dari masing-masing model.
Model KomVar4 kemudian dibuat kembali dengan
menggunakan hyperparameter jumlah unit LSTM 100, dropout
rate 0.3, learning rate 0.001, optimizer Adam, timestamps 10
dan batch size 32. Begitu juga dengan model KomVar12
dengan menggunakan hyperparameter jumlah unit LSTM 150,
dropout rate 0.1, learning rate 0.001, optimizer Adam,
timestamps 10 dan batch size 32. Kedua model tersebut
kemudian digunakan untuk melakukan prediksi harga saham 5
hari kedepan menggunakan data test, hasilnya dapat dilihat
pada gambar berikut.
dari RMSE, hasilnya model KomVar4 mendapat nilai 366.53,
nilai ini lebih kecil daripada KomVar4.
D. Hyperparameter Optimization
Untuk dua kombinasi variabel terbaik yakni kombinasi
variabel 4 dan kombinasi variabel 12, akan dijalankan
Hyperparameter Optimization dengan Grid Search untuk
mencari hyperparameter terbaik. Hyperparameter yang akan
dipilih dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL XII
HYPERPARAMETER YANG AKAN DIKOMBINASIKAN
Hyperparameter
Interval
Jumlah unit layer
100, 150, 200, 300
Dropout Rate
0, 0.1, 0.3, 0.5
Learning Rate
0.1, 0.01, 0.0001
Ukuran batch
8, 16, 32, 64
Optimizer
Adam, RMSprop
Timestamps
10, 20, 30
Karena ada 1152 kombinasi hyperparameter dan 2
kombinasi variabel yang akan dijalankan menggunakan 5 fold
walk forward validation, maka akan ada 11520 model yang
search. Berikut 10
akan dilatih menggunakan grid
hyperparameter terbaik dengan RMSE terkecil dari masing-
masing kombinasi variabel:
TABEL XIII
HYPERPARAMETER TERBAIK KomVar4
Gambar 8 Hasil Prediksi Harga Saham 5 Hari Kedepan Setelah
Hyperparameter Optimization (Komvar 4 kiri, Komvar 12 kanan)
Hyperparameter
RMSE
Urut
Jumlah
unit
Dropout
Rate
Learning
Rate
Ukuran
batch
Optimizer
Time
stamps
1
2
3
4
5
100
100
100
150
150
0.3
0.1
0.5
0.5
0.3
0.001
0.001
0.001
0.001
0.001
32
32
32
32
32
Adam
Adam
Adam
Adam
Adam
10
10
30
10
10
0.000758
0.000771
0.000840
0.000880
0.000924
TABEL XIV
HYPERPARAMETER TERBAIK KomVar12
Hyperparameter
RMSE
Urut
1
2
3
4
5
Jumlah
unit
Dropout
Rate
Learning
Rate
Ukuran
batch
Optimizer
Time
stamps
150
0.1
0.001
200
200
100
300
0
0
0
0
0.001
0.001
0.001
0.001
32
32
32
32
32
Adam
Adam
Adam
Adam
Adam
10
30
10
10
10
0.000804
0.000863
0.000899
0.00092
0.000943
Berdasarkan gambar diatas, jika dibandingkan dengan
sebelum dilakukan hyperparameter optimization, hasil prediksi
hari kelima dari model KomVar4 sudah lebih baik dan
mendekati nilai sebenarnya. Untuk mengevaluasi model
berdasarkan nilai RMSE, prediksi diulangi sebanyak 10 kali
untuk mendapatkan nilai rata-rata dari RMSE sebesar 332.66,
hasil ini jauh lebih baik dibanding sebelum dilakukan
lain,
hyperparameter optimization yakni 390.85. Disisi
sayangnya setelah dilakukan hyperparameter optimization,
hasil prediksi model KomVar12 justru makin jauh dari nilai
sebenarnya dan evaluasi model berdasarkan nilai RMSE yang
diulangi sebanyak 10 kali untuk mendapatkan nilai rata-rata
dari RMSE sebesar 790.85, hasil ini jauh lebih baik buruk
sebelum dilakukan hyperparameter optimization yakni 366.53.
VII.
PENUTUP
Dari 12 indikator teknikal yang diformulasikan, setelah
melalui proses feature selection hanya 7 indikator yang
digunakan kedalam model yakni SMA, StoD, RSI, MACD,
ADO, CCI, MFI. Kombinasi indikator tersebut dipilih karena
memiliki fitness value yang paling optimal terhadap model.
Analisis sentimen
telah berhasil dilakukan dengan
menggunakan model IndoBERT serta memiliki akurasi sebesar
69%. Angka ini belum terbilang cukup baik mengingat analisis
sentimen merupakan hal yang rumit. Penghitungan sentimen
skor harian menunjukkan 73.74% skor harian menuju kearah
tren positif (lebih dari 0.5).
7 / 8
Berdasarkan hasil 10 kali walk forward validation, didapat
dua model LSTM dengan kombinasi variabel terbaik yakni
kombinasi variabel 4 dan kombinasi variabel 12 dengan rataan
RMSE masing-masing 1.978 dan 1.765.
Untuk mendapatkan performa model yang lebih baik,
dilakukan hyperparameter optimization untuk kedua jenis
model kombinasi variabel, dan diperoleh RMSE masing-
masing model yakni KomVar4 0.000758 dan KomVar12
0.000804. Model tersebut kemudian dievaluasi menggunakan
data test dimana model KomVar4 jauh mengungguli model
KomVar12 dengan RMSE 332.66 dibanding 790.85.minimal.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
A. E. Irzky and H. Sari, “A Prediction of Stock Price Movements
Using Support Vector Machines in Indonesia,” Journal of Asian
Finance,
doi:
10.13106/jafeb.2021.vol8.no8.0399.
399–0407,
2021,
vol.
no.
pp.
8,
8,
J. Hur, M. Raj, and Y. E. Riyanto, “Finance and trade: A cross-
country empirical analysis on the impact of financial development
and asset tangibility on international trade,” World Dev, vol. 34, no.
10, pp. 1728–1741, Oct. 2006, doi: 10.1016/j.worlddev.2006.02.003.
A. Derakhshan and H. Beigy, “Sentiment analysis on stock social
media for stock price movement prediction,” Eng Appl Artif Intell,
vol.
doi:
10.1016/j.engappai.2019.07.002.
569–578,
2019,
Oct.
85,
pp.
N. Hu, I. Bose, N. S. Koh, and L. Liu, “Manipulation of online
reviews: An analysis of ratings, readability, and sentiments,” Decis
Support Syst, vol. 52, no. 3, pp. 674–684, 2012, doi:
10.1016/j.dss.2011.11.002.
S. Wu, Y. Liu, Z. Zou, and T. H. Weng, “S_I_LSTM: stock price
prediction based on multiple data sources and sentiment analysis,”
Conn Sci, vol. 34, no. 1, pp. 44–62, 2022, doi:
10.1080/09540091.2021.1940101.
S. T. Mndawe, B. S. Paul, and W. Doorsamy, “Development of a
Stock Price Prediction Framework for Intelligent Media and
Technical Analysis,” Applied Sciences (Switzerland), vol. 12, no. 2,
Jan. 2022, doi: 10.3390/app12020719.
E. P. Wahyuddin,
“Pemodelan Prediksi Harga Saham
Menggunakan Long-Short Term Memory: Studi Empiris
pada Saham Bank Rakyat Indonesia,” 2022.
M. M. Kumbure, C. Lohrmann, P. Luukka, and J. Porras, “Machine
learning techniques and data for stock market forecasting: A
literature review,” Expert Systems with Applications, vol. 197.
Elsevier Ltd, Jul. 01, 2022. doi: 10.1016/j.eswa.2022.116659.
Y. Peng, P. H. M. Albuquerque, H. Kimura, and C. A. P. B. Saavedra,
“Feature selection and deep neural networks for stock price direction
forecasting using technical analysis indicators,” Machine Learning
with Applications, vol. 5, p. 100060, Sep. 2021, doi:
10.1016/j.mlwa.2021.100060.
H. N. Bhandari, B. Rimal, N. R. Pokhrel, R. Rimal, K. R. Dahal, and
R. K. C. Khatri, “Predicting stock market index using LSTM,”
Machine Learning with Applications, vol. 9, p. 100320, Sep. 2022,
doi: 10.1016/j.mlwa.2022.100320.
S. Hochreiter and J. Schmidhuber, “Long Short-Term Memory,”
Neural Comput, vol. 9, no. 8, pp. 1735–1780, Nov. 1997, doi:
10.1162/neco.1997.9.8.1735.
H. Chung and K. S. Shin, “Genetic algorithm-optimized long short-
term memory network for stock market prediction,” Sustainability
(Switzerland), vol. 10, no. 10, Oct. 2018, doi: 10.3390/su10103765.
G. Attanasio, L. Cagliero, P. Garza, and E. Baralis, “Combining news
sentiment and technical analysis to predict stock trend reversal,” in
IEEE International Conference on Data Mining Workshops,
[14]
[15]
[16]
[17]
[18]
[19]
[20]
[21]
[22]
[23]
[24]
[25]
[26]
[27]
[28]
[29]
[30]
[31]
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
ICDMW, IEEE Computer Society, Nov. 2019, pp. 514–521. doi:
10.1109/ICDMW.2019.00079.
Central
Asia,
Bank
https://www.bca.co.id/id/tentang-bca/Hubungan-
Investor/Informasi-Saham/Kepemilikan-Saham-BCA, Nov. 19, 2022.
“Kepemilikan
BCA,”
Saham
C. M. Mesquita, R. A. de Oliveira, and A. C. M. Pereira, “Combining
an LSTM neural network with the Variance Ratio Test for time series
prediction and operation on the Brazilian stock market,” in 2020
International Joint Conference on Neural Networks (IJCNN), 2020,
pp. 1–8. doi: 10.1109/IJCNN48605.2020.9207408.
J. Shah, D. Vaidya, and M. Shah, “A comprehensive review on
multiple hybrid deep learning approaches for stock prediction,”
Intelligent Systems with Applications, vol. 16. Elsevier B.V., Nov.
01, 2022. doi: 10.1016/j.iswa.2022.200111.
Yahoo, “Yahoo Finance - Stock Market Live, Quotes, Business &
Finance
News,”
https://finance.yahoo.com/quote/BBCA.JK/history?p=BBCA.JK,
Nov. 19, 2022.
Investing.com,
Data,”
https://www.investing.com/currencies/usd-idr-historical-data, Nov.
19, 2022.
Historical
“USD
IDR
Indonesia,
Bank
Bunga,”
“Data
https://www.bi.go.id/en/statistik/indikator/bi-7day-rr.aspx, Nov. 19,
2022.
Suku
Y. Kara, M. Acar Boyacioglu, and Ö. K. Baykan, “Predicting
direction of stock price index movement using artificial neural
networks and support vector machines: The sample of the Istanbul
Stock Exchange,” Expert Syst Appl, vol. 38, no. 5, pp. 5311–5319,
May 2011, doi: 10.1016/j.eswa.2010.10.027.
C. Yang, J. Zhai, G. Tao, and P. Haajek, “Deep Learning for Price
Movement Prediction Using Convolutional Neural Network and
Long Short-Term Memory,” Math Probl Eng, vol. 2020, 2020, doi:
10.1155/2020/2746845.
S. Ambaprasad Sivapurapu, “Comparitive Study of Time Series and
Deep Learning Algorithms for Stock Price Prediction,” 2020.
[Online]. Available: www.ijacsa.thesai.org
pypi, “Snscrape python project,” https://pypi.org/project/snscrape/,
Mar. 31, 2023.
J. Devlin, M.-W. Chang, K. Lee, and K. Toutanova, “BERT: Pre-
training of Deep Bidirectional Transformers
for Language
Understanding,” ArXiv, vol. abs/1810.04805, 2019.
J. H. Holland, Adaptation in Natural and Artificial Systems: An
Introductory Analysis with Applications to Biology, Control, and
Artificial
doi:
The MIT
10.7551/mitpress/1090.001.0001.
Intelligence.
Press,
1992.
G. Armano, M. Marchesi, and A. Murru, “A hybrid genetic-neural
architecture for stock indexes forecasting,” Inf Sci (N Y), vol. 170,
no. 1, pp. 3–33, Feb. 2005, doi: 10.1016/j.ins.2003.03.023.
M. Gamarra, “Using genetic algorithm feature selection in neural
classification systems for image pattern recognition,” Ingenieria e
Investigación, vol. 33, no. 1, pp. 52–58, 2014, [Online]. Available:
https://www.researchgate.net/publication/262722633
A. Zheng and A. Casari, Feature Engineering for Machine Learning
PRINCIPLES AND TECHNIQUES FOR DATA SCIENTISTS, First
Edition. Beijing: O’Reilly.
M. Sundermeyer, R. Schlüter, and H. Ney, “LSTM Neural Networks
for Language Modeling,” in Interspeech, 2012.
L. Luo and X. Chen, “Integrating piecewise linear representation and
weighted support vector machine for stock trading signal prediction,”
Applied Soft Computing Journal, vol. 13, no. 2, pp. 806–816, 2013,
doi: 10.1016/j.asoc.2012.10.026.
H. Chung and K. S. Shin, “Genetic algorithm-optimized long short-
term memory network for stock market prediction,” Sustainability
(Switzerland), vol. 10, no. 10, Oct. 2018, doi: 10.3390/su10103765.
8 / 8
|
988.783 | [
{
"end": 856,
"labels": [
"TUJUAN"
],
"start": 789,
"text": "implementasi\\nyang mampu\\nmeningkatkan efektivitas kegiatan KSR"
},
{
"end": 978,
"labels": [
"METODE"
],
"start": 920,
"text": "System Development Life\\nCycle (SDLC) model waterfall"
},
{
"end": 1356,
"labels": [
"TEMUAN"
],
"start": 1310,
"text": "sistem sudah berjalan sesuai dengan\\nfungsinya"
},
{
"end": 1465,
"labels": [
"TEMUAN"
],
"start": 1411,
"text": "pengguna sudah merasa puas dengan sistem yang dibangun"
},
{
"end": 8149,
"labels": [
"TUJUAN"
],
"start": 8085,
"text": "membangun sistem informasi UKM KSR PMI Unit\\nPolstat STIS"
},
{
"end": 9407,
"labels": [
"METODE"
],
"start": 9349,
"text": "System Development Life\\nCycle (SDLC) model waterfall"
},
{
"end": 30752,
"labels": [
"TEMUAN"
],
"start": 30676,
"text": "fungsi-fungsi yang\\nterdapat di sistem sudah berjalan sesuai dengan harapan"
},
{
"end": 30831,
"labels": [
"TEMUAN"
],
"start": 30797,
"text": "skor rata-rata SUS\\nsebesar 73,25"
}
] | 2023-12-27T05:26:32.574451Z | 24 | 1 | 2023-12-27T05:26:32.574451Z | 5 | Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
Pembangunan Sistem Informasi UKM KSR PMI
Unit Politeknik Statistika STIS
Anlin Pradana (221911212, 4SI1)
Dosen Pembimbing: Firdaus, M.B.A.
Ringkasan— UKM KSR PMI Unit Polstat STIS adalah UKM
yang bergerak di bidang pertolongan pertama dan kemanusiaan.
Dalam pengelolaan organisasinya, terdapat beberapa aktivitas
yang masih belum efektif. Beberapa di antaranya adalah
pengelolaan data yang masih berbasis fail, pencatatan data
presensi rapat dan jaga klinik yang masih dilakukan secara
manual, pembagian jadwal jaga klinik yang belum merata serta
calon peminjam tidak memiliki akses langsung untuk melihat
ketersediaan inventaris. Melihat permasalahan tadi, diperlukan
implementasi
yang mampu
meningkatkan efektivitas kegiatan KSR. Sistem informasi ini
dibuat dengan menggunakan metode System Development Life
Cycle (SDLC) model waterfall. Setelah sistem selesai dibangun,
dilakukan uji coba menggunakan Black Box Testing untuk
mengevaluasi kesesuaian fitur-fitur sistem informasi yang telah
dibangun dan System Usability Scale (SUS) untuk mengukur
tingkat usability sebuah sistem. Berdasarkan hasil dari Black Box
Testing, didapatkan bahwa sistem sudah berjalan sesuai dengan
fungsinya dan dari hasil pengujian SUS, didapatkan hasil bahwa
pengguna sudah merasa puas dengan sistem yang dibangun.
informasi
sebuah
sistem
Kata Kunci—Sistem informasi. UKM, KSR, Waterfall, Polstat
STIS.
I. LATAR BELAKANG
Politeknik Statistika STIS (Polstat STIS) adalah perguruan
tinggi kedinasan di lingkungan Badan Pusat Statistika (BPS)
[1]. Polstat STIS memiliki 3 program studi, yaitu D-III
Statistika, D-IV Statistika, dan D-IV Komputasi Statistik.
Selain itu, Polstat STIS juga memiliki unit kegiatan mahasiswa
(UKM) yang merupakan salah satu organisasi di dalam
lingkungan perguruan tinggi yang memegang peranan penting
sebagai wahana mahasiswa untuk menyalurkan minat dan
bakatnya untuk kegiatan yang bersifat ekstrakulikuler [2].
Salah satu UKM yang terdapat di Polstat STIS adalah UKM
Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Unit Polstat STIS
(Selanjutnya disebut KSR).
KSR adalah UKM yang bergerak di bidang pertolongan
pertama dan kemanusiaan. Tujuan dibentuknya KSR yaitu
untuk menyiapkan dan memenuhi sumber daya yang memiliki
kemampuan pertolongan pertama di lingkungan Polstat STIS
[3]. Untuk mencapai tujuan tersebut, anggota KSR dilengkapi
dengan pengetahuan dasar-dasar pertolongan pertama serta
mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan PMI. KSR
memiliki struktur kepengurusan yang terdiri dari Badan
Pengurus Harian (BPH), Unit Penelitian dan Pengembangan
(Litbang), Divisi Logistik dan Pengurus Harian Markas
(LPHM), Divisi Pendidikan dan Latihan (Diklat), Divisi
Hubungan Masyarakat (Humas), Divisi Kemanusiaan dan
Pengabdian pada Masyarakat (KPM), serta Divisi Dana dan
Usaha (Danus).
Setiap tahun, KSR merekrut anggota baru yang terdiri dari
mahasiswa tingkat I dan mahasiswa tingkat II melalui proses
seleksi. Mahasiswa yang berhasil lolos dari proses seleksi dan
terpilih sebagai anggota baru KSR akan diminta untuk mengisi
formulir data diri untuk memperbaharui database anggota.
Formulir data diri dibuat menggunakan Google Forms. Setelah
semua anggota baru selesai mengisi formulir, sekretaris KSR
terkumpul untuk
akan melakukan verifikasi data yang
memastikan kesesuaian data yang diminta.
KSR memiliki beberapa program kerja (proker) seperti
Donor Darah, Mini Klinik, dan Bakti Sosial. KSR membentuk
panitia yang bertanggung jawab atas realisasi proker tersebut.
Setelah panitia terbentuk, panitia tersebut akan mengadakan
rapat untuk merancang proker tersebut agar dapat berjalan
dengan baik. Dalam setiap rapat terdapat presensi yang
digunakan sebagai bagian dari administrasi. Presensi tersebut
bisa berupa media kertas saat rapat dilakukan secara luring atau
menggunakan Google Forms saat rapat dilakukan secara daring.
Salah satu proker yang dikerjakan KSR adalah menjaga klinik.
Divisi LPHM bertanggung jawab untuk mengatur jadwal jaga
klinik. Divisi LPHM akan meminta setiap sekben divisi untuk
mengumpulkan jadwal kuliah dari semua anggota divisinya
kemudian Divisi LPHM akan menyusun jadwal jaga klinik agar
tidak bentrok dengan jadwal kuliah mereka.
Dalam melaksanakan proker yang diadakan oleh KSR,
terkadang diperlukan dana yang dianggarkan sebelumnya.
Sumber dana KSR terdiri dari iuran anggota aktif yang
dibayarkan setiap bulan dan dana usaha yang diperoleh dari
kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh KSR. Dalam
pengelolaan kas, KSR menggunakan Excel sebagai alat bantu
untuk mencatat laporan pemasukan dan pengeluaran kas
selama satu tahun kepengurusan.
peminjaman
KSR memiliki inventaris yang terdiri dari peralatan seperti
tas pertolongan pertama, tandu, timbangan, dan lain-lain.
Beberapa inventaris tersebut kadang dipinjam oleh pihak
eksternal untuk keperluan seperti untuk kegiatan ukm lain,
lomba dan sosialisasi. Peminjam harus mengajukan surat
permohonan
oleh
penanggung jawab peminjam dan ditujukan kepada ketua KSR.
KSR menggunakan fail Excel untuk mengelola data
anggotanya. Setiap ada anggota baru, pengurus KSR akan
membuat fail Excel baru untuk menyimpan data anggota baru
yang diperoleh melalui Google Forms. Sehingga, KSR
memiliki banyak fail Excel untuk menyimpan data anggota.
Sistem pengelolaan presensi KSR saat ini menggunakan media
kertas dan Google Forms dan perekapan data presensi
ditandatangani
yang
1 / 8
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
dilakukan secara manual. Dalam menyusun jadwal jaga klinik,
LPHM tidak mempertimbangkan jumlah jaga klinik yang telah
dilakukan oleh masing-masing anggota, sehingga pembagian
jadwal jaga klinik tidak merata. Dalam pengelolaan kas KSR,
setiap pergantian Bendahara KSR, akan dibuat fail Excel baru
untuk mencatat keuangan kepengurusan yang baru. Dalam
pengelolaan inventaris KSR, pencatatan daftar inventaris dan
peminjaman inventaris dilakukan dengan menggunakan fail
Excel. Namun, pada saat proses peminjaman inventaris, calon
peminjam tidak memiliki akses langsung untuk melihat apakah
barang yang ingin dipinjam tersedia dan dalam kondisi baik.
Calon peminjam harus menghubungi pengurus KSR untuk
mengetahui ketersediaan dan kondisi barang tersebut.
Berdasarkan keadaan yang sudah dijelaskan sebelumnya dan
melihat peluang untuk membantu dan memudahkan proses
kegiatan KSR maka diperlukan sistem informasi yang dapat
menampung data anggota, proker, rapat, presensi, jadwal jaga
klinik, kas dan inventaris. Sistem informasi adalah sekumpulan
subsistem yang terintegrasi dan kolaboratif yang bertujuan
untuk memecahkan masalah tertentu dengan menggunakan
komputer untuk mengolah data agar dapat memberikan nilai
tambah dan manfaat bagi pengguna [4]. Referensi [5]
mengungkapkan
informasi manajemen
sistem
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
Agar sistem informasi dapat dengan mudah diakses di mana
saja, maka sistem informasi dibuat berbasis web. Teknologi
berbasis web adalah teknologi yang mudah diakses oleh semua
kalangan pada zaman ini karena bersifat multi-platform atau
dapat digunakan dari semua gawai [6]. Diharapkan dengan
sistem informasi ini dapat digunakan KSR dalam mengelola
organisasinya secara lebih efektif dan efisien.
bahwa
II. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang
dipaparkan sebelumnya. Tujuan penelitian ini secara umum
yaitu membangun sistem informasi UKM KSR PMI Unit
Polstat STIS. Adapun tujuan khususnya adalah membangun
sistem informasi yang dapat :
1. Mengelola data anggota KSR.
2. Mengelola proker, rapat dan presensi KSR.
3. Mengelola jadwal jaga klinik anggota KSR.
4. Mengelola laporan kas KSR.
5. Mengelola inventaris milik KSR.
III. PENELITIAN TERKAIT
(2019) yang berjudul “Sistem Informasi Unit Kegiatan
Mahasiswa Marching Band Universitas Muhammadiyah
Surakarta Berbasis Web”. Dalam penelitian tersebut, dijelaskan
bahwa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Marching Band UMS
memerlukan sebuah media informasi untuk mempublikasikan
berbagai informasi terkait UKM tersebut, seperti informasi
mengenai kepengurusan dan keanggotaan. Oleh karena itu,
sistem ini dibuat dengan tujuan membantu seluruh anggota
dalam memperoleh
informasi mengenai UKM dan
mempermudah pengelolaan data yang dapat diakses melalui
web. Adanya sistem informasi berbasis web ini memberikan
manfaat dalam mempermudah proses administratif dan
meningkatkan efisiensi waktu bagi UKM Marching Band UMS.
IV. METODE PENELITIAN
Pada penelitian
ini, metode yang digunakan untuk
membangun sistem adalah metode System Development Life
Cycle (SDLC) model waterfall. Pengembangan waterfall
dilakukan secara berurutan dari satu fase ke fase berikutnya.
Dimulai dari tahap perencanaan hingga tahap uji coba dan
evaluasi, sehingga diharapkan dapat menghasilkan sistem yang
lebih baik dan terukur [9]. Tahapan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Perencanaan
Dalam penelitian ini, tahap perencanaan bertujuan
untuk mengumpulkan data terkait sistem yang akan
dibangun. Untuk mencapai tujuan tersebut, beberapa
kegiatan dilakukan, di antaranya wawancara dengan
subject matter, yaitu ketua dan mantan ketua KSR, untuk
memperoleh gambaran proses bisnis dan mengidentifikasi
masalah yang terkait. Selain itu, studi literatur dilakukan
untuk meningkatkan pemahaman tentang topik penelitian.
Analisis fail arsip yang tersimpan di Drive KSR juga
dilakukan untuk memahami cara pengelolaan data di
organisasi tersebut.
2. Analisis
Setelah
tahap perencanaan selesai, data yang
terkumpul akan dianalisis dengan melakukan analisis
sistem yang berjalan, analisis permasalahan, dan analisis
kebutuhan pengguna. Masalah yang teridentifikasi akan
dipecahkan menggunakan solusi yang sesuai. Analisis
masalah pada sistem yang sedang berjalan akan dijelaskan
melalui diagram Ishikawa atau sering disebut juga fishbone
diagram.
3. Desain
Terdapat beberapa penelitian yang memiliki kesamaan topik
dengan penelitian ini yaitu pembangunan sistem informasi unit
kegiatan mahasiswa. Salah satunya adalah penelitian yang
dilakukan oleh Siregar (2022) yang berjudul “Pembangunan
Sistem Informasi UKM Rohkris Politeknik Statistika STIS”.
Penelitian tersebut bertujuan untuk membangun sebuah sistem
informasi manajemen UKM Rohkris berbasis web yang dapat
meningkatkan kinerja UKM Rohkris. Hasil dari penelitian
tersebut adalah sebuah sistem UKM Rohkris yang dapat
mengelola data anggota, kegiatan, catatan keuangan,
pengumuman, dan presensi kegiatan.
Penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini yaitu
penelitian yang dilakukan oleh Pramitasari dan Nurgiyatna
Tahap desain bertujuan untuk merancang sistem yang
sesuai dengan kebutuhan yang telah dianalisis sebelumnya.
Pada tahap ini, terdapat beberapa kegiatan, antara lain
perancangan proses bisnis, perancangan antarmuka,
rancangan proses dan aktivitas sistem, serta perancangan
basis data.
4. Implementasi
Pada tahap implementasi, desain sistem yang telah
dirancang akan diimplementasikan dengan menggunakan
bahasa pemrograman PHP menggunakan Framework
Laravel untuk bagian backend dan Framework Bootstrap
untuk
dikelola
antarmukanya. Database
menggunakan aplikasi phpMyAdmin.
akan
2 / 8
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
mengekspor data yang terkumpul dari Google Forms ke dalam
format fail Excel dan menyimpannya di Google Drive.
5. Uji coba dan Evaluasi
Penelitian ini menggunakan Black Box Testing untuk
menguji coba sistem yang dibangun dan metode System
Usability Scale (SUS) untuk melakukan evaluasi terhadap
sistem tersebut. Black Box Testing dilakukan dengan
menyusun daftar skenario, kemudian anggota KSR yang
terpilih akan mencoba skenario tersebut. Setelah uji coba,
anggota KSR diminta mengisi survei dengan kuesioner
SUS.
V. KERANGKA PIKIR
Gambar 2. Flowchart pendataan anggota
2) Pencatatan Presensi Rapat/Kegiatan
Gambar 1. Kerangka pikir
Dalam penelitian ini, dibangun sebuah sistem berdasarkan
beberapa permasalahan yang dijelaskan pada Gambar 1, yaitu
pendataan anggota, pengelolaan presensi, penyusunan jadwal
jaga klinik, pengelolaan kas, dan peminjaman inventaris. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, diciptakan sebuah solusi
berupa Sistem Informasi UKM KSR PMI Unit Politeknik
Statistika STIS yang dibangun menggunakan metode System
Development Life Cycle (SDLC) model waterfall. Evaluasi
solusi tersebut dilakukan melalui dua metode, yaitu Black Box
Testing dan System Usability Scale (SUS) untuk memastikan
kelayakan penggunaannya. Jika hasil evaluasi memenuhi
persyaratan, maka sistem informasi tersebut dapat digunakan.
Hasil penelitian ini adalah Sistem Informasi UKM KSR PMI
Unit Politeknik Statistika STIS berbasis web.
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Sistem Berjalan
1) Pendataan Anggota
Pendataan anggota KSR dilakukan dengan menggunakan
Google Forms. Setiap anggota baru KSR akan diminta untuk
mengisi formulir Google Forms yang telah disediakan oleh
pengurus KSR. Setelah seluruh anggota baru berhasil
menyelesaikan pengisian formulir, pengurus KSR akan
Gambar 3. Flowchart pencatatan presensi rapat/kegiatan
Panitia rapat/kegiatan akan mengatur jadwal rapat/kegiatan
kemudian mengumumkan jadwal rapat/kegiatan ke anggota
KSR. Pencatatan presensi dilakukan oleh panitia rapat atau
kegiatan dengan cara membuat presensi yang dapat berupa
media kertas atau Google Forms. Saat rapat atau kegiatan
berlangsung, panitia akan membagikan presensi kepada peserta
dan mengumpulkan presensi yang telah diisi oleh peserta.
Setelah itu, panitia akan menyimpan presensi yang terkumpul.
3) Plotting Jadwal Jaga Klinik
Divisi Logistik dan Pengurus Harian Markas (LPHM)
bertanggung jawab dalam mengatur jadwal jaga klinik. Plotting
jadwal jaga klinik ini dimulai dengan pengumpulan jadwal
perkuliahan anggota berupa screenshot jadwal perkuliahan di
SIPADU. Kemudian, divisi LPHM akan memproses data
3 / 8
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
jadwal tersebut untuk menyusun jadwal jaga klinik untuk
menghindari bentrok jadwal. LPHM mengolah jadwal jaga
klinik menggunakan Excel. Setelah jadwal jaga klinik dibuat,
jadwal tersebut akan disebarkan kepada anggota dan anggota
akan melaksanakan jaga klinik sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan. Saat ini absensi jaga klinik menggunakan Google
Forms.
Sekretaris Bendahara (Sekben) unit/divisi bertanggung
jawab untuk mengumpulkan iuran kas dari anggota masing-
masing unit/divisi. Ketika menerima iuran kas dari anggota,
sekben akan mencatat nama dan nominal iuran yang dibayarkan
oleh anggota serta meminta anggota untuk melampirkan bukti
pembayaran. Pada waktu yang ditentukan, Sekben akan
mengirimkan iuran yang telah dikumpulkan ke Bendahara,
yang kemudian mencatatnya dalam laporan keuangan.
5) Peminjaman Inventaris
Gambar 4. Flowchart plotting jadwal jaga klinik
4) Pencatatan Kas
Gambar 5. Flowchart pencatatan kas
Bendahara melakukan pencatatan kas dengan menerima
laporan pemasukan atau pengeluaran dari anggota, lalu
mencatatnya dalam fail Excel. Saat
terjadi pergantian
kepengurusan, bendahara akan membuat fail Excel baru untuk
mencatat pemasukan dan pengeluaran kas selama tahun
jabatannya.
Gambar 7. Flowchart peminjaman inventaris
Sebelum calon peminjam mengajukan surat permohonan
peminjaman inventaris, mereka akan menghubungi anggota
divisi LPHM untuk menanyakan ketersediaan dan kondisi
barang inventaris. Anggota divisi LPHM kemudian akan
melakukan pengecekan terhadap ketersediaan dan kondisi
barang yang diminta oleh calon peminjam. Jika barang yang
ingin dipinjam tidak tersedia atau kondisinya tidak layak pakai,
anggota divisi LPHM akan memberitahukan hal tersebut
kepada calon peminjam. Namun, jika barang tersebut tersedia
dan dalam kondisi yang layak pakai, calon peminjam dapat
melanjutkan proses dengan mengajukan surat permohonan
peminjaman inventaris. Setelah surat permohonan peminjaman
inventaris disetujui, langkah selanjutnya adalah peminjam
melakukan koordinasi dengan salah satu anggota divisi LPHM
untuk mengambil inventaris yang dipinjam. Setelah itu,
peminjam mengisi formulir peminjaman inventaris yang akan
diberikan oleh anggota divisi LPHM.
B. Analisis Masalah
Gambar 6. Flowchart pembayaran iuran kas
Gambar 8. Diagram fishbone
4 / 8
Berdasarkan analisis sistem berjalan, sumber permasalahan
yang terjadi dapat dijelaskan melalui penggunaan fishbone
diagram yang terbagi menjadi empat kategori, yaitu sistem,
manusia, material, dan metode.
C. Analisis Kebutuhan Pengguna
Analisis kebutuhan digunakan untuk menyesuaikan solusi
terhadap permasalahan berdasarkan hasil identifikasi masalah
yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam proses ini, kebutuhan
sistem dibagi menjadi dua bagian, yaitu kebutuhan fungsional
dan kebutuhan non fungsional.
1) Kebutuhan Fungsional
Sistem dapat mengelola data anggota KSR: Melakukan
penambahan, penyimpanan, dan pembaruan data
anggota KSR dengan validasi untuk menghindari
duplikasi.
Sistem dapat mengelola proker, rapat, dan presensi KSR:
Mencatat proker, membuat jadwal rapat, merekap
presensi anggota, dan memantau kehadiran untuk
laporan keaktifan.
Sistem dapat mengelola jadwal jaga klinik anggota KSR:
Menyusun jadwal jaga klinik, memberikan akses anggota
untuk mengirimkan jadwal kosong kuliah dan melihat
jadwal jaga mereka, serta mencatat dan merekap presensi
jaga klinik.
Sistem dapat mengelola laporan kas KSR: Mencatat
alokasi dana, pengeluaran, dan pemasukan kas KSR,
menghitung jumlah pengeluaran dan pemasukan per
bulan, serta mengelola iuran anggota.
Sistem dapat mengelola inventaris KSR: Mencatat
inventaris yang layak pakai dan tidak layak pakai,
sumber dana pembelian inventaris, dan memberikan
akses calon peminjam untuk melihat ketersediaan dan
kondisi barang.
analisis kebutuhan non
2) Kebutuhan non Fungsional
Untuk
fungsional dipetakan
menggunakan Framework PIECES yang terdiri dari komponen
performance, information, economy, control, efficiency dan
service. Hasil analisis kebutuhan non fungsional dapat dilihat
pada tabel 1.
Aspek
Performance
Information
TABEL I
KEBUTUHAN NON FUNGSIONAL
Kebutuhan
- Sistem dapat merekap data presensi rapat/kegiatan
dan data presensi jaga klinik anggota dengan cepat
- Sistem dibuat berbasis web, sehingga pengguna
dapat mengakses informasi di mana saja dengan
mudah
Economy
- Dapat meminimalkan penggunaan kertas untuk
presensi rapat atau kegiatan
Control
- Pengguna hanya dapat mengelola data dan
Efficency
mengakses informasi tertentu sesuai dengan role-nya
- Data anggota, proker, rapat, presensi, jadwal jaga
klinik, kas dan inventaris tersimpan dalam satu
tempat
- Dapat meminimalkan terjadinya duplikasi saat
pendataan anggota
- Dapat mempermudah penyusunan jadwal jaga klinik
dengan mempertimbangkan jumlah jaga klinik yang
telah dilakukan oleh masing-masing anggota
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
Service
- Sistem dapat mempermudah pengurus KSR untuk
mengelolah data
D. Rancangan Proses Bisnis Usulan
1) Pendataan Anggota
Gambar 9. Flowchart pendataan anggota sistem usulan
Dalam proses bisnis sistem usulan pendataan anggota,
telah berjalan.
terdapat perbedaan dengan sistem yang
Perbedaannya
terletak pada penggunaan media untuk
menginput dan menyimpan data anggota, serta adanya akses
bagi anggota untuk memperbarui data mereka. Sekretaris
bertanggung jawab dalam pembuatan akun untuk anggota baru.
Sekretaris akan memasukkan NIM dan nama lengkap anggota
baru ke dalam sistem yang telah dibangun. Setelah akun
anggota baru berhasil dibuat, anggota baru dapat login ke
sistem menggunakan akun Google STIS. Setelah berhasil login,
anggota baru akan memiliki akses ke fitur melengkapi profil
data diri. Mereka dapat mengisi informasi tambahan seperti
nama panggilan, tanggal lahir, kelas, alamat kos dan informasi
lainnya yang relevan. Dengan melengkapi profil data diri,
informasi anggota akan tercatat dengan lengkap dalam sistem.
Selain melengkapi profil saat pertama kali login, anggota
juga memiliki akses untuk memperbarui profil mereka di masa
mendatang. Jika ada perubahan pada data pribadi, anggota
dapat memperbarui informasi tersebut melalui sistem yang
telah dibangun. Hal ini memastikan bahwa data anggota tetap
akurat dan terkini.
2) Pencatatan Presensi Rapat/Kegiatan
Dalam proses bisnis sistem usulan pencatatan presensi
rapat/kegiatan, terdapat perbedaan dengan sistem yang telah
berjalan sebelumnya. Perbedaannya terletak pada penggunaan
presensi fisik seperti kertas atau Google Forms yang biasanya
disiapkan oleh panitia. Dalam sistem usulan ini, panitia hanya
perlu mengatur jadwal rapat/kegiatan, dan sistem akan secara
otomatis membuat presensi saat panitia mengatur jadwal
tersebut. Setelah jadwal rapat/kegiatan ditetapkan, panitia akan
rapat/kegiatan
mengumumkannya kepada peserta. Saat
berlangsung, panitia akan memberikan presensi dalam bentuk
sebuah kode, QR Code, atau link kepada peserta yang hadir.
Peserta rapat/kegiatan dapat menggunakan presensi tersebut
untuk melakukan pencatatan kehadiran melalui sistem yang
telah dibangun. Data presensi rapat/kegiatan akan tersimpan
secara otomatis di dalam sistem, memudahkan panitia dalam
mengelola dan memantau kehadiran peserta pada setiap
rapat/kegiatan. Semua data presensi dapat diakses dan dikelola
5 / 8
dengan mudah melalui sistem, memberikan kemudahan dan
efisiensi dalam pencatatan kehadiran rapat/kegiatan.
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
keuangan juga berbeda dengan sistem berjalan. Dalam sistem
usulan, laporan pengeluaran atau pemasukan yang diterima dari
anggota akan dicatat langsung ke dalam sistem oleh bendahara.
Pencatatan laporan keuangan tersimpan dalam satu database
sehingga dapat mempermudah pencarian dan pengelolaan
laporan keuangan.
Gambar 10. Flowchart pencatatan presensi rapat/kegiatan sistem usulan
3) Plotting Jadwal Jaga Klinik
Gambar 12. Flowchart pencatatan kas sistem usulan
Pada proses pembayaran iuran, perbedaannya terletak pada
peran orang yang menginput laporan pembayaran iuran. Dalam
sistem usulan ini, anggota memiliki tanggung jawab untuk
menginput laporan pembayaran iuran mereka sendiri. Namun,
laporan tersebut masih harus melewati proses verifikasi oleh
Bendahara atau Sekben Unit/Divisi masing-masing sebelum
dianggap sah. Dengan peran anggota dalam menginput laporan
pembayaran iuran, sistem ini dapat mengurangi beban kerja
Bendahara dan Sekben Unit/Divisi. Selain itu, sistem ini juga
mempermudah Bendahara dan Sekben Unit/Divisi untuk
melihat anggota yang belum melakukan pembayaran iuran.
Gambar 11. Flowchart plotting jadwal jaga klinik sistem usulan
Proses bisnis sistem usulan plotting jadwal jaga klinik
memiliki alur yang mirip dengan sistem yang telah berjalan
sebelumnya. Namun, terdapat perbedaan pada alat yang
digunakan. Dalam sistem usulan ini, Divisi LPHM memiliki
akses untuk melihat jumlah jaga klinik yang telah dilakukan
oleh anggota saat menyusun jadwal jaga klinik. Dengan adanya
informasi ini, Divisi LPHM dapat mempertimbangkan jumlah
jaga klinik yang telah dilakukan oleh masing-masing anggota
dan membuat pembagian jadwal jaga klinik yang lebih merata.
Selain itu, Divisi LPHM dapat lebih mudah melihat siapa saja
yang belum mengirimkan jadwal perkuliahan.
4) Pencatatan Kas
Dalam proses bisnis sistem usulan pencatatan kas, terdapat
perbedaan dibandingkan dengan sistem yang telah berjalan
sebelumnya. Perbedaannya terletak pada akses anggota untuk
melihat laporan keuangan dan media yang digunakan untuk
mencatat laporan tersebut.
Dalam sistem usulan ini, anggota memiliki akses untuk
melihat laporan keuangan yang terkait dengan pengeluaran dan
pemasukan. Media yang digunakan untuk mencatat laporan
Gambar 13. Flowchart pembayaran iuran kas sistem usulan
5) Peminjaman Inventaris
Gambar 14. Flowchart peminjaman inventaris sistem usulan
6 / 8
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
Dalam proses bisnis sistem usulan peminjaman inventaris,
terdapat perbedaan dibandingkan dengan sistem yang telah
berjalan sebelumnya. Perbedaannya terletak pada akses yang
diberikan kepada calon peminjam terkait ketersediaan barang
inventaris. Dalam sistem usulan ini, calon peminjam memiliki
akses untuk mengecek ketersediaan barang inventaris yang
mereka ingin pinjam. Mereka tidak perlu lagi menanyakan
kepada anggota divisi LPHM mengenai ketersediaan barang
inventaris. Melalui sistem usulan ini, calon peminjam dapat
dengan mudah mengakses informasi mengenai ketersediaan
barang inventaris.
jadwal jaga dan mengelola inventaris. Divisi Humas memiliki
akses untuk mengelola pengumuman oprec. Pengunjung Web
memiliki akses untuk melihat daftar inventaris, melihat artikel
dan melihat pengumuman oprec.
F. Rancangan Database
Proses perancangan database dimulai dari peracangan
konseptual, kemudian peracangan logis, dan yang terakhir
perancangan
rancangan database
fisik. Penggambaran
menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).
E. Diagram Use Case
Gambar 15. Use case diagram
terbatas pada
Pada use case diagram sistem usulan, terdapat sepuluh
aktor yang memiliki hak akses masing-masing. Anggota
memiliki akses untuk melihat data anggota, mengedit profil
akun, mengganti password akun, melihat proker, mengelola
rapat/kegiatan, mengelola presensi rapat, melihat laporan
keuangan, melakukan pembayaran iuran, mengirim jadwal
kosong kuliah, melihat jadwal jaga, mengelola pengumuman,
mengelola artikel, mengisi form plotting dan melihat daftar
inventaris. Anggota dapat mengelola rapat, presensi rapat,
pengumuman dan artikel hanya
rapat,
pengumuman dan artikel yang mereka buat. Semua hak akses
yang dimiliki anggota bisa diakses juga oleh Ketua, Sekretaris,
Bendahara, Koor Unit/Divisi, Sekben Unit/Divisi, Divisi
LPHM dan Divisi Humas. Ketua memiliki akses untuk
mengelola jabatan anggota dan melihat respond form plotting.
Sekretaris memiliki akses untuk mengelola data anggota.
Bendahara memiliki akses untuk mengelola laporan keuangan
dan memverifikasi pembayaran
iuran. Koor Unit/Divisi
memiliki akses untuk mengelola proker dan memilih Sekben
unit/divisinya. Koor LPHM memiliki hak akses yang sama
dengan Koor Unit/Divisi, namun ditambah dengan akses untuk
mengelola blok perkuliahan. Sekben Unit/Divisi memiliki
akses untuk memverifikasi pembayaran
iuran anggota
unit/divisinya. Divisi LPHM memiliki akses untuk mengelola
Gambar 16. Rancangan database fisik
G. Implementasi
Berikut ini beberapa contoh tampilan sistem yang telah
diimplementasikan
1) Halaman Daftar Anggota
Gambar 17. Tampilan Halaman Daftar Anggota
2) Halaman Dashboard Rapat/Kegiatan
Gambar 18. Tampilan Dashboard Rapat/Kegiatan
3) Halaman Laporan Keuangan
7 / 8
Gambar 19. Tampilan Halaman Laporan Keuangan
4) Halaman Kelola Inventaris
Gambar 20. Tampilan Halaman Kelola Inventaris
5) Halaman Dashboard Jadwal Jaga Klinik
Gambar 21. Tampilan Dashboard Jadwal Jaga Klinik
H. Evaluasi Sistem
Dalam penelitian ini, evaluasi sistem menggunakan Black
Box Testing dan kuesioner SUS. Black Box Testing dilakukan
oleh pengurus dan anggota KSR. Hasil dari Black Box Testing
menunjukkan bahwa setiap fungsi yang diuji telah berjalan
dengan baik sesuai dengan hasil yang diharapkan.
Pengujian dengan menggunakan kuesioner SUS dilakukan
untuk mengevaluasi tingkat kelayakan suatu sistem. Dalam
pengujian ini, sebanyak 10 responden yang merupakan anggota
dari KSR dilibatkan untuk menilai sistem tersebut. Skor rata-
rata yang diperoleh pada situs web adalah 68 [10]. Ketika skor
melebihi 68, hal ini menunjukkan bahwa pengguna merasa
puas. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh skor rata-rata
SUS sebesar 73,25. Skor ini menunjukkan bahwa pengguna
sudah merasa puas dengan sistem yang dievaluasi.
VII.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian, berikut adalah beberapa hal
yang dapat disimpulkan:
1. Pengembangan Sistem Informasi UKM KSR PMI Unit
Polstat STIS telah berhasil dilakukan.
2. Sistem yang dibangun telah dapat mengelola data anggota,
proker, rapat, jadwal jaga klinik, laporan kas, inventaris
dan presensi rapat dan jaga klinik.
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
3. Berdasarkan hasil pengujian dari Black Box Testing,
didapatkan bahwa secara keseluruhan fungsi-fungsi yang
terdapat di sistem sudah berjalan sesuai dengan harapan
4. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh skor rata-rata SUS
sebesar 73,25. Skor ini menunjukkan bahwa pengguna
sudah merasa puas dengan sistem yang dievaluasi.
Adapun saran yang dapat peneliti berikan untuk penelitian
selanjutnya adalah sebagai berikut.
1. Mengembangkan fitur notifikasi untuk mengingatkan
pengguna yang lupa mengisi presensi rapat atau jaga klinik.
2. Berdasarkan hasil dari System Usability Scale (SUS),
terdapat skor yang rendah pada pertanyaan nomor 9 dan 10,
yang menunjukkan bahwa responden mengalami hambatan
dalam menggunakan sistem dan membutuhkan waktu
untuk beradaptasi dengan sistem tersebut. Oleh karena itu,
diperlukan perbaikan pada desain antarmuka agar menjadi
lebih mudah dipahami dan responsif, sehingga pengguna
tidak merasa terhambat saat menggunakannya dan dapat
beradaptasi dengan cepat.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Politeknik Statistika STIS. Sejarah Singkat [Online]. Available :
stis.ac.id/hal/16/sejarah-singkat
[2] S. Widjaja and N. Nikolas, “Perancangan Sistem Informasi Unit Kegiatan
Mahasiswa Universitas Nasional Karangturi Berbasis Web,” vol. 2, no. 1,
pp. 31-37, Jan. 2022
[3] Senat
Mahasiswa,
PMKL
[Online].
Available:
https://sema.stis.ac.id/info/ukm/7
[4] Suhari Suhari, Akhmad Faqih, and Fadhil Muhammad Basysyar, “Sistem
Informasi Kepegawaian Mengunakan Metode Agile Development di CV.
Angkasa Raya,” vol. 12, no. 1, pp. 30–45, Mar. 2022.
[5] R. Nurul Ichsan, “Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap
Kinerja Pegawai Bpjs Ketenagakerjaan Cabang Medan,” Jurnal Ilmiah
METADATA, vol. 2, no. 2, pp. 128–136, Aug. 2020.
[6] A. C. Hutauruk and A. F. Pakpahan, “Perancangan Sistem Informasi
Organisasi Kemahasiswaan Berbasis Web pada Universitas Advent
Indonesia Menggunakan Metode Agile Development (Studi Kasus:
Universitas Advent Indonesia),” CogITo Smart Journal, vol. 7, no. 2, pp.
315–328, Dec. 2021.
[7] J. P. A. Siregar, Pengembangan Sistem Informasi UKM Rohkris Politeknik
Statistika STIS. Jakarta: Politeknik Statistika STIS, 2021
[8] B. Pramitasari and N. Nurgiyatna, “Sistem Informasi Unit Kegiatan
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarata Berbasis Web,”
Emitor: Jurnal Teknik Elektro, vol. 19, no. 2, pp. 59–65, Sep. 2019
[9] A. Dennis, Barbara Haley Wixom, and R. M. Roth, Systems analysis and
design. Hoboken, Nj: Wiley, 2015.
[10] T. Wahyuningrum, Buku Referensi Mengukur Usability Perangkat Lunak.
Deepublish, 2021.
8 / 8
|
14,070.909 | [
{
"end": 1452,
"labels": [
"TEMUAN"
],
"start": 1353,
"text": "Neo4j dapat lebih cepat 1,19 hingga 30,26\\nkali dibandingkan sistem berjalan pada kondisi tertentu."
},
{
"end": 7691,
"labels": [
"TUJUAN"
],
"start": 7647,
"text": "Mengukur performa kinerja graph database"
},
{
"end": 34517,
"labels": [
"METODE"
],
"start": 34459,
"text": "implementasi\\ngraph database dengan menggunakan Neo4j "
}
] | 2023-12-27T09:21:06.920202Z | 25 | 1 | 2023-12-27T09:21:06.920202Z | 6 | Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
Kajian Implementasi Graph Database Pada Tabel
Dinamis Website BPS
Andi Muhammad Rosyidin Hidayat (221911210, 4SI1)
Dosen Pembimbing: Farid Ridho, S.S.T., M.T.
Ringkasan— BPS adalah
lembaga pemerintah yang
menyediakan data statistik berkualitas untuk Indonesia. Salah
satu proses dalam penyediaan data statistik adalah proses
diseminasi data statistik yang dilakukan BPS kepada publik.
Proses diseminasi data dilakukan melalui website BPS, salah
satunya melalui fitur tabel dinamis. Fitur ini membutuhkan
kinerja database yang tinggi untuk menangani volume data besar.
Kebutuhan akan kinerja yang tinggi pada database dijawab
dengan penggunaan jenis database NoSQL (Not Only SQL). Graph
database dipilih sebagai teknologi penyimpanan data non-
relasional atau NoSQL yang dikaji untuk diimplementasikan
sebagai teknologi penyimpanan data tabel dinamis website BPS.
Kajian dilakukan dengan mengimplementasikan graph database
lalu mengukur performanya terhadap sistem berjalan dengan
membandingkan lama waktu eksekusi suatu query. Implementasi
graph database pada tabel dinamis berhasil dilakukan dengan
menggunakan Neo4j sebagai graph DBMS. Hasil pengukuran
performa menunjukkan Neo4j dapat lebih cepat 1,19 hingga 30,26
kali dibandingkan sistem berjalan pada kondisi tertentu. Hal ini
menunjukkan bahwa graph database memiliki performa yang
lebih baik.
Kata Kunci— Graph database, Neo4j, Tabel dinamis BPS.
I. LATAR BELAKANG
pemerintah
(BPS) merupakan
Badan Pusat Statistik
lembaga
pemerintahan nonkementerian yang bertanggung
jawab
langsung kepada presiden dan bertugas untuk menyediakan
data statistik berkualitas untuk kemajuan Indonesia. Data
statistik yang dihasilkan oleh BPS akan menjadi dasar
pertimbangan
dalam merancang maupun
menetapkan kebijakan dan pembangunan diberbagai sektor
pemerintahan. Selain pemerintah, data statistik juga digunakan
oleh masyarakat umum, peneliti, dan swasta. Untuk
menghasilkan data statistik BPS memiliki berbagai kegiatan
atau proses di dalamnya diantaranya adalah pengumpulan data,
pengolahan data, tabulasi data, analisis data, pembuatan
publikasi, dan diseminasi data [1]. Salah satu kegiatan yang
akan menjadi perhatian pengguna data BPS adalah proses
diseminasi data statistik. Diseminasi statistik adalah perilisan
atau penyebarluasan data statistik secara resmi kepada publik
[2]. Diseminasi merupakan tahapan dari proses statistik yang
mana data yang telah dikumpulkan dan dikompilasi oleh
lembaga statistik resmi negara disajikan secara resmi kepada
publik [3]. Sederhananya diseminasi merupakan kegiatan
dimana data statistik BPS akan dirilis dan disebarkan kepada
publik atau para pengguna data. Penyebaran informasi kepada
publik tentunya memerlukan media perantara, baik berupa
cetak maupun elektronik. Salah satu media diseminasi statistik
yang digunakan oleh BPS adalah media elektronik melalui
aplikasi web resmi BPS pada www.bps.go.id.
Aplikasi web atau website menjadi sangat populer digunakan
untuk menyebarkan informasi saat ini. Hal ini dapat dilihat dari
terdapatnya website dari setiap instansi pemerintahan dan
Lembaga swasta. Website merupakan ruang digital yang terdiri
dari berbagai perangkat komunikasi yang saling terhubung
melalui internet dan memuat sejumlah data dalam format
digital [1]. Data merupakan salah satu komponen dari aplikasi
web. Data pada aplikasi web tentunya perlu disimpan dan
diorganisir dengan baik. Data tersebut akan disimpan pada
database yang nantinya akan diproses oleh suatu halaman
website. Basis data atau database sendiri adalah suatu tempat
dimana data disimpan agar dapat mempermudah dan
mempercepat pemanggilan atau pemanfaatan kembali data [4].
Sehingga pemrosesan data yang mudah dan cepat tentunya
menjadi tujuan digunakannya database pada suatu website.
Pada umumnya aplikasi web saat ini menggunakan database
relasional dalam mengelola datanya tak terkecuali website BPS
yang menggunakan PostgreSQL. Relasional database
menyimpan data secara terstruktur pada tabel-tabel yang saling
memiliki relasi atau hubungan. Contoh kasus yang didapatkan
dari hasil diskusi dengan pengelola website BPS bahwa kinerja
database relasional yang digunakan akan melambat jika data
diambil dengan volume yang besar semisal untuk mengambil
suatu series data tahunan sekaligus. Kinerja database menjadi
penting di beberapa bagian website BPS seperti halnya pada
fitur tabel dinamis.
Tabel dinamis merupakan salah satu fitur pada website BPS
yang berfungsi untuk menampilkan nilai dari suatu indikator
atau data statistik yang dicari oleh pengunjung website. Tabel
dinamis akan mencari data pada database lalu akan ditampilkan
pada website sesuai dengan keinginan pengunjung. Tabel
dinamis menyediakan beragam indikator maupun data statistik
mulai dari sosial, ekonomi, maupun pertanian, baik
berdasarkan tahun, triwulan, bulan, dan provinsi. Pencarian
data atau indikator yang beragam tentunya membutuhkan
performa kinerja yang lebih pada database karena menangani
volume data yang makin besar. Selain itu nilai dari data
maupun indikator yang ditampilkan pada tabel dinamis
merupakan join atau penggabungan dari banyak tabel pada
database. Penggabungan atau join dari banyak tabel pada
database jenis relasional akan menghasilkan query yang
panjang dan rumit. Query rumit didefinisikan sebagai query
yang mengumpulkan data dari beberapa tabel [5]. Query yang
rumit dan panjang serta volume data akan berimbas pada lama
waktu eksekusi perintah pada database.
1 / 8
Penerapan
penyimpanan
Kebutuhan akan kinerja yang tinggi pada database coba
dijawab dengan penggunaan jenis database NoSQL (Not Only
SQL). NoSQL merupakan jenis lain dari sistem penyimpanan
data yang tidak menggunakan model relasional [6]. NoSQL
digunakan dengan harapan memiliki performa yang lebih baik
dari
teknologi
relasional.
penyimpanan NoSQL terkhusus di BPS masih terbilang minim
dan masih terus dikaji untuk menemukan teknologi yang paling
cocok. Teknologi Penyimpanan data non-relational atau
database NoSQL yang ingin coba dikaji pada penelitian ini
untuk diimplementasikan sebagai teknologi penyimpanan data
tabel dinamis website BPS adalah graph database.
dikarenakan
mampu
dipilih
menggambarkan hubungan dari suatu data dan menangani
informasi yang terhubung dengan efektif. Database relasional
tidak dibuat untuk menangani informasi yang terhubung, selain
itu akan membutuhkan query yang panjang untuk
menghubungkan data seperti halnya melakukan join pada
banyak tabel. Query yang panjang ini akan menimbulkan beban
dalam hal komputasi dan memori karena ukuran maupun
kompleksitas akan meningkat secara eksponensial [7]. Run-
time yang lama dan memungkinkan terjadi hang.
database
Graph
II. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah
diuraikan, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menerapkan graph database
sebagai
teknologi
penyimpanan data pada tabel dinamis website BPS.
2. Merancang query pengujian pada graph database dan
relasional database.
3. Mengukur performa kinerja graph database sebagai
teknologi penyimpanan data pada tabel dinamis website
BPS.
III. PENELITIAN TERKAIT
Relasional database atau SQL database dan graph database
khususnya Neo4j telah dibandingkan oleh beberapa penelitian
terdahulu. Penelitian pertama [8] yang membandingkan Neo4j
dan relasional database dilakukan pada tahun 2010. Penelitian
ini membandingkan MySQL Community Server versi 5.1.42
dan Neo4j versi 1.0-b11. Penelitian yang serupa [9] pada tahun
2019 dengan membandingkan Oracle 11g yang telah disetel
dan Neo4j 3.03 Community Edition. Penelitian ini mengukur
performa database menggunakan sepuluh jenis query yang
berbeda. Penelitian yang sama [10] dengan membandingkan
lama waktu eksekusi query antara Neo4j Community Edition
versi 1.6 dan MySQL versi 5.1.41. Penelitian ini dilakukan
pada tahun 2012 dan menunjukkan hasil bahwa lama waktu
eksekusi query Neo4j 2-5 kali lebih cepat dibandingkan
MySQL untuk 100 objek sedangkan untuk 500 objek, 15-30
kali lebih cepat.
Neo4j sendiri sebagai graph database telah dilakukan
perbandingan dengan graph database lainnya diberbagai
penelitian. Pada penelitian lain [11] melakukan analisis
komparatif pada graph database populer digunakan yang
mencakup Allegro Graph, ArangoDB, OrientDB, Infinite
Graph Neo4j, Titan, FlockDB, Bitsy, StarDog, dan MongoDB.
Meskipun fungsionalitas tidak jauh berbeda namun performa
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
yang terbaik yang dihasilkan pada penelitian ini ada pada Neo4j
dan ArangoDB. Namun Neo4j lebih baik dari sisi penerimaan
dikarenakan memiliki bahasa query yang lebih powerfull yaitu
cypher, lebih sederhana, dan skema yang fleksibel.
Penelitian terkait digambarkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Peta literatur
IV. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah Design Science
Research Methodology (DSRM) [12] [17]. Metode ini terdiri
dari enam alur proses yakni sebagai berikut.
A. Identifikasi Masalah dan Motivasi
Identifikasi dilakukan dengan melakukan kunjungan
ke Direktorat Diseminasi Statistik Badan Pusat Statistik
(BPS) dan studi literatur melalui penelitian-penelitian
sebelumnya. Studi literatur difokuskan pada beberapa hal,
yakni penelitian yang mencakup graph database, Neo4j,
dan relasional database.
B. Menentukan Tujuan
Berdasarkan identifikasi masalah, maka ditentukan
tujuan dari penelitian. Tujuan diperoleh dari masalah yang
muncul pada sistem yang sedang berjalan dan diselesaikan
dengan solusi yang ditawarkan.
C. Perancangan dan Pengembangan
Pada
tahapan
ini dilakukan perancangan dan
pengembangan sistem yang akan dibuat. Graph database
dirancang berdasarkan database yang sedang berjalan [16].
Saat ini tabel dinamis website BPS menggunakan database
relasional PostgreSQL. Entity Relationship Diagram (ERD)
pada database relasional akan menjadi acuan di dalam
perancangan skema dari graph database. Hal ini dipilih
berdasarkan studi
terdahulu dan
menjadi metode yang umum digunakan saat penelitian ini
dilakukan. Selain itu, proses perancangan menjadi lebih
mudah dan cepat.
terhadap penelitian
Model graph database didasari oleh prinsip-prinsip
pada graph database disertai dokumentasi pada Neo4j.
Pada skema graph, data akan disimpan dengan tiga bentuk
utama yaitu node, relationship, dan property atau atribut.
Hal ini tentu saja berbeda dengan relasional database yang
menyimpan data ke dalam tabel yang saling berhubungan.
Node pada graph merepresentasikan entitas sedangkan
relationship merepresentasikan hubungan antar entitas.
yang
Setiap
dapat memiliki
merepresentasikan karakteristik dari entitas
tersebut.
Relationship antar node juga dapat memiliki property yang
menyatakan sifat dari hubungan tersebut. Selain itu,
relationship antar entitas dapat memiliki arah yang
menunjukkan arah hubungan “dari” dan “ke” dari dua buah
property
node
2 / 8
node. Arah hubungan memungkinkan representasi yang
lebih akurat dan lengkap dari hubungan.
Perancangan skema graph yang didasari ERD
database relasional mengikuti beberapa ketentuan dimana
data akan direpresentasikan sebagai node pada skema graph,
sedangkan tabel direpresentasikan sebagai label pada node.
Kolom pada tabel menjadi property pada node dan
hubungan antar tabel direpresentasikan sebagai relationship
antar node. Primary key teknis dihapus dan hanya primary
key yang berpengaruh pada bisnis proses yang
dipertahankan. Property yang menjadi bisnis primary key
diberikan constraint unik, sementara property yang sering
dicari diberikan indeks.
Selain perancangan terhadap skema graph, pada
tahapan ini juga dilakukan perancangan terhadap query
pengujian yang dimana graph database akan menggunakan
Cypher Query Language dan Structure Query Language
(SQL) untuk relasional database. Cypher Query Language
menjadi bahasa yang digunakan pada query pengujian
dikarenakan Neo4j menggunakan bahasa tersebut.
Dalam penelitian ini, akan dirancang query pengujian
untuk operasi dasar, yaitu operasi read, yang akan dilakukan
pada database. Operasi read dipilih karena merupakan
operasi dasar yang dilakukan oleh fitur tabel dinamis
website BPS. Operasi dasar lainnya, yaitu operasi write,
delete dan update tidak termasuk dalam cakupan penelitian
ini. Hal ini disebabkan karena operasi-operasi tersebut tidak
dapat dilakukan dan tidak melalui fitur tabel dinamis
website BPS. Selain itu, operasi-operasi tersebut memiliki
frekuensi yang rendah karena penambahan data jarang
dilakukan, ukurannya kecil, dan data yang
telah
dimasukkan ke dalam database sudah bersih dan final. Oleh
karena itu, penelitian ini difokuskan pada operasi read saja,
yang lebih relevan dengan penggunaan fitur tabel dinamis
pada website BPS.
Pada operasi read, akan dibuat empat jenis query
pengujian yang merepresentasikan query yang dilakukan
pada empat jenis tabel dinamis website BPS. Hal ini
bertujuan untuk menguji kinerja database dalam menangani
query-query
tersebut
tentunya memiliki tingkat kompleksitas yang berbeda.
Selain itu, masing-masing jenis query pengujian akan
menggunakan suatu indikator atau variabel dengan jumlah
record terbanyak di masing-masing jenis tabel dinamis
sebagai sampel yang akan digunakan pada penelitian ini.
tersebut. Keempat
jenis query
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
database tabel dinamis website BPS secara keseluruhan.
Database ini diperoleh dari Direktorat Diseminasi Statistik
BPS dalam bentuk file SQL. Database ini merupakan versi
Desember 2022 dan merupakan data asli dari tabel dinamis
website BPS, bukan data dummy atau buatan. Database ini
mencakup seluruh subjek dan indikator yang dimuat pada
tabel dinamis website BPS
seperti Sosial dan
Kependudukan, Ekonomi dan Perdagangan, Pertanian dan
Pertambangan.
D. Implementasi
Pada tahapan ini, dilakukan implementasi relasional
telah dirancang
database dan graph database yang
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
Database
sebelumnya ke dalam lingkungan atau sistem yang sama,
yaitu pada suatu komputer pengujian yang digunakan dalam
penelitian ini. Relasional database yang diimplementasikan
adalah database
tabel dinamis website BPS secara
keseluruhan, yang menyimpan seluruh data indikator tabel
dinamis. Database ini merupakan versi Desember 2022,
yang digunakan sebagai data dalam penelitian ini.
tabel dinamis website BPS
akan
diimplementasikan pada komputer pengujian menggunakan
DBMS PostgreSQL. Pemilihan DBMS PostgreSQL
dilakukan untuk menyesuaikan dengan DBMS yang
tabel dinamis BPS saat penelitian
digunakan pada
dilakukan. Implementasi database ini akan dilakukan
dengan menggunakan metode import SQL file melalui
pgAdmin untuk tabel berukuran kecil, sedangkan untuk
implementasi akan dilakukan
tabel berukuran besar,
melalui SQL Shell.
Graph database akan diimplementasikan juga pada
komputer pengujian menggunakan graph DBMS Neo4j,
dan akan menyimpan data yang sama seperti PostgreSQL,
yaitu database tabel dinamis website BPS. Neo4j dipilih
sebagai graph DBMS dalam penelitian ini karena terbaik
dari sisi performa dan penerimaan dibandingkan dengan
graph DBMS lainnya [11]. Skema graph database yang
akan
telah
diimplementasikan pada Neo4j menggunakan Cypher
Query dengan metode load csv file. Metode ini dipilih
karena mudah dipelajari dan diklaim sebagai metode
tercepat untuk menambahkan data pada Neo4j. Csv file
pada metode ini diperoleh dari database relasional yang
telah diimplementasikan sebelumnya
tabel
dilakukan ekspor ke bentuk file csv.
sebelumnya
dibuat
tahap
pada
tiap
lalu
Pada komputer pengujian akan diinstal juga alat
bernama Apache Jmeter. Alat ini akan digunakan untuk
melakukan pengujian performa terhadap PostgreSQL dan
Neo4j.
E. Evaluasi
Pada tahapan evaluasi dilakukan evaluasi terhadap
fungsionalitas graph database yang telah dihasilkan, query
pengujian yang telah dirancang dan performa graph
database.
1. Evaluasi terhadap fungsionalitas graph database akan
dilakukan sekaligus dengan menggunakan query
pengujian yang telah dirancang. Query dijalankan pada
Neo4j terhadap suatu indikator pada tabel dinamis dan
mencocokkan hasilnya dengan tabel dinamis website
BPS
query
dengan melihat
mengembalikan informasi yang sama.
keberhasilan
2. Evaluasi
terhadap performa dilakukan dengan
menjalankan keempat query pengujian di kedua
database, dan lama waktu eksekusinya akan dicatat.
Query akan dijalankan dalam dua kondisi, yaitu saat
terdapat satu pengguna (single user) dan saat terdapat
30 pengguna yang melakukan permintaan secara
bersamaan (concurrent users). Waktu eksekusi, jumlah
pengguna, dan kompleksitas query menjadi variabel
yang diperhatikan dalam mengevaluasi performa kedua
database pada penelitian ini.
3 / 8
Evaluasi performa kedua database
akan
dilakukan menggunakan Apache JMeter. Hasil yang
dicatat oleh Jmeter untuk kedua database akan
dianalisis secara deskriptif dan diuji menggunakan uji
statistik Mann Whitney. Uji ini akan menguji ada atau
tidaknya perbedaan dari dua sampel yang independen
dan digunakan ketika data tidak berdistribusi normal.
Nilai α yang digunakan adalah 5% (0,05). Hipotesis
satu arah uji statistik Mann Whitney yang dipakai
dalam penelitian ini sebagai berikut:
• H0: Lama waktu eksekusi query Neo4j lebih
lambat atau sama dengan PostgreSQL
• H1: Lama waktu eksekusi query Neo4j lebih
cepat dibanding PostgreSQL
Hipotesis
tersebut
nilai
menggunakan
menggunakan perangkat lunak RStudio.
p-value
akan
yang
diuji
dengan
diperoleh
F. Komunikasi
Komunikasi dilakukan dengan menuangkan hasil penelitian
ke dalam bentuk tulisan berupa buku skripsi.
V. KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir pada penelitian ini menunjukkan alur
penelitian secara umum seperti yang tergambar pada Gambar 2.
Kerangka pikir penelitian ini dimulai dari identifikasi masalah,
lalu penentuan metode yang digunakan, tujuan penelitian,
hingga pengukuran hasil.
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
kelompoknya, satuan, dan variabel vertikal pada tabel
dan kelompoknya.
Tabel dinamis sendiri merupakan salah satu fitur yang
tersedia di website Badan Pusat Statistik (BPS). Fitur
ini akan menampilkan variabel atau indikator yang
diminta oleh pengguna. Pengguna dapat memilih
variabel atau indikator yang tersedia untuk ditampilkan
ke dalam bentuk tabel. Komponen-komponen dari
tabel dinamis secara lengkap terdiri dari kelompok
vertical variabel, daftar vertical variabel, variabel,
turunan variabel (karakteristik), tahun, turunan tahun,
dan angka indikator. Komponen-komponen tersebut
yang akan menyusun tabel dinamis seperti yang terlihat
pada Gambar 3. Tabel dinamis dapat dibagi menjadi
empat jenis jika dilihat dari ada tidaknya karakteristik
dan turunan tahun dari suatu variabel.
Database relasional terdiri dari tabel-tabel yang saling
terhubung. Skema database relasional tabel dinamis
website BPS ditunjukkan pada Gambar 4 dengan Entity
tersebut
Relationship Diagram
mengilustrasikan hubungan antar tabel dengan panah
yang menghubungkannya. Tabel _variabel merupakan
tabel yang memiliki relasi/hubungan terbanyak yaitu
tujuh hubungan dengan tabel lainnya.
(ERD). Gambar
Gambar 2. Kerangka pikir penelitian
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Perancangan dan Pengembangan
1. Database Tabel Dinamis Website BPS
Tabel
dinamis website BPS menggunakan
PostgreSQL sebagai database untuk menyimpan dan
mengelola data indikator yang dipublikasikan di
www.bps.go.id. Database ini terdiri dari 15 tabel yang
menyimpan informasi tentang angka indikator, tahun
dan turunannya, variabel dan turunannya, kelompok
tahun dan variabel, subjek dan
dari
turunan
Gambar 4. ERD tabel dinamis
2. Rancangan Graph Database Pada Tabel Dinamis
Website BPS
tabel
Berdasarkan struktur
relasional database
dinamis dihasilkan skema graph database
tabel
dinamis website BPS seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 5. Skema graph database tabel dinamis
website BPS tersebut terdiri dari 14 jenis label node
yang digunakan untuk mengklasifikasikan node
berdasarkan karakteristik tertentu.
Gambar 3. Komponen tabel dinamis
4 / 8
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
Sedangkan
relationship antara node.
foreign key
telah diwakili sebagai
Gambar 6. Ilustrasi foreign key menjadi relationship
3. Query Pengujian
Query pengujian terdiri dari empat jenis query yang
diimplementasikan pada dua bahasa yaitu Structure
Query Language (SQL) dan Cypher Query Language.
Cypher merupakan bahasa yang dirancang khusus
untuk mengelola dan mengakses data pada Neo4j.
Selain penggunaan dan sintaks yang tentu saja berbeda
antara SQL dan Cypher terdapat juga perbedaan pada
cara kerja kedua query tersebut. Cypher bekerja dengan
fokus menganalisis hubungan dan keterkaitan antar
entitas dalam graph. Sedangkan SQL bekerja dengan
fokus melakukan operasi dan manipulasi data dalam
tabel tanpa memperhatikan struktur hubungan antar
entitas.
Query pengujian difokuskan pada operasi read dan
dirancang untuk menguji empat jenis tabel dinamis
website BPS ke database. Query akan meminta
informasi terkait variabel atau indikator yang ada di
tabel dinamis dengan menggunakan variabel dengan
record terbanyak di tiap jenis tabel dinamis. Jenis tabel
dinamis suatu indikator ditentukan oleh keberadaan
turunan tahun dan turunan variabel. Deskripsi jenis
tabel dinamis dan query pengujiannya dijelaskan lebih
lanjut.
a. Tabel dinamis jenis pertama
Jenis pertama tabel dinamis tidak memiliki
turunan tahun dan turunan variabel, dan query
pengujian pertama dirancang untuk jenis tabel ini.
Query
Indeks
Pembangunan Gender (IPG) sebagai sampel
pengujian dengan jumlah record sebanyak 10359,
dan dapat dilihat pada Gambar 7.
menggunakan
tersebut
b. Tabel dinamis jenis kedua
Jenis kedua tabel dinamis memiliki turunan
tahun namun tidak memiliki turunan variabel, dan
query pengujian kedua dirancang untuk jenis
tabel ini. Indikator yang digunakan dalam query
ini adalah Inflasi (Umum) dengan jumlah record
sebanyak 23587. Query tersebut dapat dilihat
pada Gambar 8.
5 / 8
Gambar 5. Skema graph database tabel dinamis
relasional adalah bahwa
Setiap node dalam skema ini hanya akan memiliki satu
jenis label. Perbedaan mendasar antara label dan tabel
dalam database
tabel
menyimpan data yang sejenis, sedangkan label pada
node hanya memberikan penanda pada node yang
sejenis tanpa menyimpan node itu sendiri. Label
"Datum" akan memiliki jumlah node yang paling
banyak dikarenakan akan menyimpan angka-angka
indikator dalam database.
Selain label, terdapat juga 15 jenis relationship pada
skema graph database tabel dinamis website BPS.
Relationship digunakan untuk menghubungkan dua
buah node dan menjelaskan keterkaitan antara
keduanya. Relationship ini ditentukan oleh arah dan
jenis relationship yang menggambarkan hubungan
antara dua node.
Arah
relationship menunjukkan ketergantungan
antara dua node, yaitu "dari" dan "ke". Misalnya, jika
terdapat relationship dari node A ke node B, maka A
bergantung pada B atau memiliki keterkaitan dengan B.
Jenis relationship menunjukkan sifat koneksi antara
node. Misalnya, pada skema graph, node Variabel
memiliki relationship dengan node SubyekCsa dengan
jenis relationship "SUBJEK" dan arah dari Variabel ke
SubyekCsa. Hal ini mengartikan bahwa node Variabel
memiliki Subjek berupa node SubyekCsa.
Setiap node dapat memiliki beberapa relationship
dengan node lainnya. Dalam skema ini, label Variabel
memiliki tujuh relationship dengan label node berbeda.
Ini menunjukkan kompleksitas keterkaitan dan
hubungan antara Variabel dengan node lainnya dalam
skema graph database tabel dinamis website BPS.
Relationship juga telah mewakili foreign key pada
tabel relasional sehingga pada graph database tidak
ada lagi attribut yang merepresentasikan foreign key
pada node seperti ilustrasi pada Gambar 6.
Setiap node dengan label yang sama akan memiliki
properti yang sesuai dengan kolom-kolom yang ada
pada tabel database relasional, kecuali untuk primary
key dan foreign key. Hal
ini dilakukan untuk
memastikan tidak ada data yang tertinggal dalam
konversi ke skema graph. Primary key pada tabel
relasional akan direpresentasikan sebagai sebuah
jenis label.
properti yang unik di dalam suatu
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
berbeda dan semakin kompleks querynya, semakin
banyak jumlah recordnya.
Gambar 7. Query pertama
Gambar 9. Query ketiga
Gambar 8. Query kedua
c. Tabel dinamis jenis ketiga
Jenis ketiga tabel dinamis memiliki turunan
variabel namun tidak memiliki turunan tahun, dan
query pengujian ketiga dirancang untuk jenis
tabel ini. Indikator yang digunakan dalam query
ini adalah Rata-rata Konsumsi Per Kapita
Seminggu Menurut Kelompok
Ikan Per
Kabupaten/Kota, dengan jumlah record 68401.
Query tersebut dapat dilihat pada Gambar 9.
d. Tabel dinamis jenis keempat
indikator
jenis
Inflasi
Pada tabel dinamis jenis keempat, terdapat
turunan tahun dan variabel. Query pengujian
ini dengan
keempat dirancang untuk
menggunakan
(2012=100)
Menurut Kelompok 01 Bahan Makanan sebagai
sampel pengujian dengan jumlah record 71712.
Query keempat dapat dilihat pada Gambar 10.
Keempat query memiliki kompleksitas yang berbeda.
Query pertama melakukan join pada empat tabel,
sementara query kedua dan ketiga melakukan join pada
tabel. Query keempat adalah yang paling
lima
kompleks karena melakukan join pada enam tabel.
Selain itu, jumlah record pada setiap query juga
Gambar 10. Query keempat
B. Implementasi
Database
tabel dinamis website BPS
akan
diimplementasikan di komputer yang sama dengan
spesifikasi sebagai berikut: Windows 11 Enterprise 64-bit,
Intel(R) Core(TM) i7-10700 CPU @ 2.90GHz (16 CPUs),
16GB RAM, dan NVIDIA GeForce GTX 1650. Ini
dilakukan agar pengujian dapat dilakukan secara setara
antara graph database dan relasional database. Lingkungan
pengujian ditunjukkan pada Gambar 11.
PostgreSQL dan Neo4j akan diinstal pada komputer
pengujian sebagai DBMS relasional dan DBMS grafik.
PostgreSQL yang digunakan adalah versi 8.4 yang
dilengkapi dengan pgAdmin III dan SQL Shell, sementara
Neo4j yang digunakan adalah Neo4j Desktop versi 1.5.7
dengan graph DBMS edisi enterprise versi 5.3.0.
PostgreSQL versi 8.4 dipilih untuk menyamakan kondisi
dengan sistem yang saat ini digunakan di BPS. Sementara
itu, Neo4j Desktop versi 1.57 merupakan versi terbaru saat
penelitian ini dilakukan. Penggunaan Neo4j Desktop pada
6 / 8
komputer lokal memungkinkan penggunaan edisi enterprise
Neo4j. Salah satu keuntungan dari edisi enterprise Neo4j
adalah tidak adanya batasan pada jumlah node yang dapat
disimpan.
Database
Gambar 11. Lingkungan pengujian
tabel dinamis BPS yang didapatkan
berbentuk SQL File. Implementasi database tersebut
dilakukan pada komputer pengujian menggunakan
pgAdmin III untuk beberapa tabel dengan ukuran kecil.
Sedangkan untuk tabel dengan ukuran besar seperti tabel
_data, implementasi dilakukan melalui import SQL file
pada SQL shell. Struktur, indeks dan constraint pada
database komputer pengujian tidak ada yang dibedakan
dengan sumber aslinya.
Skema graph database tabel dinamis website BPS
diimplementasikan
secara keseluruhan pada Neo4j
menggunakan Cypher Query dengan metode load csv file.
File csv diperoleh dari data pada tabel PostgreSQL yang di
ekspor menjadi file csv. Data dalam file csv akan diolah ke
dalam bentuk graph berupa node, relationship, dan
property pada Neo4j melalui query cypher.
Implementasi Neo4j menghasilkan struktur atau
skema grafik yang terdiri dari 3.365.778 node yang
dikelompokkan ke dalam 14 label node dan 16.810.408
relasi yang terdiri dari 15 jenis relasi. Skema grafik yang
terbentuk ini sesuai dengan desain skema grafik yang telah
direncanakan sebelumnya.
Indeks dan constraint pada Neo4j diberikan untuk
meningkatkan performa database dalam melakukan query
data. Constraint dan indeks tidak dapat dipisahkan pada
Neo4j karena ketika constraint diberikan pada property,
nilai
terindeks. Jenis
constraint yang digunakan pada Neo4j adalah uniqueness,
yang memastikan nilai property unik untuk semua node
dengan label yang sama.
tersebut akan secara otomatis
Selain PostgreSQL dan Neo4j terdapat perangkat
lunak lain yang diinstal pada komputer pengujian adalah
Apache JMeter versi 5.5. Apache Jmeter merupakan alat
yang digunakan untuk melakukan pengujian kinerja kepada
kedua database. Aplikasi ini bersifat open-source dan
memungkinkan pengguna untuk mensimulasikan beban
pengguna, mengukur waktu respon, dan menganalisis
performa suatu database.
C. Evaluasi
1. Fungsionalitas Graph Database
Evaluasi fungsionalitas graph database tabel dinamis
dilakukan dengan menjalankan query pengujian ke
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
indikator
database terhadap indikator dan membandingkan
hasilnya dengan tabel dinamis website BPS. Evaluasi
Jumlah dan Persentase
menggunakan
Penduduk Bekerja dan Pengangguran Tahun 2019-
2020 yang terdiri dari 16 angka indikator dalam tabel
dinamis. Tabel dapat dilihat pada Gambar 2. Query
pada Neo4j mengembalikan 16 record dengan angka
indikator yang sama seperti di tabel dinamis.
Berdasarkan
dengan
simulasi
menggunakan variabel sampel dan memeriksa jumlah
record dan data yang tersimpan, dapat disimpulkan
bahwa graph database yang dibangun berfungsi
dengan baik dan sesuai dengan harapan. Selain itu,
karena evaluasi menggunakan query pengujian, maka
dapat dianggap bahwa query tersebut valid dalam
melakukan query ke database.
pengujian
2. Performa Graph Database
Untuk mengevaluasi performa graph database,
dilakukan pengujian dengan mengukur waktu eksekusi
query pengujian yang telah dirancang sebelumnya.
Hasil pengukuran kemudian dibandingkan dengan
performa
relasional database BPS yang sudah
digunakan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
30 sampel untuk setiap simulasi pengujian operasi read.
Dalam konteks ini, satu sampel mengacu pada waktu
eksekusi query dari satu user. Sampel dan waktu
eksekusi akan diambil menggunakan Apache Jmeter.
Rancangan pengujian performa database dapat dilihat
pada Gambar 12.
yang
kedua
gambar
performa
Gambar 12. Rancangan pengujian performa
Setelah dilakukan pengukuran lama waktu eksekusi
pada satu user dan dihitung rata-ratanya, hasilnya
terlihat pada Gambar 13. Sedangkan untuk 30 user,
hasil pengukuran dapat dilihat pada Gambar 14.
tersebut, Neo4j
Berdasarkan
menunjukkan
unggul
dibandingkan dengan PostgreSQL dalam semua jenis
query tabel dinamis, dengan waktu eksekusi yang lebih
cepat sekitar 1.19 hingga 7.87 kali pada satu user dan
1.70 hingga 30.26 kali pada 30 concurrent user.
Perbedaan performa semakin terlihat ketika jumlah
data semakin besar, jumlah user semakin banyak, dan
kompleksitas query semakin tinggi. Hasil uji statistik
menggunakan uji Mann Whitney pada
tingkat
signifikansi 5% juga mendukung temuan ini, seperti
yang ditunjukkan dalam Tabel 1.
lebih
7 / 8
Gambar 13. Lama waktu eksekusi query read pada satu user
Gambar 14. Lama waktu eksekusi query read pada 30 user
Hasil pengujian pada Tabel 1 menunjukkan bahwa
terdapat cukup bukti untuk menolak H0 (p-value < 0,05)
untuk semua jenis query dan jumlah user. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan dengan tingkat signifikansi 5%
bahwa waktu eksekusi query Neo4j lebih cepat dari
PostgreSQL untuk semua jenis query dan jumlah user.
TABEL I
HASIL UJI MANN WHITNEY
1 User
30 User
P-value
Keputusan
P-value
Keputusan
1,038 x 10-8
2,045 x 10-10
Tolak H0
Tolak H0
1,627 x 10-4
1,34 x 10-11
Tolak H0
Tolak H0
1,313 x 10-11
Tolak H0
1,141 x 10-11
Tolak H0
2,695 x 10-10
Tolak H0
1,331 x 10-11
Tolak H0
Jenis query
tabel
dinamis
Query 1
Query 2
Query 3
Query 4
VII.
PENUTUP
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, implementasi
graph database dengan menggunakan Neo4j sebagai graph
DBMS pada tabel dinamis website BPS menghasilkan skema
graph dengan total 3.365.778 node yang terbagi menjadi 14
label node dan 16.810.408 relationship yang terbagi menjadi 15
jenis relationship. Empat jenis query pengujian berhasil dibuat
dengan kompleksitas, jumlah data, dan jumlah user berbeda
menggunakan Structure Query Language (SQL) dan Cypher
Query Language. Hasil pengukuran performa menggunakan
empat jenis query pengujian tersebut menunjukkan bahwa
Neo4j lebih cepat sekitar 1,19 hingga 7,87 kali pada satu user
dan 1,70 hingga 30,26 kali pada 30 concurrent user
dibandingkan dengan PostgreSQL. Sehingga penggunaan
graph database sebagai teknologi penyimpanan data non-
relasional pada tabel dinamis website BPS dapat meningkatkan
performa kinerja database secara signifikan, terutama dalam
menangani volume data yang lebih besar.
Saran yang dapat diajukan untuk penelitian selanjutnya atau
pengembangan topik ini, yaitu mencoba skema graph lain yang
Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik
mungkin saja dapat menghasilkan performa yang lebih baik,
mengevaluasi performa graph database dengan variabel lain
yang belum tercakup dalam penelitian ini seperti halnya
memori, membuat web Application Programming Interface
(API) graph database tabel dinamis website BPS, dan membuat
Extract, Transform, Load (ETL) graph database tabel dinamis
cy BPS.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Takdir dan F. Ridho. Politeknik Statistika STIS, Studi Penerapan Linked
Open Data Untuk Diseminasi Data Official Statistics. Jakarta: Pusat
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Statistika STIS, 2018.
[2] S. Hafifah dan W. Marsisno, “Permasalahan dan Potensi dalam Diseminasi
Official Statistics pada Badan Pusat Statistik,” dalam Seminar Nasional
Official Statistics 2022. Jakarta Timur, Indonesia: Politeknik Statistika
STIS, Nov 2022, pp. 323–332.
[3] T. Ambarsari, T. Rachmaningsih, dan H. Suryono, “Mengembangkan
Diseminasi Official Statistics: Peluang dan Tantangan dalam Inovasi
Layanan Statistik,” dalam Seminar Nasional Official Statistics 2021.
Jakarta Timur, Indonesia: Politeknik Statistika STIS, Nov 2021, pp. 1–10.
[4] A. Lubis. Basis Data Dasar. Yogyakarta: Deepublish, 2016.
[5] P. Kotiranta, M. Junkkari, dan J. Nummenmaa, “Performance of Graph and
Relational Databases in Complex Queries,” Applied Sciences, vol. 12, no.
13, p. 6490, Jun 2022.
[6] C. A. Győrödi, D. V. Dumşe-Burescu, D. R. Zmaranda, R. Ş. Győrödi, G.
A. Gabor, dan G. D. Pecherle, “Performance Analysis of NoSQL and
Relational Databases with CouchDB and MySQL for Application’s Data
Storage,” Applied Sciences, vol. 10, no. 23, p. 8524, Nov. 2020.
[7] N. Mathur. Rethink Your Master Data.
[Online]. Available:
https://go.neo4j.com/rs/710-RRC-335/images/Neo4j-Master-Data-
Management-white-paper-EN-
US.pdf?_ga=2.258500554.1741911979.1594734768-
1093211168.1593430183
[8] C. Vicknair, M. Macias, Z. Zhao, X. Nan, Y. Chen, dan D. Wilkins, “A
Comparison of a Graph Database and a Relational Database”, in
Proceedings of the 48th Annual Southeast Regional Conference, Oxford,
USA, April 2010, pp. 1-6.
[9] W. Khan, W. Ahmad, B. Luo dan E. Ahmed, "SQL Database with physical
database tuning technique and NoSQL graph database comparisons," 2019
IEEE 3rd
Information Technology, Networking, Electronic and
Automation Control Conference (ITNEC), Chengdu, China, 2019, pp. 110-
116.
[10] S. Batra, C. Tyagi, “Comparative analysis of relational and graph
databases,” International Journal of Soft Computing and Engineering
(IJSCE), vol. 2, no. 2, pp. 509-512, 2012.
[11] A. Das, A. Mitra, S. N. Bhagat, and S. Paul, “Issues and Concepts of Graph
Database and a Comparative Analysis on list of Graph Database tools,” in
2020 International Conference on Computer Communication and
Informatics (ICCCI), Coimbatore, INDIA: IEEE, Jan 2020, pp. 1-6.
[12] K. Peffers, T. Tuunanen, M. A. Rothenberger, & S. Chatterjee, “A Design
Science Research Methodology for Information Systems Research,”
Journal of Management Information Systems, vol. 24, pp. 45-78, Aug 2007.
[13] W. Khan, E. Ahmed dan W. Shahzad, “Predictive Performance
Comparison Analysis of Relational & NoSQL Graph Databases,”
International Journal of Advanced Computer Science and Applications
(IJACSA), vol. 8, no. 5, pp. 523-530, 2017.
[14] F. Holzschuher and R. Peinl, “Performance of graph query languages:
comparison of cypher, gremlin and native access in Neo4j,” in
EDBT/ICDT Workshops, 2013, pp. 195–204.
[15] L. Stanescu, “A Comparison between a Relational and a Graph Database
in the Context of a Recommendation System,” in FedCSIS (Position
Papers), 2021, pp. 133–139.
[16] N. Roy-Hubara, L. Rokach, B. Shapira dan P. Shoval, "Evaluation of a
Design Method for Graph Database," in BPMDS 2018, EMMSAD 2018:
Enterprise, Business-Process and Information Systems Modeling, Tallinn,
Estonia, June 2018, pp. 291–303.
[17] C. Blankenberg, B. Gebel-Sauer, P. Schubert, “Using a graph database for
the ontology-based information integration of business objects from
heterogenous Business Information Systems,” Procedia Computer Science,
vol. 196, pp. 314-323, 2022.
8 / 8
|
303.293 | [{"end":909,"labels":["TUJUAN"],"start":786,"text":"potensi situs berita online sebagai sumber infor(...TRUNCATED) | 2023-12-27T09:26:26.680676Z | 26 | 1 | 2023-12-27T09:26:26.680676Z | 7 | "Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik \n\nAnalisis Angka Kriminalitas M(...TRUNCATED) |
164.959 | [{"end":945,"labels":["METODE"],"start":933,"text":"Webqual 4.0"},{"end":709,"labels":["TUJUAN"],"st(...TRUNCATED) | 2023-12-27T10:55:11.392474Z | 27 | 1 | 2023-12-27T10:55:11.392474Z | 8 | "Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik \n\nAnalisis Kualitas Website War(...TRUNCATED) |
419.782 | [{"end":16332,"labels":["METODE"],"start":16287,"text":"melihat dari nilai akurasi, f-1 score, recal(...TRUNCATED) | 2023-12-27T11:02:19.098800Z | 28 | 1 | 2023-12-27T11:02:19.098800Z | 9 | "Makalah Seminar Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik \n\nKajian Perbandingan Algoritm(...TRUNCATED) |
238.662 | [{"end":931,"labels":["TUJUAN"],"start":810,"text":"dibangun sebuah sistem informasi\\nberbasis web (...TRUNCATED) | 2023-12-27T12:45:37.279987Z | 29 | 1 | 2023-12-27T12:45:37.279987Z | 10 | "Makalah Sidang Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik\n\nPembangunan Sistem Informasi K(...TRUNCATED) |
324.363 | [{"end":603,"labels":["METODE"],"start":584,"text":" Penginderan jauh"},{"end":1007,"labels":["TUJUA(...TRUNCATED) | 2023-12-27T12:51:04.891819Z | 30 | 1 | 2023-12-27T12:51:04.891819Z | 11 | "Makalah Seminar Skripsi – Program Studi D-IV Komputasi Statistik \n\n Pemetaan Kualitas Lingkung(...TRUNCATED) |
End of preview. Expand
in Dataset Viewer.
README.md exists but content is empty.
- Downloads last month
- 47