instruction
stringclasses 11
values | input
stringlengths 6
1.22k
| output
stringlengths 5
19.2k
|
---|---|---|
Tafsirkan | surah الكٰفرون(Al-Kafirun) ayat 3 | Selanjutnya Allah menambahkan lagi pernyataan yang diperintahkan untuk disampaikan kepada orang-orang kafir dengan menyatakan bahwa mereka tidak menyembah Tuhan yang didakwahkan Nabi Muhammad, karena sifat-sifat-Nya berlainan dengan sifat-sifat "Tuhan" yang mereka sembah dan tidak mungkin dipertemukan antara kedua macam sifat tersebut. |
Tafsirkan ayat ini | وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ | Selanjutnya Allah menambahkan lagi pernyataan yang diperintahkan untuk disampaikan kepada orang-orang kafir dengan menyatakan bahwa mereka tidak menyembah Tuhan yang didakwahkan Nabi Muhammad, karena sifat-sifat-Nya berlainan dengan sifat-sifat "Tuhan" yang mereka sembah dan tidak mungkin dipertemukan antara kedua macam sifat tersebut. |
Terjemahkan | surah الكٰفرون(Al-Kafirun) ayat 4 | dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, |
Terjemahkan ayat ini | وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ | dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, |
Tafsirkan | surah الكٰفرون(Al-Kafirun) ayat 4 | Sesudah Allah menyatakan tentang tidak mungkin ada persamaan sifat antara Tuhan yang disembah oleh Nabi saw dengan yang disembah oleh orang-orang kafir, maka dengan sendirinya tidak ada pula persamaan dalam hal ibadah. Tuhan yang disembah Nabi Muhammad adalah Tuhan yang Mahasuci dari sekutu dan tandingan, tidak menjelma pada seseorang atau memihak kepada suatu bangsa atau orang tertentu. Sedangkan "Tuhan" yang mereka sembah itu berbeda dari Tuhan yang tersebut di atas. Lagi pula ibadah nabi hanya untuk Allah saja, sedang ibadah mereka bercampur dengan syirik dan dicampuri dengan kelalaian dari Allah, maka yang demikian itu tidak dinamakan ibadah.
Pengulangan pernyataan yang sama seperti yang terdapat dalam ayat 3 dan 5 adalah untuk memperkuat dan membuat orang yang mengusulkan kepada Nabi saw berputus asa terhadap penolakan Nabi menyembah tuhan mereka selama setahun. Pengulangan seperti ini juga terdapat dalam Surah ar-Rahman/55 dan al-Mursalat/77. Hal ini adalah biasa dalam bahasa Arab. |
Tafsirkan ayat ini | وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ | Sesudah Allah menyatakan tentang tidak mungkin ada persamaan sifat antara Tuhan yang disembah oleh Nabi saw dengan yang disembah oleh orang-orang kafir, maka dengan sendirinya tidak ada pula persamaan dalam hal ibadah. Tuhan yang disembah Nabi Muhammad adalah Tuhan yang Mahasuci dari sekutu dan tandingan, tidak menjelma pada seseorang atau memihak kepada suatu bangsa atau orang tertentu. Sedangkan "Tuhan" yang mereka sembah itu berbeda dari Tuhan yang tersebut di atas. Lagi pula ibadah nabi hanya untuk Allah saja, sedang ibadah mereka bercampur dengan syirik dan dicampuri dengan kelalaian dari Allah, maka yang demikian itu tidak dinamakan ibadah.
Pengulangan pernyataan yang sama seperti yang terdapat dalam ayat 3 dan 5 adalah untuk memperkuat dan membuat orang yang mengusulkan kepada Nabi saw berputus asa terhadap penolakan Nabi menyembah tuhan mereka selama setahun. Pengulangan seperti ini juga terdapat dalam Surah ar-Rahman/55 dan al-Mursalat/77. Hal ini adalah biasa dalam bahasa Arab. |
Terjemahkan | surah الكٰفرون(Al-Kafirun) ayat 5 | dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah. |
Terjemahkan ayat ini | وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ | dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah. |
Tafsirkan | surah الكٰفرون(Al-Kafirun) ayat 5 | Sesudah Allah menyatakan tentang tidak mungkin ada persamaan sifat antara Tuhan yang disembah oleh Nabi saw dengan yang disembah oleh orang-orang kafir, maka dengan sendirinya tidak ada pula persamaan dalam hal ibadah. Tuhan yang disembah Nabi Muhammad adalah Tuhan yang Mahasuci dari sekutu dan tandingan, tidak menjelma pada seseorang atau memihak kepada suatu bangsa atau orang tertentu. Sedangkan "Tuhan" yang mereka sembah itu berbeda dari Tuhan yang tersebut di atas. Lagi pula ibadah nabi hanya untuk Allah saja, sedang ibadah mereka bercampur dengan syirik dan dicampuri dengan kelalaian dari Allah, maka yang demikian itu tidak dinamakan ibadah.
Pengulangan pernyataan yang sama seperti yang terdapat dalam ayat 3 dan 5 adalah untuk memperkuat dan membuat orang yang mengusulkan kepada Nabi saw berputus asa terhadap penolakan Nabi menyembah tuhan mereka selama setahun. Pengulangan seperti ini juga terdapat dalam Surah ar-Rahman/55 dan al-Mursalat/77. Hal ini adalah biasa dalam bahasa Arab. |
Tafsirkan ayat ini | وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ | Sesudah Allah menyatakan tentang tidak mungkin ada persamaan sifat antara Tuhan yang disembah oleh Nabi saw dengan yang disembah oleh orang-orang kafir, maka dengan sendirinya tidak ada pula persamaan dalam hal ibadah. Tuhan yang disembah Nabi Muhammad adalah Tuhan yang Mahasuci dari sekutu dan tandingan, tidak menjelma pada seseorang atau memihak kepada suatu bangsa atau orang tertentu. Sedangkan "Tuhan" yang mereka sembah itu berbeda dari Tuhan yang tersebut di atas. Lagi pula ibadah nabi hanya untuk Allah saja, sedang ibadah mereka bercampur dengan syirik dan dicampuri dengan kelalaian dari Allah, maka yang demikian itu tidak dinamakan ibadah.
Pengulangan pernyataan yang sama seperti yang terdapat dalam ayat 3 dan 5 adalah untuk memperkuat dan membuat orang yang mengusulkan kepada Nabi saw berputus asa terhadap penolakan Nabi menyembah tuhan mereka selama setahun. Pengulangan seperti ini juga terdapat dalam Surah ar-Rahman/55 dan al-Mursalat/77. Hal ini adalah biasa dalam bahasa Arab. |
Terjemahkan | surah الكٰفرون(Al-Kafirun) ayat 6 | Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.” |
Terjemahkan ayat ini | لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ ࣖ | Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.” |
Tafsirkan | surah الكٰفرون(Al-Kafirun) ayat 6 | Kemudian dalam ayat ini, Allah mengancam orang-orang kafir dengan firman-Nya yaitu, "Bagi kamu balasan atas amal perbuatanmu dan bagiku balasan atas amal perbuatanku." Dalam ayat lain Allah berfirman:
Bagi kami amalan kami, bagi kamu amalan kamu. (al-Baqarah/2: 139) |
Tafsirkan ayat ini | لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ ࣖ | Kemudian dalam ayat ini, Allah mengancam orang-orang kafir dengan firman-Nya yaitu, "Bagi kamu balasan atas amal perbuatanmu dan bagiku balasan atas amal perbuatanku." Dalam ayat lain Allah berfirman:
Bagi kami amalan kami, bagi kamu amalan kamu. (al-Baqarah/2: 139) |
Surah nomor berapa kah | النصر (An-Nasr) | النصر (An-Nasr) adalah surah nomor ke 110 di dalam Al-Quran |
Ada berapa jumlah ayat dalam surah | النصر (An-Nasr) | Jumlah ayat dalam surah النصر (An-Nasr) ada sebanyak 3 ayat |
Apa arti dari surah | النصر (An-Nasr) | Arti dari surah النصر (An-Nasr) adalah Pertolongan |
Deskripsikan secara singkat surah | النصر (An-Nasr) | Surat An Nashr terdiri atas 3 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah yang diturunkan di Mekah sesudah surat At Taubah. Dinamai <i>An Nashr</i> (pertolongan) diambil dari perkataan <i>Nashr</i> yang terdapat pada ayat pertama surat ini. |
Apa nama surah sebelum | النصر (An-Nasr) | Surah sebelum النصر (An-Nasr) adalah الكٰفرون (Al-Kafirun) |
Di mana diturunkannya surah | النصر (An-Nasr) | Surah النصر (An-Nasr) diturunkan di Madinah |
Apa nama surah setelah | النصر (An-Nasr) | Surah setelah النصر (An-Nasr) adalah اللهب (Al-Lahab) |
Terjemahkan | surah النصر(An-Nasr) ayat 1 | Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, |
Terjemahkan ayat ini | اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ | Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, |
Tafsirkan | surah النصر(An-Nasr) ayat 1 | Dalam ayat-ayat ini, Allah memerintahkan apa yang harus dilakukan Nabi Muhammad pada saat pembebasan Mekah, yaitu apabila ia telah melihat pertolongan Allah terhadap agama-Nya telah tiba, dengan kekalahan orang-orang musyrik dan kemenangan di pihak Nabi, dan melihat pula orang-orang masuk agama Allah beramai-ramai dan berduyun-duyun, bukan perseorangan sebagaimana halnya pada permulaan dakwah.
Orang-orang Arab berkata, "Manakala Muhammad menang atas penduduk Mekah yang mana Allah telah selamatkan mereka dari pasukan bergajah, maka kalian tidak berdaya melawannya." Akhirnya mereka masuk Islam berduyun-duyun, berkelompok-kelompok dan satu kelompok 40 orang. |
Tafsirkan ayat ini | اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ | Dalam ayat-ayat ini, Allah memerintahkan apa yang harus dilakukan Nabi Muhammad pada saat pembebasan Mekah, yaitu apabila ia telah melihat pertolongan Allah terhadap agama-Nya telah tiba, dengan kekalahan orang-orang musyrik dan kemenangan di pihak Nabi, dan melihat pula orang-orang masuk agama Allah beramai-ramai dan berduyun-duyun, bukan perseorangan sebagaimana halnya pada permulaan dakwah.
Orang-orang Arab berkata, "Manakala Muhammad menang atas penduduk Mekah yang mana Allah telah selamatkan mereka dari pasukan bergajah, maka kalian tidak berdaya melawannya." Akhirnya mereka masuk Islam berduyun-duyun, berkelompok-kelompok dan satu kelompok 40 orang. |
Terjemahkan | surah النصر(An-Nasr) ayat 2 | dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah, |
Terjemahkan ayat ini | وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ | dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah, |
Tafsirkan | surah النصر(An-Nasr) ayat 2 | Dalam ayat-ayat ini, Allah memerintahkan apa yang harus dilakukan Nabi Muhammad pada saat pembebasan Mekah, yaitu apabila ia telah melihat pertolongan Allah terhadap agama-Nya telah tiba, dengan kekalahan orang-orang musyrik dan kemenangan di pihak Nabi, dan melihat pula orang-orang masuk agama Allah beramai-ramai dan berduyun-duyun, bukan perseorangan sebagaimana halnya pada permulaan dakwah.
Orang-orang Arab berkata, "Manakala Muhammad menang atas penduduk Mekah yang mana Allah telah selamatkan mereka dari pasukan bergajah, maka kalian tidak berdaya melawannya." Akhirnya mereka masuk Islam berduyun-duyun, berkelompok-kelompok dan satu kelompok 40 orang. |
Tafsirkan ayat ini | وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ | Dalam ayat-ayat ini, Allah memerintahkan apa yang harus dilakukan Nabi Muhammad pada saat pembebasan Mekah, yaitu apabila ia telah melihat pertolongan Allah terhadap agama-Nya telah tiba, dengan kekalahan orang-orang musyrik dan kemenangan di pihak Nabi, dan melihat pula orang-orang masuk agama Allah beramai-ramai dan berduyun-duyun, bukan perseorangan sebagaimana halnya pada permulaan dakwah.
Orang-orang Arab berkata, "Manakala Muhammad menang atas penduduk Mekah yang mana Allah telah selamatkan mereka dari pasukan bergajah, maka kalian tidak berdaya melawannya." Akhirnya mereka masuk Islam berduyun-duyun, berkelompok-kelompok dan satu kelompok 40 orang. |
Terjemahkan | surah النصر(An-Nasr) ayat 3 | maka bertasbihlah dalam dengan Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat. |
Terjemahkan ayat ini | فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا ࣖ | maka bertasbihlah dalam dengan Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat. |
Tafsirkan | surah النصر(An-Nasr) ayat 3 | Bila yang demikian itu telah terjadi, Nabi diperintahkan untuk mengagungkan dan mensucikan Tuhannya dari hal-hal yang tidak layak bagi-Nya, seperti menganggap terlambat datangnya pertolongan dan mengira bahwa Tuhan tidak menepati janji-Nya menolong Nabi atas orang-orang kafir.
Menyucikan Allah hendaknya dengan memuji-Nya atas nikmat-nikmat yang dianugerahkan-Nya dan mensyukuri segala kebaikan-kebaikan yang telah dilimpahkan-Nya dan menyanjung-Nya dengan sepantasnya. Bila Allah Yang Mahakuasa dan Mahabijaksana memberi kesempatan kepada orang-orang kafir, bukanlah berarti Dia telah menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beramal baik.
Kemudian Nabi Muhammad dianjurkan untuk meminta ampun kepada Allah untuk dirinya dan sahabat-sahabatnya yang telah memperlihatkan kesedihan dan keputusasaan karena merasa pertolongan Allah terlambat datangnya. Bertobat dari keluh-kesah adalah dengan mempercayai penuh akan janji-janji Allah dan membersihkan jiwa dari pemikiran yang bukan-bukan bila menghadapi kesulitan. Hal ini walaupun berat untuk jiwa manusia biasa, tetapi ringan untuk Nabi Muhammad sebagai insan kamil (manusia sempurna). Oleh sebab itu, Allah menyuruh Nabi saw memohon ampunan-Nya.
Keadaan ini terjadi pula pada para sahabat yang memiliki jiwa yang sempurna dan menerima tobat mereka, karena Allah selalu menerima tobat hamba-hamba-Nya. Allah mendidik hamba-hamba-Nya melalui bermacam-macam cobaan dan bila merasa tidak sanggup menghadapinya harus memohon bantuan-Nya serta yakin akan datangnya bantuan itu. Bila ia selalu melakukan yang demikian niscaya menjadi kuat dan sempurnalah jiwanya.
Maksudnya, bila pertolongan telah tiba dan telah mencapai kemenangan serta manusia berbondong-bondong masuk Islam, hilanglah ketakutan dan hendaklah Nabi saw bertasbih menyucikan Tuhannya dan mensyukuri-Nya serta membersihkan jiwa dari pemikiran-pemikiran yang terjadi pada masa kesulitan. Dengan demikian, keluh-kesah dan rasa kecewa tidak lagi akan mempengaruhi jiwa orang-orang yang ikhlas selagi mereka memiliki keikhlasan dan berada dalam persesuaian kata dan cinta sama cinta.
Dengan turunnya Surah an-Nasr ini, Nabi memahami bahwa tugas risalahnya telah selesai dan selanjutnya ia hanya menunggu panggilan pulang ke rahmatullah.
Ibnu 'AbbAs berkata: "Ketika turun ayat Idha jaa nasrullahi wal fath, Rasulullah saw memanggil Fatimah, lalu berkata: "Kematian diriku sudah dekat." Fatimah pun menangis. Rasulullah saw berkata, "Jangan menangis, karea kamu adalah anggota pertama dari keluargaku yang akan menyusulku." Fatimah pun tertawa bahagia (mendengarnya). Para istri Nabi saw yang melihat hal itu berkata, "Wahai Fatimah, kami melihatmu menangis lalu tertawa." Fatimah berkata, "Rasulullah saw memberitahuku bahwa kematian dirinya telah dekat, maka aku menangis. Namun, beliau mengatakan, "Jangan menangis, karena kamu adalah anggota pertama dari keluargaku yang akan menyusulku." Maka aku pun tertawa bahagia. (Riwayat al- Darimi)
Ibnu 'Umar berkata, "Surah ini turun di Mina ketika Nabi mengerjakan Haji Wada', sesudah itu turun firman Allah:
Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. (al-Ma'idah/5: 3)
Nabi hidup hanya delapan puluh hari setelah turun ayat ini. Kemudian setelah itu, turun ayat Kalalah, dan Nabi hidup sesudahnya lima puluh hari. Setelah itu turun ayat:
Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri. (at-Taubah/9:128)
Maka Nabi saw hidup sesudahnya tiga puluh lima hari. Kemudian turun firman Allah:
Dan takutlah pada hari (ketika) kamu semua dikembalikan kepada Allah. (al Baqarah/2: 281)
Maka Nabi saw hidup sesudahnya hanya dua puluh satu hari saja. |
Tafsirkan ayat ini | فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا ࣖ | Bila yang demikian itu telah terjadi, Nabi diperintahkan untuk mengagungkan dan mensucikan Tuhannya dari hal-hal yang tidak layak bagi-Nya, seperti menganggap terlambat datangnya pertolongan dan mengira bahwa Tuhan tidak menepati janji-Nya menolong Nabi atas orang-orang kafir.
Menyucikan Allah hendaknya dengan memuji-Nya atas nikmat-nikmat yang dianugerahkan-Nya dan mensyukuri segala kebaikan-kebaikan yang telah dilimpahkan-Nya dan menyanjung-Nya dengan sepantasnya. Bila Allah Yang Mahakuasa dan Mahabijaksana memberi kesempatan kepada orang-orang kafir, bukanlah berarti Dia telah menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beramal baik.
Kemudian Nabi Muhammad dianjurkan untuk meminta ampun kepada Allah untuk dirinya dan sahabat-sahabatnya yang telah memperlihatkan kesedihan dan keputusasaan karena merasa pertolongan Allah terlambat datangnya. Bertobat dari keluh-kesah adalah dengan mempercayai penuh akan janji-janji Allah dan membersihkan jiwa dari pemikiran yang bukan-bukan bila menghadapi kesulitan. Hal ini walaupun berat untuk jiwa manusia biasa, tetapi ringan untuk Nabi Muhammad sebagai insan kamil (manusia sempurna). Oleh sebab itu, Allah menyuruh Nabi saw memohon ampunan-Nya.
Keadaan ini terjadi pula pada para sahabat yang memiliki jiwa yang sempurna dan menerima tobat mereka, karena Allah selalu menerima tobat hamba-hamba-Nya. Allah mendidik hamba-hamba-Nya melalui bermacam-macam cobaan dan bila merasa tidak sanggup menghadapinya harus memohon bantuan-Nya serta yakin akan datangnya bantuan itu. Bila ia selalu melakukan yang demikian niscaya menjadi kuat dan sempurnalah jiwanya.
Maksudnya, bila pertolongan telah tiba dan telah mencapai kemenangan serta manusia berbondong-bondong masuk Islam, hilanglah ketakutan dan hendaklah Nabi saw bertasbih menyucikan Tuhannya dan mensyukuri-Nya serta membersihkan jiwa dari pemikiran-pemikiran yang terjadi pada masa kesulitan. Dengan demikian, keluh-kesah dan rasa kecewa tidak lagi akan mempengaruhi jiwa orang-orang yang ikhlas selagi mereka memiliki keikhlasan dan berada dalam persesuaian kata dan cinta sama cinta.
Dengan turunnya Surah an-Nasr ini, Nabi memahami bahwa tugas risalahnya telah selesai dan selanjutnya ia hanya menunggu panggilan pulang ke rahmatullah.
Ibnu 'AbbAs berkata: "Ketika turun ayat Idha jaa nasrullahi wal fath, Rasulullah saw memanggil Fatimah, lalu berkata: "Kematian diriku sudah dekat." Fatimah pun menangis. Rasulullah saw berkata, "Jangan menangis, karea kamu adalah anggota pertama dari keluargaku yang akan menyusulku." Fatimah pun tertawa bahagia (mendengarnya). Para istri Nabi saw yang melihat hal itu berkata, "Wahai Fatimah, kami melihatmu menangis lalu tertawa." Fatimah berkata, "Rasulullah saw memberitahuku bahwa kematian dirinya telah dekat, maka aku menangis. Namun, beliau mengatakan, "Jangan menangis, karena kamu adalah anggota pertama dari keluargaku yang akan menyusulku." Maka aku pun tertawa bahagia. (Riwayat al- Darimi)
Ibnu 'Umar berkata, "Surah ini turun di Mina ketika Nabi mengerjakan Haji Wada', sesudah itu turun firman Allah:
Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. (al-Ma'idah/5: 3)
Nabi hidup hanya delapan puluh hari setelah turun ayat ini. Kemudian setelah itu, turun ayat Kalalah, dan Nabi hidup sesudahnya lima puluh hari. Setelah itu turun ayat:
Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri. (at-Taubah/9:128)
Maka Nabi saw hidup sesudahnya tiga puluh lima hari. Kemudian turun firman Allah:
Dan takutlah pada hari (ketika) kamu semua dikembalikan kepada Allah. (al Baqarah/2: 281)
Maka Nabi saw hidup sesudahnya hanya dua puluh satu hari saja. |
Surah nomor berapa kah | اللهب (Al-Lahab) | اللهب (Al-Lahab) adalah surah nomor ke 111 di dalam Al-Quran |
Ada berapa jumlah ayat dalam surah | اللهب (Al-Lahab) | Jumlah ayat dalam surah اللهب (Al-Lahab) ada sebanyak 5 ayat |
Apa arti dari surah | اللهب (Al-Lahab) | Arti dari surah اللهب (Al-Lahab) adalah Api Yang Bergejolak |
Deskripsikan secara singkat surah | اللهب (Al-Lahab) | Surat ini terdiri atas 5 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Fath. Nama <i>Al Lahab</i> diambil dari kata <i>Al Lahab</i> yang terdapat pada ayat ketiga surat ini yang artinya gejolak api. Surat ini juga dinamakan surat <i>Al Masad</i>. |
Apa nama surah sebelum | اللهب (Al-Lahab) | Surah sebelum اللهب (Al-Lahab) adalah النصر (An-Nasr) |
Di mana diturunkannya surah | اللهب (Al-Lahab) | Surah اللهب (Al-Lahab) diturunkan di Mekah |
Apa nama surah setelah | اللهب (Al-Lahab) | Surah setelah اللهب (Al-Lahab) adalah الاخلاص (Al-Ikhlas) |
Terjemahkan | surah اللهب(Al-Lahab) ayat 1 | Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia! |
Terjemahkan ayat ini | تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ | Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia! |
Tafsirkan | surah اللهب(Al-Lahab) ayat 1 | Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa Abu Lahab akan rugi dan binasa dan kata-kata ini sebagai kutukan dari Allah baginya. Binasa pada kedua belah tangannya karena tangan adalah alat bekerja dan bertindak. Bila kedua belah tangan seseorang telah binasa, berarti ia telah binasa.
Dikatakan Abu Lahab, padahal namanya Abdul-'Uzza, karena ia berwajah tampan menawan. Namun para ulama berpendapat bahwa dikatakan Abu Lahab karena ia pasti menjadi penghuni neraka yang bergejolak apinya. Hal itu seperti orang komunis memilih syiar merah dan golongan kiri karena golongan kiri adalah ashabusy-syimal.
Permulaan ayat ini adalah kutukan atas kebinasaan Abu Lahab dan penutupnya adalah sebagai keterangan dari Allah bahwa kutukan tersebut telah terbukti dan Abu Lahab pasti rugi di dunia dan di akhirat.
Ketika ayat tabbat yadA abi lahabin watabba turun, Ummu Jamil al-'AurA (wanita yang sebelah matanya buta) binti harb datang sambil berteriak-teriak. Ia membawa batu sekepalan tangan, seraya berkata. "Dia mencela (agama kami), kami menolak. Agamanya kami benci dan perintahnya kami bantah." Ketika itu Nabi saw. duduk di dalam masjid bersama Abu Bakar. Ketika Abu Bakar melihat wanita itu, beliau berkata, Wahai Rasulullah, wanita itu telah datang. Saya khawatir dia melihatmu." Maka Rasulullah saw. berkata "Dia tidak akan melihatku." Kemudian Nabi membaca sebuah ayat dan berlindung dengan menggunakan ayat itu. Beliau membaca "Dan apabila kamu membaca Al-Qur'an, kami jadikan diantara kamu dan orang-orang yang tidak beriman itu penghalang yang tertutup." Wanita itu berdiri di depan Abu Bakar, namum ia tidak bisa melihat Rasulullah saw. Ia berkata, "Hai Abu Bakar, aku mendapat kabar bahwa temanmu itu telah menghinaku." Abu Bakar berkata, "Tidak. Demi Tuhan Pemilik Ka'bah. Dia tidak mencelamu." Lalu wanita itu berpaling sambil berkata, "Kaum Quraisy telah tahu kalau aku adalah putri pembesarnya." (Riwayat al-hakim) |
Tafsirkan ayat ini | تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ | Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa Abu Lahab akan rugi dan binasa dan kata-kata ini sebagai kutukan dari Allah baginya. Binasa pada kedua belah tangannya karena tangan adalah alat bekerja dan bertindak. Bila kedua belah tangan seseorang telah binasa, berarti ia telah binasa.
Dikatakan Abu Lahab, padahal namanya Abdul-'Uzza, karena ia berwajah tampan menawan. Namun para ulama berpendapat bahwa dikatakan Abu Lahab karena ia pasti menjadi penghuni neraka yang bergejolak apinya. Hal itu seperti orang komunis memilih syiar merah dan golongan kiri karena golongan kiri adalah ashabusy-syimal.
Permulaan ayat ini adalah kutukan atas kebinasaan Abu Lahab dan penutupnya adalah sebagai keterangan dari Allah bahwa kutukan tersebut telah terbukti dan Abu Lahab pasti rugi di dunia dan di akhirat.
Ketika ayat tabbat yadA abi lahabin watabba turun, Ummu Jamil al-'AurA (wanita yang sebelah matanya buta) binti harb datang sambil berteriak-teriak. Ia membawa batu sekepalan tangan, seraya berkata. "Dia mencela (agama kami), kami menolak. Agamanya kami benci dan perintahnya kami bantah." Ketika itu Nabi saw. duduk di dalam masjid bersama Abu Bakar. Ketika Abu Bakar melihat wanita itu, beliau berkata, Wahai Rasulullah, wanita itu telah datang. Saya khawatir dia melihatmu." Maka Rasulullah saw. berkata "Dia tidak akan melihatku." Kemudian Nabi membaca sebuah ayat dan berlindung dengan menggunakan ayat itu. Beliau membaca "Dan apabila kamu membaca Al-Qur'an, kami jadikan diantara kamu dan orang-orang yang tidak beriman itu penghalang yang tertutup." Wanita itu berdiri di depan Abu Bakar, namum ia tidak bisa melihat Rasulullah saw. Ia berkata, "Hai Abu Bakar, aku mendapat kabar bahwa temanmu itu telah menghinaku." Abu Bakar berkata, "Tidak. Demi Tuhan Pemilik Ka'bah. Dia tidak mencelamu." Lalu wanita itu berpaling sambil berkata, "Kaum Quraisy telah tahu kalau aku adalah putri pembesarnya." (Riwayat al-hakim) |
Terjemahkan | surah اللهب(Al-Lahab) ayat 2 | Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. |
Terjemahkan ayat ini | مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ | Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. |
Tafsirkan | surah اللهب(Al-Lahab) ayat 2 | Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa apa yang menjadi kebanggaan Abu Lahab dalam hidup, yaitu harta dan kedudukan, ternyata sama sekali tidak dapat menyelamatkannya dari azab Allah pada hari Kiamat. Begitu pula usahanya untuk memusuhi dan mengalahkan Nabi Muhammad tidak berhasil sama sekali.
Abu Lahab sangat membenci Nabi saw dan paling gigih mengajak orang untuk menentangnya dan paling kasar menghadapinya. Raba'ah bin 'Ubbad berkata:
Saya melihat Nabi Muhammad saw pada masa Jahiliah di pasar dzu al-Majaz bersabda, "Ucapkanlah tiada Tuhan melainkan Allah niscaya kamu akan berbahagia!" Orang-orang berkumpul di sekitar beliau. Di belakang beliau seorang laki-laki, putih warna mukanya, juling matanya, mempunyai dua untaian rambut di kepalanya, berkata, "Dia (Muhammad) beragama sabi' dan pembohong." Ia mengikuti Nabi ke mana saja beliau pergi, lalu saya bertanya, "Siapakah orang itu?" Mereka menjawab, "Itu adalah pamannya sendiri Abu Lahab." (Riwayat Ahmad)
Dengan ini dijelaskan bahwa Abu Lahab selalu menentang kebenaran dan menjauhkan orang dari mengikuti kebenaran. Ia menyatakan bahwa Nabi Muhammad saw adalah seorang pendusta. Ia juga menentang beliau dan merendahkan nilai agama serta petunjuk yang beliau bawa. |
Tafsirkan ayat ini | مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ | Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa apa yang menjadi kebanggaan Abu Lahab dalam hidup, yaitu harta dan kedudukan, ternyata sama sekali tidak dapat menyelamatkannya dari azab Allah pada hari Kiamat. Begitu pula usahanya untuk memusuhi dan mengalahkan Nabi Muhammad tidak berhasil sama sekali.
Abu Lahab sangat membenci Nabi saw dan paling gigih mengajak orang untuk menentangnya dan paling kasar menghadapinya. Raba'ah bin 'Ubbad berkata:
Saya melihat Nabi Muhammad saw pada masa Jahiliah di pasar dzu al-Majaz bersabda, "Ucapkanlah tiada Tuhan melainkan Allah niscaya kamu akan berbahagia!" Orang-orang berkumpul di sekitar beliau. Di belakang beliau seorang laki-laki, putih warna mukanya, juling matanya, mempunyai dua untaian rambut di kepalanya, berkata, "Dia (Muhammad) beragama sabi' dan pembohong." Ia mengikuti Nabi ke mana saja beliau pergi, lalu saya bertanya, "Siapakah orang itu?" Mereka menjawab, "Itu adalah pamannya sendiri Abu Lahab." (Riwayat Ahmad)
Dengan ini dijelaskan bahwa Abu Lahab selalu menentang kebenaran dan menjauhkan orang dari mengikuti kebenaran. Ia menyatakan bahwa Nabi Muhammad saw adalah seorang pendusta. Ia juga menentang beliau dan merendahkan nilai agama serta petunjuk yang beliau bawa. |
Terjemahkan | surah اللهب(Al-Lahab) ayat 3 | Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka). |
Terjemahkan ayat ini | سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ | Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka). |
Tafsirkan | surah اللهب(Al-Lahab) ayat 3 | Dalam ayat ini, Allah menegaskan bahwa Abu Lahab akan masuk neraka yang bergejolak dan merasakan panasnya azab neraka. Maksud pernyataan ini adalah bahwa sesungguhnya Abu Lahab akan mengalami kerugian, usahanya tidak akan berhasil dalam menentang agama Allah. Tidak ada gunanya harta, usaha, dan daya upaya untuk itu, karena Allah yang meninggikan kalimah Rasul-Nya, dan menyebarluaskan dakwahnya. Abu Lahab akan diazab pada hari Kiamat dengan neraka yang menyemburkan bunga api dan suhunya yang sangat panas, Azab itu disediakan Allah untuk orang-orang seperti Abu Lahab dari kalangan orang-orang kafir yang menentang Nabi, selain azab di dunia dengan kegagalan usahanya. Istrinya sebagai pembantu utama dalam usaha menentang dan menyakiti Rasulullah saw akan diazab juga bersama-sama. Selain daripada itu, istrinya juga menyebar fitnah ke mana-mana, menyebar berita-berita bohong, dan menghidupkan api permusuhan. |
Tafsirkan ayat ini | سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ | Dalam ayat ini, Allah menegaskan bahwa Abu Lahab akan masuk neraka yang bergejolak dan merasakan panasnya azab neraka. Maksud pernyataan ini adalah bahwa sesungguhnya Abu Lahab akan mengalami kerugian, usahanya tidak akan berhasil dalam menentang agama Allah. Tidak ada gunanya harta, usaha, dan daya upaya untuk itu, karena Allah yang meninggikan kalimah Rasul-Nya, dan menyebarluaskan dakwahnya. Abu Lahab akan diazab pada hari Kiamat dengan neraka yang menyemburkan bunga api dan suhunya yang sangat panas, Azab itu disediakan Allah untuk orang-orang seperti Abu Lahab dari kalangan orang-orang kafir yang menentang Nabi, selain azab di dunia dengan kegagalan usahanya. Istrinya sebagai pembantu utama dalam usaha menentang dan menyakiti Rasulullah saw akan diazab juga bersama-sama. Selain daripada itu, istrinya juga menyebar fitnah ke mana-mana, menyebar berita-berita bohong, dan menghidupkan api permusuhan. |
Terjemahkan | surah اللهب(Al-Lahab) ayat 4 | Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). |
Terjemahkan ayat ini | وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ | Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). |
Tafsirkan | surah اللهب(Al-Lahab) ayat 4 | Allah menegaskan bahwa istri Abu Lahab akan diazab sebagaimana suaminya. Istrinya bernama Arwa binti Harb, saudara perempuan Abu Sufyan bin Harb. Dia diazab karena usahanya menyebarkan fitnah dan memadamkan dakwah Nabi Muhammad. Orang Arab mengatakan bahwa orang yang berusaha menyebarkan dan merusak hubungan antara manusia seolah-olah ia membawa kayu api antara manusia, seakan-akan dia membakar silaturrahim antara mereka.
Ada pula yang mengatakan bahwa istri Abu Lahab menaruh duri, pecahan kaca, dan kotoran di jalan yang biasa dilalui Nabi Muhammad dengan maksud untuk menyakiti beliau. |
Tafsirkan ayat ini | وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ | Allah menegaskan bahwa istri Abu Lahab akan diazab sebagaimana suaminya. Istrinya bernama Arwa binti Harb, saudara perempuan Abu Sufyan bin Harb. Dia diazab karena usahanya menyebarkan fitnah dan memadamkan dakwah Nabi Muhammad. Orang Arab mengatakan bahwa orang yang berusaha menyebarkan dan merusak hubungan antara manusia seolah-olah ia membawa kayu api antara manusia, seakan-akan dia membakar silaturrahim antara mereka.
Ada pula yang mengatakan bahwa istri Abu Lahab menaruh duri, pecahan kaca, dan kotoran di jalan yang biasa dilalui Nabi Muhammad dengan maksud untuk menyakiti beliau. |
Terjemahkan | surah اللهب(Al-Lahab) ayat 5 | Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal. |
Terjemahkan ayat ini | فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ ࣖ | Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal. |
Tafsirkan | surah اللهب(Al-Lahab) ayat 5 | Dalam ayat ini, Allah menyatakan keburukan perbuatan istri Abu Lahab, kerendahan budi dan kejelekan amal perbuatannya. Pada lehernya selalu ada seutas tali yang kuat, digunakannya untuk memikul duri-duri yang akan diletakkannya pada jalan yang dilalui Nabi. Pernyataan ini merupakan penghinaan bagi dirinya dan suaminya.
Usaha istri Abu Lahab begitu keras untuk menyalakan permusuhan antara manusia, sehingga Allah mengisahkan dia sebagai seorang perempuan yang membawa kayu bakar yang digantungkan pada lehernya ke mana saja ia pergi. Ini adalah seburuk-buruknya perumpamaan bagi seorang perempuan.
Telah diriwayatkan dari Sa'id bin Musayyab bahwa Ummu Jamil (panggilan istri Abu Lahab) mempunyai sebuah kalung yang sangat mahal, dan ia berkata, "Sesungguhnya aku akan mempergunakan harga kalung ini untuk memusuhi Muhammad." Lalu Allah mengganti kalung tersebut dengan kalung dari api neraka. |
Tafsirkan ayat ini | فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ ࣖ | Dalam ayat ini, Allah menyatakan keburukan perbuatan istri Abu Lahab, kerendahan budi dan kejelekan amal perbuatannya. Pada lehernya selalu ada seutas tali yang kuat, digunakannya untuk memikul duri-duri yang akan diletakkannya pada jalan yang dilalui Nabi. Pernyataan ini merupakan penghinaan bagi dirinya dan suaminya.
Usaha istri Abu Lahab begitu keras untuk menyalakan permusuhan antara manusia, sehingga Allah mengisahkan dia sebagai seorang perempuan yang membawa kayu bakar yang digantungkan pada lehernya ke mana saja ia pergi. Ini adalah seburuk-buruknya perumpamaan bagi seorang perempuan.
Telah diriwayatkan dari Sa'id bin Musayyab bahwa Ummu Jamil (panggilan istri Abu Lahab) mempunyai sebuah kalung yang sangat mahal, dan ia berkata, "Sesungguhnya aku akan mempergunakan harga kalung ini untuk memusuhi Muhammad." Lalu Allah mengganti kalung tersebut dengan kalung dari api neraka. |
Surah nomor berapa kah | الاخلاص (Al-Ikhlas) | الاخلاص (Al-Ikhlas) adalah surah nomor ke 112 di dalam Al-Quran |
Ada berapa jumlah ayat dalam surah | الاخلاص (Al-Ikhlas) | Jumlah ayat dalam surah الاخلاص (Al-Ikhlas) ada sebanyak 4 ayat |
Apa arti dari surah | الاخلاص (Al-Ikhlas) | Arti dari surah الاخلاص (Al-Ikhlas) adalah Ikhlas |
Deskripsikan secara singkat surah | الاخلاص (Al-Ikhlas) | Surat ini terdiri atas 4 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah sesudah surat An Naas. Dinamakan <i>Al Ikhlas</i> karena surat ini sepenuhnya menegaskan kemurnian keesaan Allah s.w.t. |
Apa nama surah sebelum | الاخلاص (Al-Ikhlas) | Surah sebelum الاخلاص (Al-Ikhlas) adalah اللهب (Al-Lahab) |
Di mana diturunkannya surah | الاخلاص (Al-Ikhlas) | Surah الاخلاص (Al-Ikhlas) diturunkan di Mekah |
Apa nama surah setelah | الاخلاص (Al-Ikhlas) | Surah setelah الاخلاص (Al-Ikhlas) adalah الفلق (Al-Falaq) |
Terjemahkan | surah الاخلاص(Al-Ikhlas) ayat 1 | Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa. |
Terjemahkan ayat ini | قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ | Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa. |
Tafsirkan | surah الاخلاص(Al-Ikhlas) ayat 1 | Pada ayat ini, Allah menyuruh Nabi Muhammad menjawab pertanyaan orang-orang yang menanyakan tentang sifat Tuhannya, bahwa Dia adalah Allah Yang Maha Esa, tidak tersusun dan tidak berbilang, karena berbilang dalam susunan zat berarti bahwa bagian kumpulan itu memerlukan bagian yang lain, sedang Allah sama sekali tidak memerlukan suatu apa pun. Keesaan Allah itu meliputi tiga hal: Dia Maha Esa pada Zat-Nya, Maha Esa pada sifat-Nya dan Maha Esa pada perbuatan-Nya.
Maha Esa pada zat-Nya berarti zat-Nya tidak tersusun dari beberapa zat atau bagian. Maha Esa pada sifat-Nya berarti tidak ada satu sifat makhluk pun yang menyamai-Nya dan Maha Esa pada perbuatan-Nya berarti Dialah yang membuat semua perbuatan sesuai dengan firman-Nya:
Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah sesuatu itu. (Yasin/36 : 82) |
Tafsirkan ayat ini | قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ | Pada ayat ini, Allah menyuruh Nabi Muhammad menjawab pertanyaan orang-orang yang menanyakan tentang sifat Tuhannya, bahwa Dia adalah Allah Yang Maha Esa, tidak tersusun dan tidak berbilang, karena berbilang dalam susunan zat berarti bahwa bagian kumpulan itu memerlukan bagian yang lain, sedang Allah sama sekali tidak memerlukan suatu apa pun. Keesaan Allah itu meliputi tiga hal: Dia Maha Esa pada Zat-Nya, Maha Esa pada sifat-Nya dan Maha Esa pada perbuatan-Nya.
Maha Esa pada zat-Nya berarti zat-Nya tidak tersusun dari beberapa zat atau bagian. Maha Esa pada sifat-Nya berarti tidak ada satu sifat makhluk pun yang menyamai-Nya dan Maha Esa pada perbuatan-Nya berarti Dialah yang membuat semua perbuatan sesuai dengan firman-Nya:
Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah sesuatu itu. (Yasin/36 : 82) |
Terjemahkan | surah الاخلاص(Al-Ikhlas) ayat 2 | Allah tempat meminta segala sesuatu. |
Terjemahkan ayat ini | اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ | Allah tempat meminta segala sesuatu. |
Tafsirkan | surah الاخلاص(Al-Ikhlas) ayat 2 | Allah menambahkan dalam ayat ini penjelasan tentang sifat Tuhan Yang Maha Esa itu, yaitu Dia adalah Tuhan tempat meminta dan memohon. |
Tafsirkan ayat ini | اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ | Allah menambahkan dalam ayat ini penjelasan tentang sifat Tuhan Yang Maha Esa itu, yaitu Dia adalah Tuhan tempat meminta dan memohon. |
Terjemahkan | surah الاخلاص(Al-Ikhlas) ayat 3 | (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. |
Terjemahkan ayat ini | لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ | (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. |
Tafsirkan | surah الاخلاص(Al-Ikhlas) ayat 3 | Allah lalu menegaskan bahwa Mahasuci Ia dari mempunyai anak. Ayat ini juga menentang dakwaan orang-orang musyrik Arab yang mengatakan bahwa malaikat-malaikat adalah anak perempuan Allah dan dakwaan orang Nasrani bahwa Isa anak laki-laki Allah. Dalam ayat lain, Allah berfirman:
Maka tanyakanlah (Muhammad) kepada mereka (orang-orang kafir Mekah), "Apakah anak-anak perempuan itu untuk Tuhanmu sedangkan untuk mereka anak-anak laki-laki?" Atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan sedangkan mereka menyaksikan(nya)? Ingatlah, sesungguhnya di antara kebohongannya mereka benar-benar mengatakan, "Allah mempunyai anak." Dan sungguh, mereka benar-benar pendusta. (as-saffat/37: 149-152)
Allah tidak beranak, dan tidak pula diperanakkan. Dengan demikian, Dia tidak sama dengan makhluk. Dia berada tidak didahului oleh tidak ada. Mahasuci Allah dari apa yang mereka sebutkan.
Ibnu 'Abbas berkata, "Dia tidak beranak sebagaimana Maryam melahirkan Isa dan tidak pula diperanakkan. Ini adalah bantahan terhadap orang-orang Nasrani yang mengatakan Isa al-Masih adalah anak Allah dan bantahan terhadap orang-orang Yahudi yang mengatakan Uzair adalah anak Allah. |
Tafsirkan ayat ini | لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ | Allah lalu menegaskan bahwa Mahasuci Ia dari mempunyai anak. Ayat ini juga menentang dakwaan orang-orang musyrik Arab yang mengatakan bahwa malaikat-malaikat adalah anak perempuan Allah dan dakwaan orang Nasrani bahwa Isa anak laki-laki Allah. Dalam ayat lain, Allah berfirman:
Maka tanyakanlah (Muhammad) kepada mereka (orang-orang kafir Mekah), "Apakah anak-anak perempuan itu untuk Tuhanmu sedangkan untuk mereka anak-anak laki-laki?" Atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan sedangkan mereka menyaksikan(nya)? Ingatlah, sesungguhnya di antara kebohongannya mereka benar-benar mengatakan, "Allah mempunyai anak." Dan sungguh, mereka benar-benar pendusta. (as-saffat/37: 149-152)
Allah tidak beranak, dan tidak pula diperanakkan. Dengan demikian, Dia tidak sama dengan makhluk. Dia berada tidak didahului oleh tidak ada. Mahasuci Allah dari apa yang mereka sebutkan.
Ibnu 'Abbas berkata, "Dia tidak beranak sebagaimana Maryam melahirkan Isa dan tidak pula diperanakkan. Ini adalah bantahan terhadap orang-orang Nasrani yang mengatakan Isa al-Masih adalah anak Allah dan bantahan terhadap orang-orang Yahudi yang mengatakan Uzair adalah anak Allah. |
Terjemahkan | surah الاخلاص(Al-Ikhlas) ayat 4 | Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.” |
Terjemahkan ayat ini | وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ | Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.” |
Tafsirkan | surah الاخلاص(Al-Ikhlas) ayat 4 | Dalam ayat ini, Allah menjelaskan lagi bahwa tidak ada yang setara dan sebanding dengan Dia dalam zat, sifat, dan perbuatan-Nya. Ini adalah tantangan terhadap orang-orang yang beritikad bahwa ada yang setara dan menyerupai Allah dalam perbuatannya, sebagaimana pendirian orang-orang musyrik Arab yang menyatakan bahwa malaikat itu adalah sekutu Allah. |
Tafsirkan ayat ini | وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ | Dalam ayat ini, Allah menjelaskan lagi bahwa tidak ada yang setara dan sebanding dengan Dia dalam zat, sifat, dan perbuatan-Nya. Ini adalah tantangan terhadap orang-orang yang beritikad bahwa ada yang setara dan menyerupai Allah dalam perbuatannya, sebagaimana pendirian orang-orang musyrik Arab yang menyatakan bahwa malaikat itu adalah sekutu Allah. |
Surah nomor berapa kah | الفلق (Al-Falaq) | الفلق (Al-Falaq) adalah surah nomor ke 113 di dalam Al-Quran |
Ada berapa jumlah ayat dalam surah | الفلق (Al-Falaq) | Jumlah ayat dalam surah الفلق (Al-Falaq) ada sebanyak 5 ayat |
Apa arti dari surah | الفلق (Al-Falaq) | Arti dari surah الفلق (Al-Falaq) adalah Subuh |
Deskripsikan secara singkat surah | الفلق (Al-Falaq) | Surat ini terdiri atas 5 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat Al Fiil. Nama <i>Al Falaq</i> diambil dari kata <i>Al Falaq</i> yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang artinya waktu subuh. Diriwayatkan oleh Abu Daud, At Tirmizi dan An Nasa-i dari 'Uqbah bin 'Aamir bahwa Rasulullah s.a.w. bersembahyang dengan membaca surat Al Falaq dan surat An Naas dalam perjalanan. |
Apa nama surah sebelum | الفلق (Al-Falaq) | Surah sebelum الفلق (Al-Falaq) adalah الاخلاص (Al-Ikhlas) |
Di mana diturunkannya surah | الفلق (Al-Falaq) | Surah الفلق (Al-Falaq) diturunkan di Mekah |
Apa nama surah setelah | الفلق (Al-Falaq) | Surah setelah الفلق (Al-Falaq) adalah الناس (An-Nas) |
Terjemahkan | surah الفلق(Al-Falaq) ayat 1 | Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), |
Terjemahkan ayat ini | قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ | Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), |
Tafsirkan | surah الفلق(Al-Falaq) ayat 1 | Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad dan seluruh kaum Muslimin supaya selalu berlindung kepada Tuhan Pencipta semua makhluk agar terpelihara dari segala macam kejahatan atau akibat kejahatan yang ditimbulkan oleh makhluk-makhluk yang telah diciptakan-Nya. |
Tafsirkan ayat ini | قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ | Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad dan seluruh kaum Muslimin supaya selalu berlindung kepada Tuhan Pencipta semua makhluk agar terpelihara dari segala macam kejahatan atau akibat kejahatan yang ditimbulkan oleh makhluk-makhluk yang telah diciptakan-Nya. |
Terjemahkan | surah الفلق(Al-Falaq) ayat 2 | dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, |
Terjemahkan ayat ini | مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ | dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, |
Tafsirkan | surah الفلق(Al-Falaq) ayat 2 | Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad dan seluruh kaum Muslimin supaya selalu berlindung kepada Tuhan Pencipta semua makhluk agar terpelihara dari segala macam kejahatan atau akibat kejahatan yang ditimbulkan oleh makhluk-makhluk yang telah diciptakan-Nya. |
Tafsirkan ayat ini | مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ | Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad dan seluruh kaum Muslimin supaya selalu berlindung kepada Tuhan Pencipta semua makhluk agar terpelihara dari segala macam kejahatan atau akibat kejahatan yang ditimbulkan oleh makhluk-makhluk yang telah diciptakan-Nya. |
Terjemahkan | surah الفلق(Al-Falaq) ayat 3 | dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, |
Terjemahkan ayat ini | وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ | dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, |