source_sentence
stringlengths
1
531
target_sentence
stringlengths
1
482
manokna priksain gati
si ayam dipelihara seksama
pacokcokan was?
belut pecokcokan siap,
manokna serta batutuh
ayamnya diberi obat
banjur na ara' gocekan
lalu ada sabungan
balung kras galak tebel,
tenaga kuat galak tak apa
yadin bakal.
biar luka.
Kalah menang kanggok suka'
Kalah menang tergantung nasib
si nginame bakasukan
minum bersenang-senang
sampena girik
sampai silat
belatur sampi'na nangis
berkata sambil menangis
he prebekel si jema'
hai perbekel besok itu
nyawan kaji nde'man mesik
nyawa hamba belum minggat
pembawa dadine ngraosang traosak
depa terbawa dalam membicarakan perilaku
nduk belak, belin bin din nok,
mamak sapian berkata manis,
sajian dah prendah
sempurna seperti ini
temen ngenget-antus lan terayun
perasaan benar gelisah dan gugup
Mengambang air mata si Anak Agung,
Anak Agung nreneng ai'
mendengar ucapan si patih
mirang atur gusti patih
serta mengingat dirinya
serta ngangen raga
dan takut akan ayahandanya
serta takutna le' mami'
Berkata Anak Agung kepada Nyoman,
Anak Agung manikna le'
besok paksakan
jema' sakitang gati
supaya kalah besok
nde'na kalah jema'
begitu disampaikan
sakeno dawuhang
nyoman berucap baiklah
Ida Nyoman Gelgel belatur sandika
Anak Agung masuk
Anak Agung budal gelis
ke kamar tidurnya
aning pamereman
tambur bende berbunyi
tambur bende pada muni
pengawal sudah berbaris
pengawin was ngebiyar
di luar mereka menunggu.
le' luar was pada ngantih.
peluru tombak bedil sudah berjalan
mimis tumbak bedil was pada lampa'
lalu masuk pelapor
paker matur piuning
kepada Gusti Ketut Gosa
le' Gusti Ketut Gosa
soal kubu yang sudah rusak
tingkah petak siwas seda
timur barat sudah punah
timu' baret pada was bersih
apalagi yang paling timur.
kalingan sitimu' gati.
sudah disampaikan kepada Anak Agung
was katur le' Anak Agung
Anak Agung sangat marah
Anak Agung menggah gati
lalu keluar
batrus kodal
Anak Agung lalu berangkat
Anak Agung banjur lumbar
Praya dikepung lagi.
Praya ta kiter malik.
sorak lagi tombak di pantai
surak endeh mara' umbak le' tamparan
mengadu laskarnya
singaduang rowang
membalas mereka membidil.
ngwales pada saling badil.
yang sesumbar langsung tewas
sibasumbar trus nyengkali
merapat pada setiap pintu
ndepih bilang jebak nyanggra
menyusun pasukan
ndabdabang rowang
di dalam desa Praya
dalem Praya kocap
tempat bersembayang
tao' tarik sembayang
Adapun si Anak Agung
Anak Agung kocap
mohon menghadap lalu disuruh
nunas parek batrus kesengan
masuk ke ukir kawi.
tama aning Ukir Kawi.
Anak Agung banjur ngandika
Anak Agung lalu berujar
baiklah Tegeg benar ucapanmu
awo' Tegeg mara' lingmeanmu
ketu gati
benar sekali
si anjing Praya terkenal kebal
cicing Praya kasub teguh
lalu ia menggetar tangannya
batrusna grik tangan
coba si jago Karangasem dihadapi
coba' buruh Karangasem na ditetempuh
keruan kebal dan tidaknya
kruwan teguh dait nde'na
yang tak kenal ampun,
si nde' tao papakering.
Patut singasubang angob gati,
Pantas dipuji orang, anjing Praya heran sipemuji,
soroh tau kurangan pedu'
manusia kurang malunya
patut nde'bau bingalan
pantas tak dapat diatur
mun si julu aku gen lalo bagebuk
dulu aku mau ikut perang
lapu'me' pada bebala'
kamu orang melarang
lue' si pada nanggalin.
banyak yang menahan.
Dawuhin soroh parekan
Membari tahu para kawula
juru bedil mangdana pada cawis
juru bedil supaya siap
aku gen leka' bagebuk
aku akan pergi mengempur
le' dalem jelo sijema'
pada hari besok ini
Anak Agung Ketut Karangasem matur.
Anak Agung Ketut Karangasem berucap,
duh mami' samanta' lumbar
dauh ayahanda tak perlu pergi
kaji si nengka bepamit.
hamba saja yang pergi.
wangna
bermufakat dengan warga- nya
juga anaknya ikut berunding
dan anaknya ikut berun-
Kopang Batukliang nde' na kocap
Kopang Batukliang tak ter- kisahkan
alkisah di Puyung si Anak Agung
alkisah di Puyung si Anak Agung
dihadap oleh Punggawa
dihadap oleh Punggawa
Anak Agung banjur bemanik
Anak Agung lalu berkata
Suradadi
Suradadi
Ida Nyoman Rai diutus
Ida Nyoman Rai diutus
Ida Wayan gupuh ngraosang
mengawasi, Sikur, Komang Kaler memegang
Ida Manggis menunggu di situ
Ida Manggis menunggu di situ
Poh Gading Apit Ai' Pringgabaya
Poh Gading Apit Ai' Pringgabaya
mengungsi di desa Babua'
mengungsi di desa Babua'
Bali silek Kopang kocap
Bali yang dari Kopang
mengungsi di desa Babua'
mengungsi di desa Babua'
nde' sue Bali was rarut
tak lama si Bali mengungsi
semua sudah lari tungganglanggang
semua sudah lari tunggang-langgang
kemudian mereka lewat kali Babak
kemudian mereka lewat kali Babak
Raden Sribanun congah
Raden Sribanun,
Dewa Rai tersebut pula
Dewa Rai tersebut pula
setelah tiba di Kutaraja
setelah tiba di Kutaraja
memasak kopi
dan masak kopi
semua di luar ajal
semua di luar ajal
Inda Manggis ito nunggu
Inda Manggis menunggu di situ
menghadapi orang kabar Rumbu'
menghadapi orang kabar Rumbu'
tingkah si orang berontak
tingkah si orang berontak
korleko pada mangkat
Korleko sama berangkat
memang benar berpengaruh
memang benar berpengaruh