instruction
stringclasses 11
values | input
stringlengths 6
1.22k
| output
stringlengths 5
19.2k
|
---|---|---|
Tafsirkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 2 | Berikutnya Allah bersumpah dengan "malam yang sepuluh". Yang dimaksud adalah sepuluh hari pertama bulan Zulhijah, yang merupakan hari-hari yang sangat dimuliakan beramal pada hari-hari tersebut, sebagaimana diinformasikan hadis berikut:
Tidak ada hari apa pun berbuat baik lebih dicintai Allah padanya daripada hari-hari ini. (Riwayat al-Bukhari dari Ibnu 'Abbas)
Akan tetapi, ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud adalah sepuluh hari pertama bulan Muharram, atau sepuluh hari pertama bulan Ramadan, atau sepuluh hari pertama setiap bulan. |
Tafsirkan ayat ini | وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ | Berikutnya Allah bersumpah dengan "malam yang sepuluh". Yang dimaksud adalah sepuluh hari pertama bulan Zulhijah, yang merupakan hari-hari yang sangat dimuliakan beramal pada hari-hari tersebut, sebagaimana diinformasikan hadis berikut:
Tidak ada hari apa pun berbuat baik lebih dicintai Allah padanya daripada hari-hari ini. (Riwayat al-Bukhari dari Ibnu 'Abbas)
Akan tetapi, ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud adalah sepuluh hari pertama bulan Muharram, atau sepuluh hari pertama bulan Ramadan, atau sepuluh hari pertama setiap bulan. |
Terjemahkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 3 | demi yang genap dan yang ganjil, |
Terjemahkan ayat ini | وَّالشَّفْعِ وَالْوَتْرِۙ | demi yang genap dan yang ganjil, |
Tafsirkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 3 | Berikutnya lagi Allah bersumpah dengan "yang genap dan yang ganjil". "Yang genap adalah yaumun-nahr di atas, yaitu tanggal 10 Zulhijah, dan "yang ganjil" adalah hari 'Arafah, yaitu tanggal 9 Zulhijah. Itu adalah hari-hari yang dimuliakan juga. Tanggal 9 Zulhijah adalah hari wukuf di 'Arafah, yaitu hari dimulainya ibadah haji, dan tanggal 10 Zulhijah adalah hari mulai penyembelihan hewan kurban. |
Tafsirkan ayat ini | وَّالشَّفْعِ وَالْوَتْرِۙ | Berikutnya lagi Allah bersumpah dengan "yang genap dan yang ganjil". "Yang genap adalah yaumun-nahr di atas, yaitu tanggal 10 Zulhijah, dan "yang ganjil" adalah hari 'Arafah, yaitu tanggal 9 Zulhijah. Itu adalah hari-hari yang dimuliakan juga. Tanggal 9 Zulhijah adalah hari wukuf di 'Arafah, yaitu hari dimulainya ibadah haji, dan tanggal 10 Zulhijah adalah hari mulai penyembelihan hewan kurban. |
Terjemahkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 4 | demi malam apabila berlalu. |
Terjemahkan ayat ini | وَالَّيْلِ اِذَا يَسْرِۚ | demi malam apabila berlalu. |
Tafsirkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 4 | Selanjutnya Allah bersumpah dengan "malam ketika berlalu". Malam yang dimaksud adalah malam ketika jamaah haji sudah berlalu dari 'Arafah dan singgah di Muzdalifah dalam perjalanan menuju Mina dalam pelaksanaan ibadah haji.
Demikianlah Allah bersumpah dengan hari-hari dalam pelaksanaan ibadah haji untuk menunjukkan bahwa ibadah haji itu besar maknanya dalam pandangan Allah. Hal itu karena ibadah haji itu mengingatkan manusia tentang adanya kematian. Dengan ingat kematian, manusia diharapkan beriman dan berbuat baik.
Ayat ini juga bisa ditafsirkan bahwa Allah bersumpah dengan hari-hari yang terus silih berganti untuk menunjukkan bahwa Allah Mahakuasa memelihara dan mengelola alam. Bila sudah tiba waktunya, yaitu hari Kiamat, Ia Mahakuasa pula menghancurkannya dan menghidupkannya kembali |
Tafsirkan ayat ini | وَالَّيْلِ اِذَا يَسْرِۚ | Selanjutnya Allah bersumpah dengan "malam ketika berlalu". Malam yang dimaksud adalah malam ketika jamaah haji sudah berlalu dari 'Arafah dan singgah di Muzdalifah dalam perjalanan menuju Mina dalam pelaksanaan ibadah haji.
Demikianlah Allah bersumpah dengan hari-hari dalam pelaksanaan ibadah haji untuk menunjukkan bahwa ibadah haji itu besar maknanya dalam pandangan Allah. Hal itu karena ibadah haji itu mengingatkan manusia tentang adanya kematian. Dengan ingat kematian, manusia diharapkan beriman dan berbuat baik.
Ayat ini juga bisa ditafsirkan bahwa Allah bersumpah dengan hari-hari yang terus silih berganti untuk menunjukkan bahwa Allah Mahakuasa memelihara dan mengelola alam. Bila sudah tiba waktunya, yaitu hari Kiamat, Ia Mahakuasa pula menghancurkannya dan menghidupkannya kembali |
Terjemahkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 5 | Adakah pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) bagi orang-orang yang berakal? |
Terjemahkan ayat ini | هَلْ فِيْ ذٰلِكَ قَسَمٌ لِّذِيْ حِجْرٍۗ | Adakah pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) bagi orang-orang yang berakal? |
Tafsirkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 5 | Pesan yang ingin disampaikan Allah dengan bersumpah di atas adalah bahwa orang yang mau menggunakan akalnya harusnya mengerti bahwa Allah Mahakuasa mengadakan, memelihara, menghancurkan, dan menghidupkan kembali alam ini. Oleh karena itu, mereka seharusnya beriman dan berbuat baik.
Ayat ini merupakan peringatan bagi kaum kafir Mekah pada saat ayat ini turun, agar beriman kepada Allah dan hari kemudian, berbuat baik, dan meninggalkan perbuatan jahat mereka. Juga menjadi peringatan bagi seluruh umat manusia |
Tafsirkan ayat ini | هَلْ فِيْ ذٰلِكَ قَسَمٌ لِّذِيْ حِجْرٍۗ | Pesan yang ingin disampaikan Allah dengan bersumpah di atas adalah bahwa orang yang mau menggunakan akalnya harusnya mengerti bahwa Allah Mahakuasa mengadakan, memelihara, menghancurkan, dan menghidupkan kembali alam ini. Oleh karena itu, mereka seharusnya beriman dan berbuat baik.
Ayat ini merupakan peringatan bagi kaum kafir Mekah pada saat ayat ini turun, agar beriman kepada Allah dan hari kemudian, berbuat baik, dan meninggalkan perbuatan jahat mereka. Juga menjadi peringatan bagi seluruh umat manusia |
Terjemahkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 6 | Tidakkah engkau (Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap (kaum) ‘Ad? |
Terjemahkan ayat ini | اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍۖ | Tidakkah engkau (Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap (kaum) ‘Ad? |
Tafsirkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 6 | Allah bertanya kepada Nabi Muhammad, yang maksudnya untuk memberitahukan kepada beliau atau siapa saja untuk direnungkan, tentang kaum 'Ad. Kaum ini adalah umat Nabi Hud yang mendiami daerah yang disebut Ahqaf di daerah Hadramaut, Yaman. 'Ad adalah nama nenek moyang mereka, 'Ad bin Iram bin Sam bin Nuh. Mereka diberi nama dengan nama nenek moyang mereka itu. Mereka terkenal sebagai bangsa yang kuat dan memiliki tubuh yang tinggi, besar, dan perkasa. Bukti keperkasaan mereka adalah bahwa mereka telah mampu membangun kota yang disebut Iram dengan gedung-gedung yang kokoh, tinggi, dan megah untuk ukuran pada masa itu. Mereka juga menguasai bangsa-bangsa sekitarnya. Walaupun demikian perkasa dan memiliki peradaban yang tinggi, Allah tetap mampu menghancurkan mereka sehingga hanya tinggal nama. Semua itu akibat pembangkangan mereka kepada Allah dan kesewenang-wenangan mereka kepada manusia. |
Tafsirkan ayat ini | اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍۖ | Allah bertanya kepada Nabi Muhammad, yang maksudnya untuk memberitahukan kepada beliau atau siapa saja untuk direnungkan, tentang kaum 'Ad. Kaum ini adalah umat Nabi Hud yang mendiami daerah yang disebut Ahqaf di daerah Hadramaut, Yaman. 'Ad adalah nama nenek moyang mereka, 'Ad bin Iram bin Sam bin Nuh. Mereka diberi nama dengan nama nenek moyang mereka itu. Mereka terkenal sebagai bangsa yang kuat dan memiliki tubuh yang tinggi, besar, dan perkasa. Bukti keperkasaan mereka adalah bahwa mereka telah mampu membangun kota yang disebut Iram dengan gedung-gedung yang kokoh, tinggi, dan megah untuk ukuran pada masa itu. Mereka juga menguasai bangsa-bangsa sekitarnya. Walaupun demikian perkasa dan memiliki peradaban yang tinggi, Allah tetap mampu menghancurkan mereka sehingga hanya tinggal nama. Semua itu akibat pembangkangan mereka kepada Allah dan kesewenang-wenangan mereka kepada manusia. |
Terjemahkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 7 | (yaitu) penduduk Iram (ibukota kaum ‘Ad) yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, |
Terjemahkan ayat ini | اِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِۖ | (yaitu) penduduk Iram (ibukota kaum ‘Ad) yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, |
Tafsirkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 7 | Allah bertanya kepada Nabi Muhammad, yang maksudnya untuk memberitahukan kepada beliau atau siapa saja untuk direnungkan, tentang kaum 'Ad. Kaum ini adalah umat Nabi Hud yang mendiami daerah yang disebut Ahqaf di daerah Hadramaut, Yaman. 'Ad adalah nama nenek moyang mereka, 'Ad bin Iram bin Sam bin Nuh. Mereka diberi nama dengan nama nenek moyang mereka itu. Mereka terkenal sebagai bangsa yang kuat dan memiliki tubuh yang tinggi, besar, dan perkasa. Bukti keperkasaan mereka adalah bahwa mereka telah mampu membangun kota yang disebut Iram dengan gedung-gedung yang kokoh, tinggi, dan megah untuk ukuran pada masa itu. Mereka juga menguasai bangsa-bangsa sekitarnya. Walaupun demikian perkasa dan memiliki peradaban yang tinggi, Allah tetap mampu menghancurkan mereka sehingga hanya tinggal nama. Semua itu akibat pembangkangan mereka kepada Allah dan kesewenang-wenangan mereka kepada manusia. |
Tafsirkan ayat ini | اِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِۖ | Allah bertanya kepada Nabi Muhammad, yang maksudnya untuk memberitahukan kepada beliau atau siapa saja untuk direnungkan, tentang kaum 'Ad. Kaum ini adalah umat Nabi Hud yang mendiami daerah yang disebut Ahqaf di daerah Hadramaut, Yaman. 'Ad adalah nama nenek moyang mereka, 'Ad bin Iram bin Sam bin Nuh. Mereka diberi nama dengan nama nenek moyang mereka itu. Mereka terkenal sebagai bangsa yang kuat dan memiliki tubuh yang tinggi, besar, dan perkasa. Bukti keperkasaan mereka adalah bahwa mereka telah mampu membangun kota yang disebut Iram dengan gedung-gedung yang kokoh, tinggi, dan megah untuk ukuran pada masa itu. Mereka juga menguasai bangsa-bangsa sekitarnya. Walaupun demikian perkasa dan memiliki peradaban yang tinggi, Allah tetap mampu menghancurkan mereka sehingga hanya tinggal nama. Semua itu akibat pembangkangan mereka kepada Allah dan kesewenang-wenangan mereka kepada manusia. |
Terjemahkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 8 | yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lain, |
Terjemahkan ayat ini | الَّتِيْ لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِى الْبِلَادِۖ | yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lain, |
Tafsirkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 8 | Allah bertanya kepada Nabi Muhammad, yang maksudnya untuk memberitahukan kepada beliau atau siapa saja untuk direnungkan, tentang kaum 'Ad. Kaum ini adalah umat Nabi Hud yang mendiami daerah yang disebut Ahqaf di daerah Hadramaut, Yaman. 'Ad adalah nama nenek moyang mereka, 'Ad bin Iram bin Sam bin Nuh. Mereka diberi nama dengan nama nenek moyang mereka itu. Mereka terkenal sebagai bangsa yang kuat dan memiliki tubuh yang tinggi, besar, dan perkasa. Bukti keperkasaan mereka adalah bahwa mereka telah mampu membangun kota yang disebut Iram dengan gedung-gedung yang kokoh, tinggi, dan megah untuk ukuran pada masa itu. Mereka juga menguasai bangsa-bangsa sekitarnya. Walaupun demikian perkasa dan memiliki peradaban yang tinggi, Allah tetap mampu menghancurkan mereka sehingga hanya tinggal nama. Semua itu akibat pembangkangan mereka kepada Allah dan kesewenang-wenangan mereka kepada manusia. |
Tafsirkan ayat ini | الَّتِيْ لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِى الْبِلَادِۖ | Allah bertanya kepada Nabi Muhammad, yang maksudnya untuk memberitahukan kepada beliau atau siapa saja untuk direnungkan, tentang kaum 'Ad. Kaum ini adalah umat Nabi Hud yang mendiami daerah yang disebut Ahqaf di daerah Hadramaut, Yaman. 'Ad adalah nama nenek moyang mereka, 'Ad bin Iram bin Sam bin Nuh. Mereka diberi nama dengan nama nenek moyang mereka itu. Mereka terkenal sebagai bangsa yang kuat dan memiliki tubuh yang tinggi, besar, dan perkasa. Bukti keperkasaan mereka adalah bahwa mereka telah mampu membangun kota yang disebut Iram dengan gedung-gedung yang kokoh, tinggi, dan megah untuk ukuran pada masa itu. Mereka juga menguasai bangsa-bangsa sekitarnya. Walaupun demikian perkasa dan memiliki peradaban yang tinggi, Allah tetap mampu menghancurkan mereka sehingga hanya tinggal nama. Semua itu akibat pembangkangan mereka kepada Allah dan kesewenang-wenangan mereka kepada manusia. |
Terjemahkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 9 | dan (terhadap) kaum samud yang memotong batu-batu besar di lembah, |
Terjemahkan ayat ini | وَثَمُوْدَ الَّذِيْنَ جَابُوا الصَّخْرَ بِالْوَادِۖ | dan (terhadap) kaum samud yang memotong batu-batu besar di lembah, |
Tafsirkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 9 | Begitu juga Allah telah menghancurleburkan kaum Samud, umat Nabi Saleh. Bangsa ini juga telah memiliki peradaban yang tinggi, yang ditunjukkan oleh kemampuan mereka membangun gedung-gedung megah di tempat-tempat datar dan memotong, memahat batu-batu di pegunungan untuk dibuat tempat-tempat peristirahatan, serta membuat relief-relief dan perhiasan-perhiasan dari batu atau marmer. Keahlian mereka itu diceritakan dalam ayat lain:
Dan kamu pahat dengan terampil sebagian gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah. (asy-Syu'ara'/26: 149)
Walaupun mereka sudah begitu maju, kuat, dan memiliki peradaban yang tinggi, Allah tetap kuasa menghancurkan mereka karena pembangkangan mereka. |
Tafsirkan ayat ini | وَثَمُوْدَ الَّذِيْنَ جَابُوا الصَّخْرَ بِالْوَادِۖ | Begitu juga Allah telah menghancurleburkan kaum Samud, umat Nabi Saleh. Bangsa ini juga telah memiliki peradaban yang tinggi, yang ditunjukkan oleh kemampuan mereka membangun gedung-gedung megah di tempat-tempat datar dan memotong, memahat batu-batu di pegunungan untuk dibuat tempat-tempat peristirahatan, serta membuat relief-relief dan perhiasan-perhiasan dari batu atau marmer. Keahlian mereka itu diceritakan dalam ayat lain:
Dan kamu pahat dengan terampil sebagian gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah. (asy-Syu'ara'/26: 149)
Walaupun mereka sudah begitu maju, kuat, dan memiliki peradaban yang tinggi, Allah tetap kuasa menghancurkan mereka karena pembangkangan mereka. |
Terjemahkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 10 | dan (terhadap) Fir‘aun yang mempunyai pasak-pasak (bangunan yang besar), |
Terjemahkan ayat ini | وَفِرْعَوْنَ ذِى الْاَوْتَادِۖ | dan (terhadap) Fir‘aun yang mempunyai pasak-pasak (bangunan yang besar), |
Tafsirkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 10 | Allah juga telah menghancurkan Fir'aun. Ia terkenal sebagai raja yang zalim bahkan memandang dirinya tuhan bangsa Mesir. Bangsa ini di bawah Fir'aun juga telah mencapai peradaban yang tinggi, di antara buktinya adalah kemampuan mereka membangun piramid-piramid yang merupakan salah satu keajaiban dunia sampai sekarang. Mereka juga telah memiliki angkatan bersenjata yang besar. Akan tetapi, semuanya itu juga sudah dihancurleburkan Allah sehingga sekarang mereka hanya tinggal nama untuk dikenang. |
Tafsirkan ayat ini | وَفِرْعَوْنَ ذِى الْاَوْتَادِۖ | Allah juga telah menghancurkan Fir'aun. Ia terkenal sebagai raja yang zalim bahkan memandang dirinya tuhan bangsa Mesir. Bangsa ini di bawah Fir'aun juga telah mencapai peradaban yang tinggi, di antara buktinya adalah kemampuan mereka membangun piramid-piramid yang merupakan salah satu keajaiban dunia sampai sekarang. Mereka juga telah memiliki angkatan bersenjata yang besar. Akan tetapi, semuanya itu juga sudah dihancurleburkan Allah sehingga sekarang mereka hanya tinggal nama untuk dikenang. |
Terjemahkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 11 | yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri, |
Terjemahkan ayat ini | الَّذِيْنَ طَغَوْا فِى الْبِلَادِۖ | yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri, |
Tafsirkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 11 | Semua bangsa yang telah disebutkan di atas, yaitu kaum 'Ad, Samud, dan Fir'aun telah melakukan kesewenang-wenangan di bumi ini, yaitu mempertuhankan manusia atau benda dan memperkosa hak-hak asasi manusia. |
Tafsirkan ayat ini | الَّذِيْنَ طَغَوْا فِى الْبِلَادِۖ | Semua bangsa yang telah disebutkan di atas, yaitu kaum 'Ad, Samud, dan Fir'aun telah melakukan kesewenang-wenangan di bumi ini, yaitu mempertuhankan manusia atau benda dan memperkosa hak-hak asasi manusia. |
Terjemahkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 12 | lalu mereka banyak berbuat kerusakan dalam negeri itu, |
Terjemahkan ayat ini | فَاَكْثَرُوْا فِيْهَا الْفَسَادَۖ | lalu mereka banyak berbuat kerusakan dalam negeri itu, |
Tafsirkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 12 | Di samping itu, mereka telah melakukan kerusakan di muka bumi, seperti menindas kaum yang lemah bahkan membunuh siapa saja yang mereka kehendaki. |
Tafsirkan ayat ini | فَاَكْثَرُوْا فِيْهَا الْفَسَادَۖ | Di samping itu, mereka telah melakukan kerusakan di muka bumi, seperti menindas kaum yang lemah bahkan membunuh siapa saja yang mereka kehendaki. |
Terjemahkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 13 | karena itu Tuhanmu menimpakan cemeti azab kepada mereka, |
Terjemahkan ayat ini | فَصَبَّ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ سَوْطَ عَذَابٍۖ | karena itu Tuhanmu menimpakan cemeti azab kepada mereka, |
Tafsirkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 13 | Akhirnya Allah "menumpahkan kepada mereka cemeti azab", yang berarti bahwa azab itu dicurahkan seluruhnya kepada mereka sehebat-hebatnya, sehingga mereka hancur lebur tak bersisa dan yang tertinggal hanyalah nama untuk diingat orang. Yang menimpakan azab itu adalah "Tuhanmu" (ya, Muhammad!), yang berarti bahwa peristiwa-peristiwa itu hendaknya menjadi pelajaran bagi kaum kafir Mekah agar mereka tidak terus-menerus membangkang.
Bagaimana azab yang ditimpakan kepada bangsa-bangsa itu dinyatakan dalam ayat-ayat lain:
Maka adapun kaum Samud, mereka telah dibinasakan dengan suara yang sangat keras, sedangkan kaum 'Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin, Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus; maka kamu melihat kaum 'Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk). Maka adakah kamu melihat seorang pun yang masih tersisa di antara mereka? Kemudian datang Fir'aun dan orang-orang yang sebelumnya dan (penduduk) negeri-negeri yang dijungkirbalikkan karena kesalahan yang besar. Maka mereka mendurhakai utusan Tuhannya, Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat keras. (al-haqqah/69: 5-10) |
Tafsirkan ayat ini | فَصَبَّ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ سَوْطَ عَذَابٍۖ | Akhirnya Allah "menumpahkan kepada mereka cemeti azab", yang berarti bahwa azab itu dicurahkan seluruhnya kepada mereka sehebat-hebatnya, sehingga mereka hancur lebur tak bersisa dan yang tertinggal hanyalah nama untuk diingat orang. Yang menimpakan azab itu adalah "Tuhanmu" (ya, Muhammad!), yang berarti bahwa peristiwa-peristiwa itu hendaknya menjadi pelajaran bagi kaum kafir Mekah agar mereka tidak terus-menerus membangkang.
Bagaimana azab yang ditimpakan kepada bangsa-bangsa itu dinyatakan dalam ayat-ayat lain:
Maka adapun kaum Samud, mereka telah dibinasakan dengan suara yang sangat keras, sedangkan kaum 'Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin, Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus; maka kamu melihat kaum 'Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk). Maka adakah kamu melihat seorang pun yang masih tersisa di antara mereka? Kemudian datang Fir'aun dan orang-orang yang sebelumnya dan (penduduk) negeri-negeri yang dijungkirbalikkan karena kesalahan yang besar. Maka mereka mendurhakai utusan Tuhannya, Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat keras. (al-haqqah/69: 5-10) |
Terjemahkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 14 | sungguh, Tuhanmu benar-benar mengawasi. |
Terjemahkan ayat ini | اِنَّ رَبَّكَ لَبِالْمِرْصَادِۗ | sungguh, Tuhanmu benar-benar mengawasi. |
Tafsirkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 14 | Allah menegaskan bahwa Ia sungguh amat kuat pengawasan-Nya terhadap makhluk-Nya. Tidak ada perbuatan sekecil apa pun yang tidak diketahui-Nya. Oleh karena itu, yang membangkang dan bergelimang dosa seharusnya sadar dan kemudian beriman dan tobat dari dosa-dosanya. |
Tafsirkan ayat ini | اِنَّ رَبَّكَ لَبِالْمِرْصَادِۗ | Allah menegaskan bahwa Ia sungguh amat kuat pengawasan-Nya terhadap makhluk-Nya. Tidak ada perbuatan sekecil apa pun yang tidak diketahui-Nya. Oleh karena itu, yang membangkang dan bergelimang dosa seharusnya sadar dan kemudian beriman dan tobat dari dosa-dosanya. |
Terjemahkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 15 | Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, “Tuhanku telah memuliakanku.” |
Terjemahkan ayat ini | فَاَمَّا الْاِنْسَانُ اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ رَبُّهٗ فَاَكْرَمَهٗ وَنَعَّمَهٗۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْٓ اَكْرَمَنِۗ | Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, “Tuhanku telah memuliakanku.” |
Tafsirkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 15 | Ayat ini menyatakan bahwa Allah menguji manusia dengan kemuliaan dan berbagai nikmat-Nya, seperti kekuasaan dan kekayaan. Orang yang kafir dan durhaka akan memandang hal itu sebagai tanda bahwa Allah menyayangi mereka. |
Tafsirkan ayat ini | فَاَمَّا الْاِنْسَانُ اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ رَبُّهٗ فَاَكْرَمَهٗ وَنَعَّمَهٗۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْٓ اَكْرَمَنِۗ | Ayat ini menyatakan bahwa Allah menguji manusia dengan kemuliaan dan berbagai nikmat-Nya, seperti kekuasaan dan kekayaan. Orang yang kafir dan durhaka akan memandang hal itu sebagai tanda bahwa Allah menyayangi mereka. |
Terjemahkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 16 | Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, “Tuhanku telah menghinaku.” |
Terjemahkan ayat ini | وَاَمَّآ اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهٗ ەۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْٓ اَهَانَنِۚ | Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, “Tuhanku telah menghinaku.” |
Tafsirkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 16 | Sebaliknya, bila Allah menguji mereka dengan cara membatasi rezeki, mereka menyangka bahwa Allah telah membenci mereka. Pandangan itu tidak benar, karena Allah memberi siapa yang disukai-Nya atau tidak memberi siapa yang tidak disukai-Nya. Allah ingin menguji manusia, dan karena itu Ia menghendaki agar manusia itu selalu patuh kepada-Nya, baik dalam keadaan berkecukupan maupun kekurangan. Bila Allah memberi, maka manusia yang diberi harus bersyukur, dan bila Ia tidak memberi, manusia harus bersabar. |
Tafsirkan ayat ini | وَاَمَّآ اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهٗ ەۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْٓ اَهَانَنِۚ | Sebaliknya, bila Allah menguji mereka dengan cara membatasi rezeki, mereka menyangka bahwa Allah telah membenci mereka. Pandangan itu tidak benar, karena Allah memberi siapa yang disukai-Nya atau tidak memberi siapa yang tidak disukai-Nya. Allah ingin menguji manusia, dan karena itu Ia menghendaki agar manusia itu selalu patuh kepada-Nya, baik dalam keadaan berkecukupan maupun kekurangan. Bila Allah memberi, maka manusia yang diberi harus bersyukur, dan bila Ia tidak memberi, manusia harus bersabar. |
Terjemahkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 17 | Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim, |
Terjemahkan ayat ini | كَلَّا بَلْ لَّا تُكْرِمُوْنَ الْيَتِيْمَۙ | Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim, |
Tafsirkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 17 | Akan tetapi banyak manusia yang ingkar, mereka tidak mensyukuri nikmat yang diberikan kepadanya. Bersyukur adalah mengucapkan kata-kata syukur dan menggunakan nikmat itu sesuai dengan ketentuan Yang Memberinya. Salah satu ketentuan-Nya adalah bahwa orang yang diberi kelebihan rezeki harus memperhatikan mereka yang berkekurangan. Di antara mereka adalah anak-anak yatim. Anak yatim perlu diasuh sampai mereka dewasa. Manusia yang ingkar dan tak mau bersyukur tidak mau memperhatikan pengasuhan anak-anak yatim itu. |
Tafsirkan ayat ini | كَلَّا بَلْ لَّا تُكْرِمُوْنَ الْيَتِيْمَۙ | Akan tetapi banyak manusia yang ingkar, mereka tidak mensyukuri nikmat yang diberikan kepadanya. Bersyukur adalah mengucapkan kata-kata syukur dan menggunakan nikmat itu sesuai dengan ketentuan Yang Memberinya. Salah satu ketentuan-Nya adalah bahwa orang yang diberi kelebihan rezeki harus memperhatikan mereka yang berkekurangan. Di antara mereka adalah anak-anak yatim. Anak yatim perlu diasuh sampai mereka dewasa. Manusia yang ingkar dan tak mau bersyukur tidak mau memperhatikan pengasuhan anak-anak yatim itu. |
Terjemahkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 18 | dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin, |
Terjemahkan ayat ini | وَلَا تَحٰۤضُّوْنَ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۙ | dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin, |
Tafsirkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 18 | Di samping itu, mereka tidak menaruh kasihan pada penderitaan orang miskin. Jangankan untuk melepaskan mereka dari kemiskinan, membantu mencukupkan kebutuhan pokok mereka saja mereka tidak ada perhatian. |
Tafsirkan ayat ini | وَلَا تَحٰۤضُّوْنَ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۙ | Di samping itu, mereka tidak menaruh kasihan pada penderitaan orang miskin. Jangankan untuk melepaskan mereka dari kemiskinan, membantu mencukupkan kebutuhan pokok mereka saja mereka tidak ada perhatian. |
Terjemahkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 19 | sedangkan kamu memakan harta warisan dengan cara mencampurbaurkan (yang halal dan yang haram), |
Terjemahkan ayat ini | وَتَأْكُلُوْنَ التُّرَاثَ اَكْلًا لَّمًّاۙ | sedangkan kamu memakan harta warisan dengan cara mencampurbaurkan (yang halal dan yang haram), |
Tafsirkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 19 | Tambahan lagi manusia yang ingkar dan durhaka itu sangat tamak. Mereka tega merampas harta warisan yang menjadi hak anak yatim secara akal-akalan, misalnya mencampurkannya ke dalam kekayaan mereka lalu menyatakan bahwa yang mereka makan adalah harta mereka sendiri. |
Tafsirkan ayat ini | وَتَأْكُلُوْنَ التُّرَاثَ اَكْلًا لَّمًّاۙ | Tambahan lagi manusia yang ingkar dan durhaka itu sangat tamak. Mereka tega merampas harta warisan yang menjadi hak anak yatim secara akal-akalan, misalnya mencampurkannya ke dalam kekayaan mereka lalu menyatakan bahwa yang mereka makan adalah harta mereka sendiri. |
Terjemahkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 20 | dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan. |
Terjemahkan ayat ini | وَّتُحِبُّوْنَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّاۗ | dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan. |
Tafsirkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 20 | Orang yang durhaka itu terus mencari dan mengumpulkan kekayaan tanpa mengenal rasa lelah dan tidak peduli halal atau haram. Di samping itu, mereka sangat pelit, tidak mau mengeluarkan kewajiban berkenaan harta, yaitu membayar zakat dan membantu orang yang berkekurangan.
Allah tidak mungkin sayang kepada orang kaya raya yang memperoleh kekayaan itu dengan cara yang tidak benar. Juga kepada orang yang tidak mau membantu orang lain. Mereka jangan mengira bahwa mereka memperoleh kekayaan itu sebagai tanda bahwa Allah menyayangi mereka. Sebaliknya, Allah sesungguhnya membenci mereka. Tidak mustahil mereka akan dijatuhi azab seperti yang telah ditimpakan-Nya kepada umat-umat terdahulu itu. Di akhirat nanti, Allah akan memasukkan mereka ke dalam neraka. Hakikat ini hendaknya disadari oleh kaum kafir Mekah yang masih juga membangkang. Hal itu hendaknya dijadikan pelajaran oleh seluruh umat manusia. |
Tafsirkan ayat ini | وَّتُحِبُّوْنَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّاۗ | Orang yang durhaka itu terus mencari dan mengumpulkan kekayaan tanpa mengenal rasa lelah dan tidak peduli halal atau haram. Di samping itu, mereka sangat pelit, tidak mau mengeluarkan kewajiban berkenaan harta, yaitu membayar zakat dan membantu orang yang berkekurangan.
Allah tidak mungkin sayang kepada orang kaya raya yang memperoleh kekayaan itu dengan cara yang tidak benar. Juga kepada orang yang tidak mau membantu orang lain. Mereka jangan mengira bahwa mereka memperoleh kekayaan itu sebagai tanda bahwa Allah menyayangi mereka. Sebaliknya, Allah sesungguhnya membenci mereka. Tidak mustahil mereka akan dijatuhi azab seperti yang telah ditimpakan-Nya kepada umat-umat terdahulu itu. Di akhirat nanti, Allah akan memasukkan mereka ke dalam neraka. Hakikat ini hendaknya disadari oleh kaum kafir Mekah yang masih juga membangkang. Hal itu hendaknya dijadikan pelajaran oleh seluruh umat manusia. |
Terjemahkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 21 | Sekali-kali tidak! Apabila bumi diguncangkan berturut-turut (berbenturan), |
Terjemahkan ayat ini | كَلَّآ اِذَا دُكَّتِ الْاَرْضُ دَكًّا دَكًّاۙ | Sekali-kali tidak! Apabila bumi diguncangkan berturut-turut (berbenturan), |
Tafsirkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 21 | Dalam ayat ini, Allah memberitahukan bahwa orang-orang kafir itu nanti di akhirat akan menyesal. Allah memberitahukan bahwa dunia ini akan hancur karena planet-planet ini akan bertubrukan satu sama lain dengan dahsyatnya dan semua makhluk akan mati. Setelah itu Allah menghidupkan semua makhluk itu kembali dan menghadapkan mereka di Padang Mahsyar. Kemudian Allah dan para malaikat yang membuat formasi-formasi khusus memeriksa setiap amal manusia. Waktu itulah neraka Jahanam dihadapkan kepada orang-orang yang durhaka ketika di dunia. Waktu itu mereka yang durhaka sadar atas kedurhakaannya. Akan tetapi, sadar pada waktu itu tidak ada gunanya, karena "nasi sudah jadi bubur", dunia tempat beramal sudah berakhir, dan yang ada hanyalah tempat melihat hasil amal di dunia. |
Tafsirkan ayat ini | كَلَّآ اِذَا دُكَّتِ الْاَرْضُ دَكًّا دَكًّاۙ | Dalam ayat ini, Allah memberitahukan bahwa orang-orang kafir itu nanti di akhirat akan menyesal. Allah memberitahukan bahwa dunia ini akan hancur karena planet-planet ini akan bertubrukan satu sama lain dengan dahsyatnya dan semua makhluk akan mati. Setelah itu Allah menghidupkan semua makhluk itu kembali dan menghadapkan mereka di Padang Mahsyar. Kemudian Allah dan para malaikat yang membuat formasi-formasi khusus memeriksa setiap amal manusia. Waktu itulah neraka Jahanam dihadapkan kepada orang-orang yang durhaka ketika di dunia. Waktu itu mereka yang durhaka sadar atas kedurhakaannya. Akan tetapi, sadar pada waktu itu tidak ada gunanya, karena "nasi sudah jadi bubur", dunia tempat beramal sudah berakhir, dan yang ada hanyalah tempat melihat hasil amal di dunia. |
Terjemahkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 22 | dan datanglah Tuhanmu; dan malaikat berbaris-baris, |
Terjemahkan ayat ini | وَّجَاۤءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّاۚ | dan datanglah Tuhanmu; dan malaikat berbaris-baris, |
Tafsirkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 22 | Dalam ayat ini, Allah memberitahukan bahwa orang-orang kafir itu nanti di akhirat akan menyesal. Allah memberitahukan bahwa dunia ini akan hancur karena planet-planet ini akan bertubrukan satu sama lain dengan dahsyatnya dan semua makhluk akan mati. Setelah itu Allah menghidupkan semua makhluk itu kembali dan menghadapkan mereka di Padang Mahsyar. Kemudian Allah dan para malaikat yang membuat formasi-formasi khusus memeriksa setiap amal manusia. Waktu itulah neraka Jahanam dihadapkan kepada orang-orang yang durhaka ketika di dunia. Waktu itu mereka yang durhaka sadar atas kedurhakaannya. Akan tetapi, sadar pada waktu itu tidak ada gunanya, karena "nasi sudah jadi bubur", dunia tempat beramal sudah berakhir, dan yang ada hanyalah tempat melihat hasil amal di dunia. |
Tafsirkan ayat ini | وَّجَاۤءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّاۚ | Dalam ayat ini, Allah memberitahukan bahwa orang-orang kafir itu nanti di akhirat akan menyesal. Allah memberitahukan bahwa dunia ini akan hancur karena planet-planet ini akan bertubrukan satu sama lain dengan dahsyatnya dan semua makhluk akan mati. Setelah itu Allah menghidupkan semua makhluk itu kembali dan menghadapkan mereka di Padang Mahsyar. Kemudian Allah dan para malaikat yang membuat formasi-formasi khusus memeriksa setiap amal manusia. Waktu itulah neraka Jahanam dihadapkan kepada orang-orang yang durhaka ketika di dunia. Waktu itu mereka yang durhaka sadar atas kedurhakaannya. Akan tetapi, sadar pada waktu itu tidak ada gunanya, karena "nasi sudah jadi bubur", dunia tempat beramal sudah berakhir, dan yang ada hanyalah tempat melihat hasil amal di dunia. |
Terjemahkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 23 | dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahanam; pada hari itu sadarlah manusia, tetapi tidak berguna lagi baginya kesadaran itu. |
Terjemahkan ayat ini | وَجِايْۤءَ يَوْمَىِٕذٍۢ بِجَهَنَّمَۙ يَوْمَىِٕذٍ يَّتَذَكَّرُ الْاِنْسَانُ وَاَنّٰى لَهُ الذِّكْرٰىۗ | dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahanam; pada hari itu sadarlah manusia, tetapi tidak berguna lagi baginya kesadaran itu. |
Tafsirkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 23 | Dalam ayat ini, Allah memberitahukan bahwa orang-orang kafir itu nanti di akhirat akan menyesal. Allah memberitahukan bahwa dunia ini akan hancur karena planet-planet ini akan bertubrukan satu sama lain dengan dahsyatnya dan semua makhluk akan mati. Setelah itu Allah menghidupkan semua makhluk itu kembali dan menghadapkan mereka di Padang Mahsyar. Kemudian Allah dan para malaikat yang membuat formasi-formasi khusus memeriksa setiap amal manusia. Waktu itulah neraka Jahanam dihadapkan kepada orang-orang yang durhaka ketika di dunia. Waktu itu mereka yang durhaka sadar atas kedurhakaannya. Akan tetapi, sadar pada waktu itu tidak ada gunanya, karena "nasi sudah jadi bubur", dunia tempat beramal sudah berakhir, dan yang ada hanyalah tempat melihat hasil amal di dunia. |
Tafsirkan ayat ini | وَجِايْۤءَ يَوْمَىِٕذٍۢ بِجَهَنَّمَۙ يَوْمَىِٕذٍ يَّتَذَكَّرُ الْاِنْسَانُ وَاَنّٰى لَهُ الذِّكْرٰىۗ | Dalam ayat ini, Allah memberitahukan bahwa orang-orang kafir itu nanti di akhirat akan menyesal. Allah memberitahukan bahwa dunia ini akan hancur karena planet-planet ini akan bertubrukan satu sama lain dengan dahsyatnya dan semua makhluk akan mati. Setelah itu Allah menghidupkan semua makhluk itu kembali dan menghadapkan mereka di Padang Mahsyar. Kemudian Allah dan para malaikat yang membuat formasi-formasi khusus memeriksa setiap amal manusia. Waktu itulah neraka Jahanam dihadapkan kepada orang-orang yang durhaka ketika di dunia. Waktu itu mereka yang durhaka sadar atas kedurhakaannya. Akan tetapi, sadar pada waktu itu tidak ada gunanya, karena "nasi sudah jadi bubur", dunia tempat beramal sudah berakhir, dan yang ada hanyalah tempat melihat hasil amal di dunia. |
Terjemahkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 24 | Dia berkata, “Alangkah baiknya sekiranya dahulu aku mengerjakan (kebajikan) untuk hidupku ini.” |
Terjemahkan ayat ini | يَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ قَدَّمْتُ لِحَيَاتِيْۚ | Dia berkata, “Alangkah baiknya sekiranya dahulu aku mengerjakan (kebajikan) untuk hidupku ini.” |
Tafsirkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 24 | Ketika itu orang-orang yang durhaka menyesali diri mereka mengapa dulu di dunia tidak melakukan sesuatu yang berguna untuk kehidupannya di akhirat. |
Tafsirkan ayat ini | يَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ قَدَّمْتُ لِحَيَاتِيْۚ | Ketika itu orang-orang yang durhaka menyesali diri mereka mengapa dulu di dunia tidak melakukan sesuatu yang berguna untuk kehidupannya di akhirat. |
Terjemahkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 25 | Maka pada hari itu tidak ada seorang pun yang mengazab seperti azab-Nya (yang adil), |
Terjemahkan ayat ini | فَيَوْمَىِٕذٍ لَّا يُعَذِّبُ عَذَابَهٗٓ اَحَدٌ ۙ | Maka pada hari itu tidak ada seorang pun yang mengazab seperti azab-Nya (yang adil), |
Tafsirkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 25 | Di akhirat, yang ada hanya azab bagi orang yang durhaka. Azab itu tiada tara sehingga tidak ada bandingannya. Azab itu dijatuhkan sesuai dengan dosa-dosa mereka pada waktu di dunia. |
Tafsirkan ayat ini | فَيَوْمَىِٕذٍ لَّا يُعَذِّبُ عَذَابَهٗٓ اَحَدٌ ۙ | Di akhirat, yang ada hanya azab bagi orang yang durhaka. Azab itu tiada tara sehingga tidak ada bandingannya. Azab itu dijatuhkan sesuai dengan dosa-dosa mereka pada waktu di dunia. |
Terjemahkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 26 | dan tidak ada seorang pun yang mengikat seperti ikatan-Nya. |
Terjemahkan ayat ini | وَّلَا يُوْثِقُ وَثَاقَهٗٓ اَحَدٌ ۗ | dan tidak ada seorang pun yang mengikat seperti ikatan-Nya. |
Tafsirkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 26 | Pada waktu itu tidak ada yang lebih dipercaya dalam melaksanakan tugasnya selain Malaikat Zabaniyah. Malaikat itu akan melaksanakan tugasnya persis sebagaimana yang diperintahkan Allah, yaitu bahwa orang-orang yang durhaka itu akan diazab di dalam neraka Jahanam sesuai dengan dosa-dosa mereka. Dengan demikian, terbuktilah bahwa kelimpahan nikmat yang mereka terima pada waktu di dunia itu bukanlah tanda bahwa Allah cinta kepada mereka. |
Tafsirkan ayat ini | وَّلَا يُوْثِقُ وَثَاقَهٗٓ اَحَدٌ ۗ | Pada waktu itu tidak ada yang lebih dipercaya dalam melaksanakan tugasnya selain Malaikat Zabaniyah. Malaikat itu akan melaksanakan tugasnya persis sebagaimana yang diperintahkan Allah, yaitu bahwa orang-orang yang durhaka itu akan diazab di dalam neraka Jahanam sesuai dengan dosa-dosa mereka. Dengan demikian, terbuktilah bahwa kelimpahan nikmat yang mereka terima pada waktu di dunia itu bukanlah tanda bahwa Allah cinta kepada mereka. |
Terjemahkan | surah الفجر(Al-Fajr) ayat 27 | Wahai jiwa yang tenang! |
Terjemahkan ayat ini | يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ | Wahai jiwa yang tenang! |